Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

TOTL Catatkan Laba Bersih Rp112 Miliar, Naik 66 Persen

×

TOTL Catatkan Laba Bersih Rp112 Miliar, Naik 66 Persen

Sebarkan artikel ini
MGL3394 11zon
Alat Berat Konstruksi. foto:KabarBursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM – PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp112,65 miliar pada semester I 2024, mengalami peningkatan signifikan sebesar 66,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Menurut laporan keuangan terbaru, kenaikan laba bersih ini sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha pada paruh pertama tahun 2024. TOTL berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,43 triliun, yang meningkat 18,32 persen yoy.

Secara lebih rinci, segmen jasa konstruksi menjadi kontributor utama dengan menyumbangkan Rp 1,42 triliun, sementara segmen lainnya berkontribusi Rp 9,60 miliar. Meski beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 1,18 triliun dibandingkan dengan Rp 1,05 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba kotor tetap mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 52,64 persen yoy, mencapai Rp 250,73 miliar pada semester I 2024.

Sejalan dengan peningkatan laba bersih, laba per saham dasar TOTL juga naik menjadi Rp 33,04 di semester I 2024, dibandingkan dengan Rp 19,83 pada periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Anggie S. Sidharta, menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan dan laba bersih ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan kontrak baru yang diperoleh pada tahun 2023. Kenaikan kontrak tersebut otomatis menambah jumlah proyek yang dikerjakan oleh TOTL, sehingga berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan di tahun 2024. Anggie juga menambahkan bahwa perusahaan telah melakukan efisiensi dan optimalisasi atas beban operasional di setiap proyek yang sedang berjalan, yang turut berkontribusi terhadap peningkatan laba.

Selain kinerja keuangan, TOTL juga tengah menjadi sorotan karena Shimizu Corporation berencana melakukan penawaran tender sukarela sebanyak 678,59 juta saham TOTL, yang mewakili sekitar 19,90 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh. Penawaran ini dilakukan dengan harga Rp 580 per saham, sehingga total nilai penawaran mencapai Rp 393,58 miliar.

Tujuan dari penawaran tender ini adalah untuk memungkinkan Shimizu berinvestasi dalam TOTL dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan jasa konstruksi yang bermitra dengan TOTL. Namun, Anggie menegaskan bahwa dalam transaksi ini, TOTL hanya berperan sebagai perusahaan sasaran yang bersifat pasif, dengan kewajiban hanya pada keterbukaan informasi dan pengumuman Penawaran Tender Sukarela (VTO) dari Shimizu kepada pemegang saham publik. Saat ini, tidak ada rencana ekspansi bisnis yang akan dilakukan bersama Shimizu, dan kolaborasi mereka hanya terbatas pada kerja sama joint operation di beberapa proyek.

TOTL Optimis Raih Kontrak Baru

TOTL tetap optimistis untuk mencapai target kontrak baru senilai Rp 3,5 triliun pada tahun ini, dengan realisasi kontrak baru per semester I 2024 yang sudah mencapai Rp 3,3 triliun.

Sekretaris Perusahaan, Anggie S. Sidharta, menyatakan bahwa hingga saat ini TOTL belum berencana untuk merevisi target kontrak baru mereka. Target kontrak baru yang dicanangkan untuk tahun 2024 adalah Rp 3,5 triliun. Pada semester I-2024, TOTL telah berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp 3,3 triliun, yang menunjukkan peningkatan sebesar 44 persen secara tahunan.

“Target perolehan kontrak baru tahun 2024 adalah Rp 3,5 triliun. Kontrak yang sudah diperoleh hingga Juni 2024 berasal dari berbagai proyek seperti pembangunan hotel, industri, pendidikan, dan lainnya,” ungkap Anggie.

Selain kontrak baru yang telah diperoleh, TOTL juga memiliki proyek-proyek yang sedang dalam tahap tender. Pada Juni 2024, nilai proyek yang sedang ditenderkan mencapai Rp 10,41 triliun, mencakup pembangunan perkantoran, apartemen, bangunan multi-fungsi, industri, hotel, dan lainnya.

Anggie menambahkan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong perolehan kontrak baru tahun ini adalah stabilitas yang mulai kembali setelah pandemi. “Perusahaan tetap fokus pada spesialisasinya sebagai kontraktor gedung bertingkat tinggi kelas premium, menjaga kas tetap positif, serta melakukan efisiensi dan optimalisasi pada kinerja serta biaya operasional untuk menjaga keberlanjutan,” jelasnya.

Selain itu, TOTL telah melaksanakan berbagai inisiatif strategis untuk mempertahankan kinerja, termasuk menjaga kas tetap positif, serta melakukan efisiensi dan optimalisasi pada operasional perusahaan.

Dalam laporan keuangan terbaru, Total Bangun Persada mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 32,31 persen secara tahunan (yoy), mencapai Rp 818,87 miliar pada kuartal I-2024, dibandingkan dengan Rp 618,86 miliar pada kuartal I-2023. Pendapatan usaha tersebut sebagian besar didominasi oleh pendapatan dari jasa konstruksi sebesar Rp 813,82 miliar, dengan pendapatan lainnya tercatat sebesar Rp 5,05 miliar.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga melonjak 77,60 persen yoy menjadi Rp 52,71 miliar, dibandingkan dengan Rp 29,68 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. (*)