KABARBURSA.COM – PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau CMRY, produsen makanan dan minuman kemasan berbasis protein terkemuka di Indonesia, baru-baru ini merilis laporan keuangannya yang menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Sebagai perusahaan yang memproduksi berbagai merek terkenal seperti Cimory, Kanzler, dan Besto, CMRY telah berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang solid di tengah persaingan industri yang ketat. Namun, di balik keberhasilan ini, muncul kekhawatiran terkait kesehatan konsumen.
Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, kasus gangguan ginjal pada anak yang harus menjalani tindakan cuci darah semakin banyak ditemukan. Sebelum divonis gangguan ginjal, kebanyakan dari anak-anak ini dilaporkan banyak mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan. CMRY, dengan produk susu berpemanisnya bernama Cimory, menjadi salah satu produsen yang turut disorot dalam konteks ini. Lalu, bagaimana pencapaian keuangan terbaru dari CMRY di tengah tantangan kesehatan yang ada?
Profil Perusahaan
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory Group adalah produsen produk makanan dan minuman kemasan berbasis protein di Indonesia, dengan pangsa pasar terkemuka di yogurt dan sosis premium. Didirikan pada tahun 1993, Grup saat ini memproduksi daging olahan, produk susu, dan telur dengan berbagai merek, termasuk Cimory, Kanzler, dan Besto. Produk-produk tersebut dijual melalui berbagai kanal pemasaran termasuk ritel modern dan tradisional, layanan makanan (food service), serta tim penjualan langsung (direct selling).
Berlokasi di Jakarta, Grup Cimory memiliki fasilitas manufaktur di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dengan visi untuk meningkatkan asupan protein masyarakat Indonesia dari susu dan daging, Cimory berfokus pada produksi produk-produk berkualitas tinggi, bergizi, dan bernilai tambah.
Struktur pemegang saham Cimory menunjukkan diversifikasi yang signifikan. Masyarakat non-warkat memegang 1,52 miliar saham atau 19,17 persen dari total saham yang beredar. Sementara itu, General Atlantic Singapore CMR Pte Ltd memiliki 447,78 juta saham yang mewakili 5,64 persen kepemilikan.
Susunan direksi dan komisaris Cimory terdiri dari tokoh-tokoh berpengalaman dalam industri. Bambang Sutantio menjabat sebagai Presiden Komisaris (P) dan Komisaris Independen (K) dengan kepemilikan saham sebesar 4,25 miliar atau 53,56 persen. Direktur Utama (D) Farell Grandisuri memiliki 608,56 juta saham atau 7,67 persen. Wenzel Sutantio yang juga menjabat sebagai Komisaris memiliki 570 juta saham atau 7,19 persen. Axel Sutantio, yang menjabat sebagai Direktur, memiliki 537 juta saham atau 6,77 persen. Sementara itu, Pamungkas Bayu Triprasetyo, seorang Direktur, memiliki 74,50 ribu saham dengan persentase kepemilikan yang sangat kecil, yaitu kurang dari 0,0001 persen.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan bersih dari tahun ke tahun. Pada kuartal pertama 2024, perusahaan dengan kode emiten CMRY ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp386 miliar, meningkat dari Rp297 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya dan Rp270 miliar di 2022. Pertumbuhan ini terus berlanjut di kuartal kedua 2024 dengan pendapatan bersih mencapai Rp416 miliar, naik dari Rp325 miliar di 2023 dan Rp311 miliar di 2022.
Secara tahunan, pendapatan bersih perusahaan diharapkan mencapai Rp1,60 triliun pada 2024, meningkat dari Rp1,24 triliun di 2023 dan Rp1,06 triliun di 2022. Untuk trailing twelve months (TTM) hingga kuartal kedua 2024, pendapatan bersih tercatat Rp1,42 triliun, menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Penilaian perusahaan menunjukkan rasio harga terhadap laba (price to earnings ratio/PE) saat ini sebesar 24,72 kali berdasarkan pendapatan tahunan, dan 27,90 kali berdasarkan pendapatan TTM. Rasio harga terhadap laba masa depan (forward PE ratio) berada pada 24,30 kali, menunjukkan ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan laba di masa depan. Harga saham saat ini dihargai 4,72 kali penjualan TTM dan 6,58 kali nilai buku (book value).
Kinerja Saham
Pendapatan per saham (earnings per share/EPS) saat ini tercatat sebesar Rp179,23, dengan EPS tahunan sebesar Rp202,25. Pendapatan per saham (revenue per share) untuk TTM mencapai Rp1.060,03. Kas per saham (cash per share) untuk kuartal ini adalah Rp212,16. Nilai buku per saham saat ini adalah Rp759,89, dan arus kas bebas per saham (free cashflow per share) untuk TTM adalah Rp147,24.
Rasio lancar (current ratio) perusahaan saat ini adalah 3,67, menunjukkan likuiditas yang cukup untuk menutup kewajiban jangka pendek. Rasio cepat (quick ratio) adalah 3,00, juga mengindikasikan likuiditas yang kuat. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) untuk kuartal ini tidak tersedia.
