Scroll untuk baca artikel

Penurunan Harga Bitcoin jadi Peluang Atur Ulang Strategi

×

Penurunan Harga Bitcoin jadi Peluang Atur Ulang Strategi

Sebarkan artikel ini
jievani weerasinghe NHRM1u4GD A unsplash 1 1 jpg
BITCOIN (Foto: Unsplash/Jievani Weerasinghe)

KABARBURSA.COM – Penurunan harga Bitcoin (BTC) merupakan bagian dari koreksi pasar yang lebih luas dan peluang para investor mengatur ulang strategi investasi.

Sebagai informasi pada Senin, 29 Juli 2024, harga Bitcoin berada di sekitar level 70.000 dolar Amerika Serikat (AS). Namun, pada Jumat, 2 Agustus 2024, harga Bitcoin turun di bawah level 64.470 dolar AS dan mencatatkan penurunan sekitar 7,95 persen. Penurunan ini telah melikuidasi pasar Bitcoin senilai 38,83 juta dolar AS di tanggal 31 Juli 2024.

“Dalam jangka pendek, volatilitas seperti ini dapat menjadi hal yang umum, terutama setelah kenaikan harga yang tajam. Namun, penting untuk melihat koreksi ini sebagai peluang untuk kembali mengatur strategi investasi,” kata Oscar Darmawan, CEO Indodax.

Penurunan tersebut juga berdampak pada altcoin lainnya, salah satunya Ethereum (ETH) yang kini diperdagangkan di angka 3,149.40 dolar AS, turun kurang lebih 7,2 persen dalam periode yang sama.

Oscar menjelaskan, koreksi itu dapat dipicu oleh beberapa faktor, termasuk dampak dari Mt. Gox, di mana proses pembayaran kepada kreditor masih berlangsung.

Juga, faktor-faktor lain seperti arus keluar ETF BTC pada Rabu, 31 Juli 2024, dan hasil keputusan The Fed dalam mempertahankan suku bunga acuan.

Seperti diketahui, berdasarkan keputusan terbaru Federal Open Market Committee (FOMC), suku bunga berada di 5,5 persen sekaligus memberikan sinyal bahwa suku bunga mungkin akan turun pada bulan September.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh FOMC turut mempengaruhi harga aset kripto, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal itu dikarenakan aset kripto dipercaya bergerak berlawanan dengan dolar AS.

“Meskipun saat ini harga Bitcoin mengalami tekanan, posisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka,” kata Oscar.

Ia juga menjelaskan, jika Bitcoin dapat kembali mempertahankan level harga di atas 70,000 dolar AS dan menembus resistensi yang lebih tinggi, maka akan ada potensi kenaikan harga yang signifikan. Pasar kripto tetap dinamis dan investor harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan cepat.

Oscar juga mengajak para investor untuk ‘serok’ Bitcoin sebagai peluang investasi. Tetapi, dengan catatan harus siap dengan risiko jika terjadi penurunan seperti sekarang.

Ia mengindikasikan bahwa saat ini merupakan waktu yang baik untuk menambah posisi di Bitcoin, mengingat historis potensi keuntungan jangka panjang yang ada.

Harga-harga Kripto

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 6,15 persen, dan turun 7,17 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,73 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA turun 6,83 persen dalam 24 jam terakhir, dan melemah 13,13 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.876,72 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah. SOL turun 8.72 persen dalam sehari dan dan turun 16.49 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,47 juta per koin.

XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP terkoreksi 6,05 persen dalam 24 jam dan turun 7,04 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.071 per koin.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 7.36 persen dan turun 17,82 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.792 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,2 triliun atau setara Rp 35,58 triliun, melemah sekitar 5,68 persen dalam sehari terakhir.

Dominasi Bitcoin

Sebelumnya, kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai lebih dari 55,05 persen dari total nilai pasar kripto keseluruhan. Ini merupakan level tertingginya dalam tiga tahun. Kapitalisasi pasar Bitcoin telah melonjak hingga USD 1,27 triliun atau setara Rp 20.685 triliun (asumsi kurs Rp 16.288 per dolar AS), menurut data CoinMarketCap.

Sebagai perbandingan, seluruh pasar kripto bernilai USD 2,43 triliun, dengan Ethereum mewakili 16,5 persen pasar senilai USD 389 miliar. Peningkatan dominasi Bitcoin tahun ini agak tidak terduga. Biasanya, altcoin mengungguli Bitcoin selama pasar bullish.

Sementara koin meme mengalami kebangkitan awal tahun ini saat Bitcoin mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, mata uang kripto lainnya tidak terlalu diuntungkan.  Mantan kepala strategi di CoinShares, Meltem Demirors menyoroti faktor utama yang memengaruhi perubahan ini melalui media sosial X miliknya.

“Arus ETF pada dasarnya mengubah dinamika pasar. Keuntungan BTC tidak lagi berputar ke altcoin dan aset kripto lainnya,” kata Demirors, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat, 2 Agustus 2024.

Dominasi Bitcoin terus tumbuh meskipun kapitalisasi pasar Tether (USDT), stablecoin terbesar di dunia dan mata uang kripto terbesar ketiga setelah Bitcoin dan Ethereum, meningkat. Stablecoin, yang didukung oleh mata uang fiat, sering kali dikecualikan dari metrik dominasi Bitcoin karena model nilainya yang berbeda.

Meskipun kinerja altcoin kurang memuaskan, ada optimisme atas potensi kebangkitannya. CEO CryptoQuant Ki Young Ju mencatat pada Selasa para paus sedang (pemegang Bitcoin dalam jumlah besar) mempersiapkan reli altcoin berikutnya, karena telah terjadi peningkatan pesanan beli terbatas untuk aset non-Bitcoin dan non-Ethereum. (*)