KABARBURSA.COM – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk periode 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 mengalami hasil yang bervariasi.
IHSG menunjukkan kenaikan sebesar 0,27 persen selama sepekan kemarin, sementara kapitalisasi pasar juga meningkat sebesar 0,39 persen.
Menurut keterangan resmi BEI yang dikutip pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, IHSG ditutup pada level 7.308,123. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan penutupan pekan sebelumnya yang berada di level 7.288,167.
Kapitalisasi pasar di bursa efek tercatat mencapai Rp12.410 triliun, meningkat 0,39 persen dari penutupan pekan lalu yang sebesar Rp12.362 triliun.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat menjadi Rp10,313 triliun, mencatat pertumbuhan 21,25 persen dibandingkan dengan rata-rata transaksi pekan lalu yang sebesar Rp8,506 triliun.
Frekuensi transaksi harian di bursa menurun sebesar 5,13 persen menjadi 942.000 transaksi per minggu.
Minggu sebelumnya, rata-rata frekuensi transaksi harian tercatat sebesar 993 juta transaksi.
Hal yang serupa terjadi pada rata-rata volume transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 14,07 persen, menjadi 15,443 miliar saham pada minggu ini.
Pada pekan sebelumnya, rata-rata volume transaksi harian bursa tercatat sebesar 17,972 miliar saham.
Sementara itu, pada akhir pekan ini, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp474,43 miliar sepanjang tahun 2024.
Dengan demikian, total nilai jual bersih investor asing sepanjang tahun 2024 mencapai nilai Rp323,70 miliar.
IHSG Ditutup Melemah
Pada Jumat, 2 Agustus kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah, seiring dengan penurunan yang terjadi di bursa saham Asia.
IHSG ditutup menurun sebesar 17,85 poin atau 0,24 persen, berada di level 7.308,12. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga turun 6,13 poin atau 0,66 persen, menjadi 919,36.
“Penurunan di bursa Asia disebabkan oleh kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global, dipicu oleh data terbaru dari Amerika Serikat dan ketidakpastian terkait potensi eskalasi konflik di Timur Tengah,” ujar Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam laporan mereka pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Dari mancanegara, Indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024 terkontraksi dari sebelumnya 48,5 menjadi 46,8, serta data pengangguran AS juga terus meningkat dimana data Initial Jobless Claims naik dari sebelumnya 235k menjadi 249k dan Continuing Jobless Claims naik dari sebelumnya 1.844.000 menjadi 1.877.000.
Pada saat yang sama, pasar juga mempertimbangkan risiko terhadap pasokan minyak mentah yang mungkin timbul akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Pasar memantau dengan seksama respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyusul terbunuhnya komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan udara di Beirut.
Sementara, dari dalam negeri, data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan telah terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester I-2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Pada periode Januari sampai dengan Juni 2024 terdapat 32.064 tenaga kerja yang terkena PHK. Jumlah PHK tersebut naik 21,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebanyak 26.400 orang. Hal ini mengindikasikan efek ketidakpastian ekonomi global pada pelemahan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.
Sebelumnya, pada Jumat, 2 Agustus 2024, IHSG dibuka melemah. Seharian IHSG berkutat di teritori negatif sampai dengan penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG tidak bergeser di zona merah hingga penutupan perdagangan saham sore harinya. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,80 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor properti yang masing- masing naik sebesar 0,57 persen dan 0,46 persen.
Sedangkan, delapan sektor turun yaitu sektor transportasi dan logistik turun paling dalam minus 0,96 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang turun masing- masing minus 0,88 persen dan 0,73 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DART, TGUK, HALO, RAAM dan DSSA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CAMP, HELI, URBN, MBTO dan IOTF.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 898,938 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,17 miliar lembar saham senilai Rp9,62 triliun. Sebanyak 240 saham naik, 295 saham menurun, dan 255 tidak bergerak nilainya.
Kondisi bursa saham regional Asia pada Jumat, 2 Agustus kemarin antara lain indeks Nikkei melemah 2.216,60 poin atau 5,81 persen ke 35.909,69, indeks Hang Seng melemah 359,45 poin atau 2,08 persen ke 16.945,50 indeks Shanghai melemah 27,04 poin atau 0,92 persen ke 2.905,34, dan indeks Strait Times melemah 36,66 poin atau 1,07 persen ke 3.383,17. (*)