Pengembalian aset (return on assets/ROA) untuk TTM adalah 19,64 persen, sementara pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) adalah 23,59 persen. Margin laba kotor (gross profit margin) untuk kuartal ini adalah 44,74 persen. Margin laba operasional (operating profit margin) untuk kuartal ini adalah 19,86 persen, dan margin laba bersih (net profit margin) adalah 18,51 persen.
Dividen untuk TTM tercatat sebesar Rp90,00 dengan rasio pembayaran dividen (payout ratio) sebesar 44,50 persen dan hasil dividen (dividend yield) sebesar 1,80 persen. Tanggal ex-dividend terakhir adalah 7 Mei 2024.
Pendapatan (revenue) untuk TTM adalah Rp8,411 triliun, dengan laba kotor (gross profit) sebesar Rp3,666 triliun. EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tercatat sebesar Rp1,683 triliun, sementara laba bersih (net income) adalah Rp1,422 triliun.
Jumlah kas untuk kuartal ini adalah Rp1,68 triliun. Total aset (total assets) mencapai Rp7,24 triliun, dengan total kewajiban (total liabilities) sebesar Rp1,21 triliun. Perusahaan tidak memiliki utang jangka pendek maupun jangka panjang untuk kuartal ini. Total ekuitas (total equity) tercatat sebesar Rp6,02 triliun.
Dengan laporan keuangan yang positif ini, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) menunjukkan stabilitas dan pertumbuhan yang menjanjikan di masa mendatang.
CMRY menunjukkan kinerja arus kas yang stabil dan kuat. Arus kas dari operasional (cash from operations) untuk periode TTM (trailing twelve months) mencapai Rp1,532 triliun. Angka ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari kegiatan operasional utamanya, menunjukkan likuiditas yang baik dan manajemen keuangan yang efisien.
Namun, arus kas dari investasi (cash from investing) untuk TTM mengalami defisit sebesar Rp1,19 triliun. Ini menunjukkan perusahaan telah mengeluarkan lebih banyak dana untuk kegiatan investasi dibandingkan penerimaan kas dari kegiatan tersebut. Arus kas dari pendanaan (cash from financing) juga mengalami defisit sebesar Rp716 miliar, yang mengindikasikan adanya pembayaran utang atau pembagian dividen yang lebih besar dibandingkan penerimaan kas dari pendanaan baru.
Belanja modal (capital expenditure) untuk TTM tercatat sebesar Rp363 miliar, yang menunjukkan investasi perusahaan dalam aset tetap untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. Meskipun demikian, arus kas bebas (free cash flow) untuk TTM tetap positif dan mencapai Rp1,168 triliun, yang menunjukkan perusahaan masih memiliki kas yang cukup setelah melakukan investasi dan membiayai operasi bisnisnya.
Pertumbuhan pendapatan kuartal per kuartal (revenue quarter year-over-year growth) tercatat sebesar 15,44 persen, sementara pertumbuhan pendapatan tahun-ke-tahun (YTD YoY growth) mencapai 16,89 persen. Pertumbuhan tahunan pendapatan (annual YoY growth) adalah 21,86 persen, mencerminkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja keuangan perusahaan.
Pertumbuhan pendapatan bersih kuartal per kuartal (net income quarter YoY growth) tercatat sebesar 28,09 persen, dengan pertumbuhan pendapatan bersih tahun-ke-tahun (YTD YoY growth) mencapai 29 persen. Pertumbuhan tahunan pendapatan bersih (annual YoY growth) adalah 17,08 persen, menunjukkan peningkatan profitabilitas perusahaan yang konsisten.
Pertumbuhan EPS (earnings per share) kuartal per kuartal tercatat sebesar 28,09 persen, dengan pertumbuhan EPS tahun-ke-tahun mencapai 29 persen, dan pertumbuhan tahunan EPS sebesar 17,08 persen. Angka-angka ini menunjukkan peningkatan nilai bagi pemegang saham seiring dengan peningkatan laba perusahaan.
Kinerja harga saham CMRY menunjukkan peningkatan yang stabil. Dalam satu minggu terakhir, harga saham naik sebesar 1,01 persen, dan dalam satu bulan terakhir, harga saham juga naik sebesar 1,01 persen. Kinerja harga saham dalam tiga bulan terakhir hanya meningkat sebesar 0,20 persen, namun dalam enam bulan terakhir, harga saham naik signifikan sebesar 23,76 persen.
Untuk periode satu tahun, harga saham meningkat sebesar 25 persen, menunjukkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap perusahaan. Year-to-date (YTD), harga saham mencatatkan kenaikan sebesar 24,69 persen. Harga saham tertinggi dalam 52 minggu terakhir mencapai Rp5.325,00, sementara harga terendahnya adalah Rp3.520,00. Angka-angka ini mencerminkan volatilitas dan potensi pertumbuhan harga saham perusahaan.(Alp/*)