Proyek tersebut adalah EPC Talavera Project di Tuban dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap (PLTGU) Muara Tawar di Bekasi.
EPC Talavera Project merupakan bagian integral dari Pabrik Semen untuk memfasilitasi muat semen hasil industri Pabrik Semen SBI. Berlokasi di Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, proyek ini baru saja melaksanakan uji coba sandar atau berthing test pada Selasa (16/7).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (LLAL) & Usaha Kepelabuhan (UK) KSOP Kelas III Tanjung Pakis, Hendro Cahyono; Project Director PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), Danu Prijambodo; Project Manager EPC Talavera, Pucheng Purba; dan Vice President Construction & Operation I Divisi EPC Hutama Karya, Bisri Soebakir.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa berthing test ini bertujuan untuk menguji kelayakan pengoperasian Terminal Khusus (Tersus) Industri Semen SBI, dengan mempertimbangkan aspek kepelabuhan, keselamatan pelayaran, dan kelestarian lingkungan.
“Berthing test ini merupakan tahapan krusial dalam pembangunan jetty, menunjukkan komitmen Hutama Karya dalam memenuhi standar keselamatan tinggi pada setiap proyek,” ujar Adjib.
Lebih lanjut, Adjib menjelaskan bahwa EPC Talavera Project yang digarap sejak 2022 adalah milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Proyek ini diharapkan dapat memperlancar distribusi semen SBI ke seluruh Indonesia serta memenuhi permintaan ekspor hingga 500.000 ton per tahun.
Proyek EPC Talavera dengan nilai kontrak sebesar Rp1,118 triliun ini mencakup tiga pekerjaan utama: perpanjangan jetty dengan kapasitas 50.000 Dead Weight Tonnage (DWT) dari sebelumnya 15.000 DWT; pembangunan silo dengan sistem feeding (blending silo 1 x 8.000 ton, clinker silo 1 x 15.000 ton, dan cement silo 2 x 18.000 ton); serta sistem pengangkutan semen ke dermaga menggunakan tube conveyor 1.000 ton per jam.
Hingga saat ini, progres proyek telah mencapai 87,2 persen secara keseluruhan. Setelah berthing test, proyek ini akan memasuki tahap instalasi peralatan dan bangunan pendukung utilitas yang siap untuk fase operasional, imbuh Adjib.
Infrastruktur Jalan Tol
PT Hutama Karya (HK) menjamin bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya infrastruktur jalan tol, tidak mengganggu fondasi perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Dalam satu dekade terakhir, Hutama Karya (HK) telah membangun sekitar ±1.030 kilometer (km) jalan tol di Indonesia.
Pembangunan ini berkat suntikan dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sejak 2015. Hingga Mei 2024, HK telah menerima PMN sebesar Rp131,14 triliun.
Walaupun mendapat PMN yang besar, beban keuangan Hutama Karya (HK) tetap meningkat. PMN adalah modal yang kemudian dikombinasikan dengan pinjaman untuk membiayai proyek.
Sejak 2014, HK mencatat kenaikan utang sebesar 958,46 persen hingga 2023, mencapai Rp53,11 triliun.
“Kami tidak merasa terbebani dengan PSN. Pemerintah memberikan dukungan penuh kepada perusahaan, terutama pada proyek pengusahaan jalan tol di Sumatera dengan memberikan PMN sebesar Rp18,60 triliun hingga Semester 1 2024,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Adjib Al Hakim, dikutip Senin 29 Juli 2024.
Adjib menyebutkan, sepanjang 2023, HK berhasil memperbaiki kondisi utang perusahaan menjadi Rp53,11 triliun, turun 24,70 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp70,53 triliun.
Perbaikan liabilitas ini, kata Adjib, didukung oleh kerja sama investasi dengan Indonesia Investment Authority (INA) terkait asset recycling pada dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera, yakni Jalan Tol Medan-Binjai dan Bakauheni -Terbanggi Besar.
Selain itu, perusahaan juga mendapat dukungan dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk pelaksanaan PSN yang berdampak pada peningkatan aset dan ekuitas perusahaan, jelas Adjib.
Dia menambahkan, sepanjang semester I-2024, HK masih mencatatkan kinerja keuangan positif. Ini tercermin dari laba bersih sebesar Rp396 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp34 miliar.
Indikator lain yang menunjukkan keuangan Hutama Karya (HK) masih baik adalah total aset yang terus tumbuh, seiring dengan kelanjutan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ( JTTS). HK mencatat kenaikan aset hingga 2.732 persen sejak 2014 hingga 2023.
Perusahaan juga selalu selektif dalam memilih proyek berkualitas untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan.
Suntikan PNM Rp1 Triliun
PT Hutama Karya (HK) memohon suntikan penyertaan modal negara (PMN) tunai tahun 2024 sebesar Rp 1 triliun. Modal ini direncanakan untuk menyelesaikan ruas jalan tol Palembang-Betung.
Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto, mengungkapkan bahwa PMN ini digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan. Tujuannya adalah melanjutkan pelaksanaan tugas percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ( JTTS).
PMN tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pengembangan ruas Jalan Tol Palembang-Betung. Injeksi modal ini sangat krusial untuk meningkatkan konektivitas jalur utama JTTS dari Bakauheni hingga Jambi, ungkap Budi dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa 2 Juli 2024.(*)