KABARBURSA.COM – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah melakukan pembayaran pokok Obligasi dan Sukuk yang jatuh tempo sebesar Rp896 miliar.
Pembayaran ini terdiri dari Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp571 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp325 miliar. Selain itu, WIKA juga telah membayar bunga Obligasi dan Sukuk PUB II sebesar Rp55,06 miliar dan sebelumnya Rp46,51 miliar pada 19 Agustus 2024.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menjelaskan bahwa langkah-langkah pembayaran ini merupakan bagian dari transformasi WIKA melalui tiga pilar utama: fokus pada manajemen kas, peningkatan eksekusi proyek, dan penyeimbangan portofolio bisnis.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan dan memperkuat fondasi bisnis berkelanjutan. Selain itu, WIKA juga telah merealisasikan pembayaran kepada pemasok senilai Rp9,43 triliun, sebagai bagian dari upaya pemberdayaan mitra kerja.
Agung BW menekankan pentingnya sinergi antara semua pemangku kepentingan dalam membangun bisnis yang berkelanjutan serta menjaga kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja.
Catatan Perolehan Kontrak
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp11,59 triliun hingga Juli 2024. Kontribusi terbesar pada kontrak baru berasal dari segmen industri, disusul oleh segmen infrastruktur & gedung, properti, dan EPCC.
Beberapa proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan Juli, di antaranya proyek pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali, Gedung BMKG InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) di Jakarta & Bali, dan beberapa perolehan kontrak lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa pencapaian ini menunjukkan kinerja unggul perseroan pada core business terutama Infrastruktur dan EPCC.
“Seiring dengan strategi perseroan untuk meningkatkan keunggulan eksekusi pengerjaan proyek dan pengendalian biaya operasi yang efektif, Perseroan telah menunjukkan progress on track atas upaya transformasi tersebut sehingga mampu menjaga competitiveness nya serta kepercayaan stakeholders,” ujar Agung dalam keterangan resmi, Rabu, 4 September 2024.
Strategi unggul dalam melakukan eksekusi proyek tersebut diterapkan dalam pembangunan proyek Bendungan Jenelata di Gowa, Sulawesi Selatan yang dipercayakan Kementerian PUPR.
Dengan nilai kontrak sebesar Rp726 Miliar, WIKA tergabung dalam joint operation CAMCE – ADHI – WIKA (JO) dipercaya untuk melaksanakan pembangunan struktur utama bendungan pada sandaran kiri dan jalur akses.
Saat ini pembangunan proyek Bendungan Jenelata tengah berada pada tahap awal yang meliputi tahap persiapan, pekerjaan bendungan utama, dan pemenuhan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Pembangunan Bendungan Jenelata ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan air bersih, energi listrik, serta mendukung sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi lokal di sekitar Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Dalam pembangunan bendungan tersebut WIKA berupaya untuk menjaga habitat sekitar dengan meminimalisir penebangan pohon di area konstruksi. Selain itu, WIKA juga melakukan pengerjaan konservasi air dan tanah guna menjaga kelestarian lingkungan.
“WIKA terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan di proyek, sehingga proyek-proyek yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga ramah lingkungan,” ucap Agung.
Proyek Baru dari PT Pertamina Patra Niaga
Diberitakan sebelumnya, WIKA juga baru saja memperoleh kontrak baru senilai Rp475 miliar dari PT Pertamina Patra Niaga.
Menurut Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan WIKA, kontrak ini diberikan untuk proyek pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis yang terletak di Bali. Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas bongkar muat di terminal tersebut, sekaligus meningkatkan keandalan dan ketahanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bali dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
Mahendra menjelaskan bahwa dalam proyek ini, WIKA diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan dermaga mulai dari tahap persiapan lahan hingga pengoperasian penuh, dengan target penyelesaian pada tahun 2026.
“WIKA dipercaya untuk mengerjakan seluruh aspek pembangunan dermaga ini, yang mencakup persiapan lahan, konstruksi, hingga tahap operasional,” kata Mahendra dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Minggu, 1 September 2024.
Secara total Mahendra menyebutkan bahwa perusahaan saat ini tengah mengerjakan 112 proyek yang masih berjalan. Hingga Juni 2024, WIKA telah berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp10,25 triliun.
“Saat ini, WIKA juga sedang mengerjakan sembilan proyek di IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp11,05 triliun,” kata Mahendra.(*)