KABARBURSA.COM – DBS mengamati bahwa kinerja PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil sejak akuisisi Blok Koridor. Pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut pada semester II-2024, didukung oleh harga energi yang stabil dan kinerja lifting migas yang solid.
DBS juga memprediksi bahwa kinerja Medco akan semakin terdongkrak oleh kontribusi dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan asosiasi Medco di sektor emas dan tembaga. AMMN telah menunjukkan potensi besar dalam mendongkrak performa Medco.
“Konsistensi dalam peningkatan laba bersih Medco akan mendukung kenaikan saham MEDC,” demikian menurut riset DBS.
MedcoEnergi berhasil membukukan laba bersih sebesar USD201 juta, didorong oleh harga minyak dan gas yang lebih tinggi serta kontribusi yang meningkat dari AMMN.
Dalam laporan keuangannya, Medco mencatat pencapaian operasional yang sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Program pengeboran yang dijalankan selama periode ini memberikan hasil yang memuaskan, memperkuat posisi perusahaan di tengah fluktuasi pasar global.
“Hasil semester pertama kami sangat baik, didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan peningkatan kontribusi pendapatan dari AMMN,” kata CEO Roberto Lorato pada Minggu, 4 Agustus 2024.
“Kinerja operasional sejalan dengan panduan kami, termasuk program pengeboran yang membuahkan hasil. Fitch dan S&P juga meningkatkan peringkat kredit kami menjadi BB-, yang merupakan bukti keberhasilan MedcoEnergi dalam menjalankan strategi pertumbuhan dan deleveraging yang konsisten.” sambungnya
Berdasarkan EBITDA USD650 juta di atas 1H 2023 yang mencapai USD634 juta. Laba Bersih sebesar USD201 juta, didukung oleh harga minyak dan gas yang lebih tinggi dan kontribusi AMMN yang lebih besar.
“Kontribusi laba bersih dari AMMN sebesar USD99 juta meningkat secara signifikan, didukung oleh produksi tembaga dan emas yang hampir mencapai rekor tertinggi,” jelasnya.
Selama periode ini, perusahaan mencatat harga rata-rata minyak sebesar USD81 per barel dan harga gas rata-rata sebesar USD7 per MMBTU.
Belanja modal mencapai USD188 juta, yang sebagian besar digunakan untuk pengeboran sumur produksi di Blok 60 Oman, pengembangan proyek di Natuna, Corridor, serta proyek geotermal di Ijen.
Salah satu pencapaian utama adalah akuisisi Oman yang dianugerahi penghargaan “Asia Pacific Deal of the Year” oleh Energy Council. Selain itu, MedcoEnergi berhasil menyelesaikan divestasi di Vietnam Block 12W dan Libya Area 47, dengan hasil kontribusi sebesar USD120 juta.
Dalam hal pengelolaan utang, perusahaan melanjutkan upaya deleveraging melalui penawaran tender dan pembelian kembali obligasi senilai USD215 juta. Hutang konsolidasi MedcoEnergi tercatat sebesar USD3,2 miliar, sementara Hutang Restricted Group sebesar USD2,7 miliar.
Kas dan setara kas konsolidasi mencapai USD653 juta, dengan Hutang Bersih sebesar USD2,2 miliar dan rasio Hutang Bersih terhadap EBITDA sebesar 1,7x.
Kinerja keuangan perusahaan juga didukung oleh peningkatan peringkat kredit dari S&P Global Rating menjadi “BB-”, menyusul kenaikan peringkat yang diberikan oleh Fitch Ratings pada Mei 2024.
Roberto juga mengungkap jika dividen final 2023 dibagikan sebesar USD45 juta, sehingga total dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 menjadi USD70 juta atau Rp45 per lembar saham, meningkat 16 persen dari 2022.
Produksi total mencapai 153 mboepd (thousand barrels of oil equivalent per day), melebihi panduan yang ditetapkan namun mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya hak kelola di Corridor setelah perpanjangan PSC, penurunan permintaan gas di Singapura, dan divestasi Blok 12W Vietnam. Namun, dampak tersebut sebagian besar diimbangi oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna.
Selain itu, MedcoEnergi mengalokasikan belanja modal sebesar USD152 juta untuk mendukung berbagai proyek pengembangan. Belanja modal ini digunakan untuk melanjutkan pengembangan di Natuna dan Corridor serta untuk pengeboran sumur produksi di Blok 60 Oman.
Hilmi Panigoro, Direktur Utama, mengatakan, “Saya sangat senang dengan hasil yang dicapai Perseroan disemester pertama. Akuisisi Oman berjalan dengan baik, dan dividen yang lebih tinggi baru-baru ini menunjukkan komitmen kami yang berkelanjutan untuk memberikan imbal balik kepada para pemegang saham”.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, DBS tetap merekomendasikan untuk membeli saham MEDC. Target harga saham MEDC ditetapkan pada Rp 2.000, berdasarkan PER 2024 sebesar 8 kali. Valuasi MEDC dianggap masih terlalu rendah. (*)