Scroll untuk baca artikel
Infacaft 2025 Kerjasama dengan KabarBursa.com
Market Hari Ini

Harga Emas Dunia Naik, Penurunan Suku Bunga Tunggu Sinyal

×

Harga Emas Dunia Naik, Penurunan Suku Bunga Tunggu Sinyal

Sebarkan artikel ini
emas dunia
HARGA EMAS - Ilustrasi sebuah emas batangan (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – Harga emas dunia naik tipis seiring melemahnya Dolar Amerika Serikat. Fokus para investor beralih pada data ekonomi AS yang dirilis minggu ini. Mereka sedang mencari sinyal lebih lanjut tentang pemangkasan suku bunga The Fed.

Harga emas spot naik 0,1 persen menjadi USD2.411,5 per ons pada pukul 17:47 GMT, sementara kontrak berjangka emas AS naik 0,3 persen menjadi USD2.415,7.

“Indeks dolar AS yang lebih lemah, harga saham yang lebih rendah, dan harga minyak mentah yang lebih tinggi mendukung minat beli untuk emas dan perak,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Indeks dolar turun 0,2 persen, membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Nasdaq, yang berfokus pada teknologi, mengalami penurunan terbesar di pembukaan Wall Street pada Rabu, 24 Juli 2024.

Investor Menantikan Data Ekonomi AS

Investor menunggu laporan produk domestik bruto (PDB) AS untuk kuartal kedua pada Kamis, 25 Juli 2024 dan data pengeluaran konsumsi pribadi untuk Juni pada Jumat, 26 Juli 2024. Data ini diharapkan memberikan petunjuk mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank, mengatakan, hal utama yang membantu emas saat ini adalah ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin memutuskan untuk memangkas suku bunga lebih awal dari September.

Gaffney juga menambahkan bahwa pemotongan pajak impor emas dan perak di India akan meningkatkan permintaan.

Pemotongan Bea Impor di India

India telah memotong bea impor emas dan perak dari 15 persen menjadi 6 persen. Langkah ini diharapkan meningkatkan permintaan logam mulia di negara tersebut.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar mengantisipasi kemungkinan 100 persen pemangkasan suku bunga oleh bank sentral pada September. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Perkembangan Lain di Pasar

Investor juga memperhatikan perkembangan dalam kampanye pemilihan AS, di mana Wakil Presiden Kamala Harris diharapkan menjadi kandidat Partai Demokrat untuk menghadapi Donald Trump dari Partai Republik.

Sementara itu, harga logam mulia lainnya menunjukkan tren campuran: perak spot turun 0,6 persen menjadi USD29,05 per ons, platinum naik sekitar 1,1 persen menjadi USD953,43, dan paladium bertambah 1,4 persen menjadi USD938,88.

Harga emas yang meningkat, didukung oleh kondisi pasar dan kebijakan moneter yang diantisipasi, terus menarik perhatian investor di tengah dinamika ekonomi dan politik global.

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga emas terpantau menguat di USD2.411 per troi ons pada Rabu, 24 Juli 2024. Dalam transaksi hari ini, harga emas diprediksi akan menyentuh level USD2.467 per troi ons karena didorong oleh berbagai faktor geopolitik dan ekonomi global.

Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, mengatakan salah satu penyebab utama kenaikan harga emas adalah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Serangan Israel terhadap kelompok Houthi Yaman melalui wilayah Arab Saudi telah memicu ketegangan baru antara Yaman dan Arab Saudi.

Kilang-kilang minyak di Yaman masih belum bisa dipadamkan akibat serangan misil dari pesawat Israel. “Israel juga telah menginformasikan kepada masyarakat di Gaza untuk keluar dari wilayah yang akan diserang, ini menciptakan ketegangan baru yang belum bisa diselesaikan meski PBB ikut campur dalam masalah ini,” kata Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya yang diterima KabarBursa, Rabu, 24 Juli 2024.

Selain itu, ketegangan politik di Amerika Serikat turut berkontribusi terhadap kenaikan harga emas. Rencana pembunuhan yang gagal terhadap Donald Trump saat kampanye meningkatkan tensi politik di negara tersebut.

“Pasar taruhan di Amerika saat ini 70 persen mendukung Donald Trump, sementara 30 persen mendukung lawannya,” ujar Ibrahim.

Trump, kata Ibrahim, juga berjanji akan melakukan perang dagang dengan Tiongkok dan Taiwan jika terpilih yang semakin memanaskan situasi.

Dinamika ekonomi global juga memainkan peran penting. Ibrahim menuturkan, Bank Sentral Tiongkok secara tak terduga menurunkan suku bunga deposito untuk satu dan tiga tahun yang dipercaya akan mengembalikan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.

Di sisi lain, Bank Sentral Amerika dan Bank Sentral Jepang dijadwalkan mengadakan pertemuan untuk membahas masalah ekonomi global dengan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September.

“Hal ini membuat harga emas terus mengalami kenaikan signifikan walaupun dolar juga menguat,” kata Ibrahim.

Dengan berbagai faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan harga emas akan mencapai USD2.467 per troi ons pada bulan Juli dengan level kunci sebesar USD2.489 menuju USD2.500.

“Jika tembus level USD2.500, kemungkinan besar akan terjadi koreksi menunggu hingga bulan September yang kembali mengalami kenaikan,” katanya.(*)