Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Adu Tebal Aset Dua Bank BUMN, Lebih Baik BBRI atau BMRI?

×

Adu Tebal Aset Dua Bank BUMN, Lebih Baik BBRI atau BMRI?

Sebarkan artikel ini
MGL3298 11zon
Nasabah Bank BRI bertransaksi di ATM. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Dua bank pelat merah berkapitalisasi besar rampung merilis laporan kinerja keuangan untuk paruh pertama tahun 2024. Hasilnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat performa cukup baik.

Performa itu salah satunya dapat tergambar dari jumlah aset yang meningkat. Karena, aset adalah elemen kunci yang mendukung operasi, pertumbuhan, dan stabilitas finansial perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan interim yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank BRI menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam hal aset dibandingkan dengan Bank Mandiri, jika hanya melihat aset individual atau bank only. Aset bank only merujuk pada total aset yang dimiliki oleh suatu bank tanpa memperhitungkan aset anak perusahaan atau entitas lain dalam kelompok perusahaan tersebut.

Aset BBRI

Dalam konteks ini, BBRI melaporkan total aset bank only sebesar Rp1.832,75 triliun pada akhir Juni 2024, mengalami penurunan kecil sekitar 0,14 persen dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp1.835,24 triliun.

Keunggulan BBRI dalam hal aset bank only terlihat dari penyaluran kredit yang lebih besar pada akhir Juni 2024, yaitu sebesar Rp1.207,04 triliun.

Sementara itu, jumlah aset konsolidasi BBRI beserta entitas anaknya pada akhir Juni 2024 mencapai Rp1.977,37 triliun, meningkat dari Rp1.965,00 triliun pada akhir tahun lalu. Pada periode yang sama, BBRI mencatatkan porsi penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp1.264,77 triliun.

Namun, dari sisi laba pada paruh pertama tahun ini, BBRI mencatatkan angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan BMRI. Hal ini dapat dipahami mengingat fokus BBRI pada segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sementara BMRI lebih banyak menyasar segmen korporasi.

BBRI melaporkan penurunan laba bersih pada kuartal kedua 2024 menjadi Rp13,8 triliun, yang turun 13 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (qoq) dan 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Menurut riset dari Stockbit Investment Research, hasil ini menyebabkan laba bersih BBRI untuk semester pertama 2024 hanya meningkat tipis sebesar 0,9 persen yoy menjadi Rp29,7 triliun. Angka ini masih di bawah harapan, mencapai hanya 48 persen dari estimasi konsensus untuk tahun 2024.

Penurunan laba bersih ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk penurunan Net Interest Margin (NIM) akibat kenaikan biaya dana (Cost of Fund/CoF), perbaikan credit cost dan kualitas aset, serta pergeseran fokus pertumbuhan kredit menuju segmen korporasi.

Aset BMRI

Meskipun demikian, aset bank only BBRI tetap lebih besar dibandingkan dengan BMRI, yang mencatatkan peningkatan aset sebesar 4,07 persen menjadi Rp1.757,51 triliun pada akhir Juni 2024, dibandingkan dengan Rp1.688,85 triliun pada akhir tahun lalu.

Sementara itu, BMRI hanya menyalurkan kredit bank only sebesar Rp1.196,09 triliun.

Di sisi lain, dalam hal aset konsolidasi yang mencakup aset anak perusahaan, BMRI lebih unggul dengan total aset sebesar Rp2.257,80 triliun pada Juni 2024, meningkat dari Rp2.174,21 triliun pada akhir tahun lalu.

Keunggulan BMRI dalam aset konsolidasi juga terlihat dari penyaluran kredit konsolidasi, dengan total kredit konsolidasi BMRI mencapai Rp1.487,43 triliun.

Saham BMRI

Setelah mengalami koreksi dalam perdagangan sebelumnya, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) langsung rebound pada perdagangan Jumat, 2 Agustus 2024, dan mengungguli saham bank-bank besar lainnya.

Saham BMRI ditutup pada level Rp6.800 per saham, mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen dari harga penutupan perdagangan sebelumnya. Selama periode tersebut, saham bank negara ini tercatat diperdagangkan sebanyak 86,49 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp571,64 miliar.

Kenaikan tajam saham BMRI di awal bulan kemerdekaan ini terkait dengan pengumuman kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 5,23 persen menjadi Rp26,55 triliun pada semester I 2024. Laba bersih bank only BMRI juga meningkat 7,15 persen menjadi Rp24,64 triliun.

Pertumbuhan laba ini sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit yang mencapai 20,46 persen pada semester I 2024, menjadi Rp1.532,35 triliun, dibandingkan dengan Rp1.272,07 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan kredit terjadi di hampir semua lini, termasuk piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dari entitas anak, yang meningkat 20,46 persen year on year menjadi Rp1,53 triliun.

Meskipun penyaluran kredit meningkat, perusahaan berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) secara konsolidasi pada kisaran 1,16 persen. Rasio NPL gross turun menjadi 1,01 persen dari 1,53 persen pada Juni 2023, sementara rasio NPL net naik dari 0,29 persen pada Juni 2023 menjadi 0,35 persen pada Juni 2024. (*)