KABARBURSA.COM – PT Hutama Karya (HK) menjamin bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya infrastruktur jalan tol, tidak mengganggu fondasi perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Dalam satu dekade terakhir, Hutama Karya (HK) telah membangun sekitar ±1.030 kilometer (km) jalan tol di Indonesia.
Pembangunan ini berkat suntikan dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sejak 2015. Hingga Mei 2024, HK telah menerima PMN sebesar Rp131,14 triliun.
Walaupun mendapat PMN yang besar, beban keuangan Hutama Karya (HK) tetap meningkat. PMN adalah modal yang kemudian dikombinasikan dengan pinjaman untuk membiayai proyek.
Sejak 2014, HK mencatat kenaikan utang sebesar 958,46 persen hingga 2023, mencapai Rp53,11 triliun.
“Kami tidak merasa terbebani dengan PSN. Pemerintah memberikan dukungan penuh kepada perusahaan, terutama pada proyek pengusahaan jalan tol di Sumatera dengan memberikan PMN sebesar Rp18,60 triliun hingga Semester 1 2024,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Adjib Al Hakim, dikutip Senin 29 Juli 2024.
Adjib menyebutkan, sepanjang 2023, HK berhasil memperbaiki kondisi utang perusahaan menjadi Rp53,11 triliun, turun 24,70 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp70,53 triliun.
Perbaikan liabilitas ini, kata Adjib, didukung oleh kerja sama investasi dengan Indonesia Investment Authority (INA) terkait asset recycling pada dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera, yakni Jalan Tol Medan-Binjai dan Bakauheni -Terbanggi Besar.
Selain itu, perusahaan juga mendapat dukungan dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk pelaksanaan PSN yang berdampak pada peningkatan aset dan ekuitas perusahaan, jelas Adjib.
Dia menambahkan, sepanjang semester I-2024, HK masih mencatatkan kinerja keuangan positif. Ini tercermin dari laba bersih sebesar Rp396 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp34 miliar.
Indikator lain yang menunjukkan keuangan Hutama Karya (HK) masih baik adalah total aset yang terus tumbuh, seiring dengan kelanjutan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). HK mencatat kenaikan aset hingga 2.732 persen sejak 2014 hingga 2023.
Perusahaan juga selalu selektif dalam memilih proyek berkualitas untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan.
Proyek PSN Dikerjakan Hutama Karya
Jalan Tol Trans Sumatera
- Medan-Binjai: Salah satu ruas pertama yang beroperasi.
- Palembang-Indralaya: Memudahkan akses menuju kawasan industri.
- Pekanbaru-Padang: Membuka akses menuju kawasan wisata di Sumatera Barat.
- Bakauheni-Terbanggi Besar: Menjadi bagian penting dari jalur logistik Sumatera.
Proyek Infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN)
- Pembangunan rumah sakit: Membangun fasilitas kesehatan yang modern.
- Pembangunan masjid: Membangun masjid negara yang megah.
- Pembangunan fasilitas bandara: Membangun infrastruktur bandara untuk mendukung konektivitas udara.
- Pembangunan bendungan: Untuk irigasi, pengendalian banjir, dan pembangkit listrik tenaga air.
- Pembangunan pelabuhan: Untuk meningkatkan konektivitas maritim.
- Pembangunan bandara: Selain di IKN, Hutama Karya juga membangun bandara di daerah lain.
- Revitalisasi kawasan: Seperti revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Suntikan PNM Rp1 Triliun
PT Hutama Karya (HK) memohon suntikan penyertaan modal negara (PMN) tunai tahun 2024 sebesar Rp 1 triliun. Modal ini direncanakan untuk menyelesaikan ruas jalan tol Palembang-Betung.
Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto, mengungkapkan bahwa PMN ini digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan. Tujuannya adalah melanjutkan pelaksanaan tugas percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
PMN tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pengembangan ruas Jalan Tol Palembang-Betung. Injeksi modal ini sangat krusial untuk meningkatkan konektivitas jalur utama JTTS dari Bakauheni hingga Jambi, ungkap Budi dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa 2 Juli 2024.
Budi menjelaskan, suntikan modal ini membawa beragam manfaat, seperti peningkatan konektivitas di Pulau Sumatera yang mampu menurunkan waktu tempuh dan biaya transportasi, meningkatkan potensi penerimaan fiskal, serta membuka lapangan kerja di sepanjang koridor jalan tol.
Ia juga memaparkan bahwa realisasi penyerapan PMN oleh PT Hutama Karya telah mencapai 69,5 persen dari total PMN Rp 131,146 miliar yang diterima sejak 2015 hingga Mei 2024.
Sebagian besar PMN yang belum terserap adalah PMN yang diberikan pada Desember 2023 dan April 2024, ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 6,1 triliun dari Cadangan Pembiayaan Investasi kepada DPR RI.
Tak hanya untuk Hutama Karya, pemerintah juga merencanakan penggunaan cadangan pembiayaan investasi untuk PMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) sebesar Rp 500 miliar, dan Badan Bank Tanah sebesar Rp 1 triliun. (*)