Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Daftar Saham Awal Agustus, dari yang Cuan hingga Boncos

×

Daftar Saham Awal Agustus, dari yang Cuan hingga Boncos

Sebarkan artikel ini
MGL3613 11zon scaled
Pengunjung melintas depan Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI) (foto: KabarBursa/abbas sandji)

KABARBURSA.COM – Bulan Juli telah berlalu, meninggalkan jejak yang bervariasi di pasar saham. Pada perdagangan saham Juli 2024, sejumlah emiten berhasil meraup keuntungan hingga ratusan persen, sementara beberapa lainnya merosot drastis.

Salah satu bintang dari sektor BUMN mencatatkan keuntungan hingga 124 persen, sementara anak usaha BUMN lainnya mengalami penurunan sebesar 36 persen point-to-point.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang cerah dengan kenaikan 2,72 persen sepanjang periode 1 hingga 31 Juli 2024, menutup bulan dengan angka 7.255,76.

Selama Juli, sejumlah saham berhasil mencatatkan kenaikan signifikan, bahkan mencapai cuan hingga 200 persen. Kinerja cemerlang ini sejalan dengan melonjaknya IHSG.

Namun, di sisi lain, ada juga saham yang mengalami penurunan tajam dan menempati posisi terendah dalam daftar perdagangan bulan ini.

Kenaikan IHSG hari ini sebagian besar dipengaruhi oleh aliran masuk investasi asing dan optimisme terhadap kebijakan moneter yang lebih dovish dari The Fed. Investor merespons positif terhadap sinyal-sinyal stabilitas ekonomi global yang mengarah pada penurunan tekanan inflasi dan kemungkinan penurunan suku bunga.

Pengumuman terbaru dari Federal Reserve tentang kemungkinan penurunan suku bunga telah memberikan dorongan bagi pasar saham global, termasuk IHSG. Hal ini meningkatkan minat investasi asing di pasar saham Indonesia.

Saham-saham di sektor perbankan, termasuk Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI), mencatatkan lonjakan permintaan yang signifikan, didorong oleh laporan kinerja kuartal yang lebih baik dari yang diperkirakan.

Harapan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di paruh kedua tahun 2024, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi, juga berperan dalam memperkuat sentimen positif pasar.

Meskipun IHSG menunjukkan kinerja yang positif, investor tetap diingatkan untuk memperhatikan beberapa risiko yang mungkin mempengaruhi pasar, termasuk potensi ketidakpastian global dan fluktuasi harga komoditas yang dapat berdampak pada ekonomi domestik.

Secara keseluruhan, hari ini IHSG mencerminkan suasana optimis di pasar saham, dengan dorongan dari faktor eksternal dan internal yang memberikan prospek positif bagi investor.

Sentimen terbaru dari The Fed menunjukkan kebijakan moneter yang lebih dovish, yang berarti adanya kemungkinan penurunan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditanggapi positif oleh pasar global, karena suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya pinjaman dan meningkatkan investasi.

The Fed juga memberikan indikasi bahwa mereka fokus pada stabilitas ekonomi jangka panjang, dengan menekankan pentingnya menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Langkah ini memberikan sinyal bahwa The Fed berkomitmen untuk mendukung ekonomi tanpa membuat keputusan yang terlalu drastis.

The Fed mengungkapkan keyakinan bahwa inflasi yang meningkat akan dapat dikendalikan dengan kebijakan yang tepat. Ini memberikan harapan bahwa inflasi tidak akan menjadi masalah besar dalam waktu dekat, mengurangi kekhawatiran pasar tentang kemungkinan resesi.

Kebijakan dovish dari The Fed juga mempengaruhi sentimen pasar global, karena investor melihat ini sebagai dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi global. Penurunan suku bunga di AS dapat meningkatkan arus modal internasional dan mendukung pasar saham di negara-negara berkembang.

Pasar saham, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia, menunjukkan reaksi positif terhadap sentimen dovish The Fed. Aliran investasi asing yang meningkat dan optimismenya terhadap stabilitas ekonomi global turut mendorong kenaikan indeks saham.

Secara keseluruhan, sentimen The Fed saat ini memancarkan rasa optimisme di pasar finansial, dengan harapan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan inflasi.

Daftar saham dengan performa terbaik (top gainers) selama Juli:

  • PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA): Menguat 200 persen
  • PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW): Menguat 173 persen
  • PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG): Menguat 160 persen
  • PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS): Menguat 145 persen
  • PT MNC Land Tbk (KPIG): Menguat 140 persen
  • PT Fortune Indonesia Tbk (FORU): Menguat 139,51 persen
  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA): Menguat 124,42 persen
  • PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE): Menguat 12,18 persen
  • PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM): Menguat 110,98 persen
  • PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM): Menguat 110,71 persen

Daftar saham dengan performa terburuk (top losers) selama bulan yang sama:

  • PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX): Melemah 50 persen
  • PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS): Melemah 50 persen
  • PT Mitra Pack Tbk (PTMP): Melemah 49,59 persen
  • PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA): Melemah 45,21 persen
  • PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI): Melemah 44,66 persen
  • PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA): Melemah 40,32 persen
  • PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB): Melemah 36,32 persen
  • PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM): Melemah 27,71 persen
  • PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI): Melemah 26,32 persen
  • PT Dosni Roha Indonesia Tbk (ZBRA): Melemah 24,88 persen. (*)