KABARBURSA.COM – PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), telah berhasil menyelesaikan perbaikan permanen pada jaringan pipa gas di Jl. HR Rasuna Said, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Dengan selesainya perbaikan ini, aliran gas bumi dan kondisi operasional di area tersebut kini telah kembali normal.
Upaya perbaikan ini dilakukan sebagai respons terhadap kebocoran pipa yang terjadi pada 7 Agustus 2024, akibat aktivitas penggalian utilitas oleh pihak ketiga.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, dalam siaran persnya pada Kamis 8 Agustus 2024, menyatakan, “Kami segera melakukan tindakan pengamanan dan perbaikan. Kami informasikan bahwa pada pukul 22.55 WIB kemarin, pekerjaan telah selesai. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan koordinasi para pemangku kepentingan serta dukungan publik dalam menyelesaikan permasalahan ini.”
Identifikasi di lapangan menunjukkan kebocoran pada Pipa Induk PE dengan diameter 180 MM. Tim Penanganan Gangguan PGN melakukan perbaikan dengan memotong dan mengganti pipa PE 180 MM tersebut.
Kebocoran pada pipa PE 180 MM diperkirakan disebabkan oleh aktivitas penggalian utilitas dari pihak ketiga.
Fajriyah menambahkan, “Kami mohon maaf atas insiden ini dan berkomitmen untuk mengantisipasi risiko serta memastikan bahwa aliran gas di sekitar lokasi tetap aman.”
PGN juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat sekitar yang dengan cepat melaporkan kejadian tersebut kepada petugas PGN, sehingga insiden ini dapat diatasi dengan segera.
Kinerja PGAS
Maret 2024 lalu, harga saham PGAS mencatat lonjakan sebesar 5,41 persen, sementara dalam sebulan terakhir, saham ini meroket hingga 20,8 persen. Kenaikan ini dipicu oleh aksi beli besar-besaran oleh investor asing yang mencapai Rp154,8 miliar pekan lalu, dan total pembelian selama tiga pekan terakhir mencapai Rp238 miliar.
Peningkatan ini sejalan dengan proyeksi kinerja fundamental PGAS yang diperkirakan tetap positif tahun ini, di mana perusahaan kini memiliki fleksibilitas untuk menjual gas dengan harga spot.
PGAS mengalami adanya ketidakseimbangan dalam distribusi gas saat ini, dengan oversupply di Jawa Timur dan undersupply di Jawa Barat.
Menanggapi situasi ini, PGAS aktif mencari sumber tambahan dari blok-blok non-Coridor dan memanfaatkan LNG melalui unit regasifikasi terapung (floating storage regasification unit/FSRU) di Lampung, yang dijadwalkan beroperasi mulai Mei 2024.
“PGAS berkomitmen untuk mempertahankan panduan volume distribusi gas tahun 2024 sebesar 954 bbtud. Target ini akan dicapai dengan mempercepat akuisisi pelanggan baru,” jelas Tim Analis CGS International Sekuritas dalam riset tertanggal 21 Mei 2024.
Mengenai kasus LNG Gunvor, PGAS berharap dapat segera menyelesaikan perjanjian kontrak untuk tahun 2024 dan menargetkan pengamanan kontrak untuk setengah pasokan yang telah disepakati pada periode 2025-2027.
PGAS juga menetapkan panduan belanja modal tahun 2024 sebesar USD 361 juta, meningkat USD 232 juta dibandingkan tahun 2023, yang akan digunakan untuk investasi baru, termasuk pipeline transportasi minyak Cikampek-Plumpang, 117 ribu sambungan gas rumah tangga, serta revitalisasi hub LNG Arun.
Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami fluktuasi harga yang signifikan sepanjang tahun ini. Meskipun terdapat periode volatilitas, saham PGAS menunjukkan tren kenaikan yang konsisten dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh optimisme pasar terhadap prospek industri gas dan hasil laporan keuangan yang positif.
Indikator utama seperti Price to Earnings Ratio (P/E Ratio) dan Return on Equity (ROE) menunjukkan tren yang sehat. P/E Ratio menunjukkan penilaian pasar yang positif terhadap potensi pertumbuhan laba perusahaan, sementara ROE mencerminkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang ada.
Volume perdagangan saham PGAS mengalami peningkatan, menunjukkan minat investor yang tinggi. Lonjakan volume ini dapat mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan kinerja perusahaan.
PGAS dikenal memberikan dividen secara konsisten, yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor. Pembayaran dividen reguler memberikan sinyal positif tentang kesehatan finansial perusahaan dan komitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.
Analis pasar menunjukkan pandangan yang positif terhadap saham PGAS, dengan rekomendasi beli berdasarkan prospek pertumbuhan jangka panjang dan soliditas keuangan perusahaan. Namun, investor juga diingatkan untuk memperhatikan potensi risiko, seperti fluktuasi harga energi dan perubahan regulasi.
Sentimen investor terhadap saham PGAS secara umum positif, didorong oleh kinerja operasional perusahaan yang baik dan prospek industri gas yang berkembang. Namun, investor disarankan untuk memantau berita terkini dan laporan keuangan untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Secara keseluruhan, saham PGAS menunjukkan kinerja yang menjanjikan dengan prospek pertumbuhan yang baik, meskipun investor harus tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan risiko yang mungkin muncul. (*)