KABARBURSA.COM – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) telah menandatangani perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Mitsubishi HC Capital and Finance Indonesia (MHCI). Kerja sama diteken oleh PT Sarana Ekomobilitas Indonesia (SEI), anak usaha VKTR, pada Senin, 14 Oktober 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, VP of Corporate Secretary and Corporate Legal VKTR Indah Permatasari Saugi mengatakan, MHCI berperan sebagai pemberi sewa pembiayaan sedangkan SEI menjadi penerimanya. Adapun nilai pembiayaan sebesar Rp88,37 miliar.
“Sementara jumlah bunga pembiayaan tersebut sebesar tarif tetap 12,35 persen per tahun, dengan jangka waktu 36 bulan,” jelas Indah, Kamis, 17 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Indah menambahkan, tujuan transaksi tersebut adalah untuk aktivitas usaha SEI. Bentuknya antara lain investasi, rehabilitasi, modernisasi, maupun ekspansi.
Adapun PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), sebagai entitas induk VKTR, bertindak menjadi jaminan perusahaan.
Penerimaan sewa pembiayaan dari MHCI memberikan dukungan finansial bagi perseroan, melalui SEI sebagai entitas anak perseroan, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan perseroan.
Indah menyampaikan, pembiayaan ini akan memperkuat posisi keuangan perseroan tanpa memberikan dampak signifikan pada kegiatan operasional, aspek hukum, atau kelangsungan usaha, sehingga memungkinkan perseroan untuk terus berkembang dengan lebih baik.
Kinerja Keuangan VKTR
Di sisi lain, PT VKTR Mobilitas Tbk (VKTR) melaporkan kinerja keuangan per 30 Juni 2024 dengan laba bersih sebesar Rp15,11 miliar. Angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp43,22 miliar. Penurunan laba ini turut memengaruhi laba per saham dasar/dilusian, yang turun menjadi Rp0,08 dari sebelumnya Rp0,65.
Penjualan bersih perusahaan tercatat sebesar Rp408,99 miliar, turun 36 persen dari Rp642,19 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban pokok penjualan pun mengalami penurunan yang signifikan, yaitu menjadi Rp326,02 miliar dari Rp510,03 miliar. Hal ini menghasilkan laba kotor sebesar Rp82,96 miliar, yang juga terkoreksi dari Rp132,16 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi beban operasional, beban penjualan dan pemasaran meningkat menjadi Rp4,18 miliar dari sebelumnya Rp3,39 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi sedikit turun menjadi Rp69,26 miliar dari Rp69,35 miliar. Secara total, beban usaha naik menjadi Rp73,45 miliar dari Rp72,75 miliar. Dengan demikian, laba usaha VKTR turun drastis menjadi Rp9,51 miliar, dibandingkan Rp59,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bunga perusahaan melonjak signifikan menjadi Rp6,94 miliar dari Rp914 juta. Keuntungan dari selisih kurs tercatat sebesar Rp125 juta, berbalik dari kerugian Rp187 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban keuangan menurun menjadi Rp4,65 miliar dari Rp7,41 miliar, sedangkan pendapatan lain-lain mencapai Rp6,37 miliar, turun dari Rp8,12 miliar. Penghasilan lain-lain juga mengalami lonjakan menjadi Rp8,79 miliar dari Rp1,44 miliar.
Secara keseluruhan, laba sebelum manfaat pajak penghasilan tercatat sebesar Rp18,30 miliar, turun dari Rp69,85 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp19,91 miliar dari Rp52,97 miliar.
Dari sisi neraca, total ekuitas VKTR meningkat tipis menjadi Rp1,15 triliun, naik dari Rp1,14 triliun pada akhir tahun lalu. Defisit perusahaan berkurang menjadi Rp60,88 miliar dari Rp75,99 miliar. Sementara itu, total liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp563,03 miliar, dibandingkan dengan Rp520,50 miliar pada akhir tahun 2023. Total aset perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi Rp1,71 triliun dari Rp1,66 triliun pada akhir tahun sebelumnya.
Harga Saham VKTR
VKTR, perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) perdagangan besar mobil baru dan sepeda motor baru berupa kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, komponen suku memperlihatkan pergerakan saham yang stagnan.
Pada perdagangan hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024, saham VKTR ditutup stabil di harga Rp155 per lembar, tanpa mengalami perubahan dari harga penutupan sebelumnya. Saham VKTR tidak mencatatkan pergerakan naik atau turun sepanjang sesi perdagangan, dengan angka tetap di level Rp155.
Volume transaksi saham VKTR mencapai 48,48 juta saham dengan rata-rata volume harian yang tercatat sebesar 60,95 juta saham. Angka ini menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup signifikan meskipun harga sahamnya tidak berubah.
Pada pembukaan perdagangan, saham VKTR dibuka di level Rp155, sama dengan harga penutupan sebelumnya. Harga tertinggi yang sempat disentuh sepanjang sesi perdagangan hari ini juga berada di level Rp155, sementara harga terendah tercatat di Rp152. Batas atas auto rejection (ARA) saham VKTR berada di Rp208, sementara batas bawah auto rejection (ARB) di Rp101.
Nilai total transaksi saham VKTR pada hari ini tercatat sebesar Rp7,4 miliar dengan rata-rata harga transaksi sebesar 153 rupiah per saham. Frekuensi transaksi menunjukkan minat yang cukup baik dari para investor, dengan lot yang diperdagangkan mencapai 485 ribu lot.
Meskipun harga saham VKTR tidak mengalami perubahan, volume transaksi yang tinggi menunjukkan bahwa saham ini tetap menarik perhatian para pelaku pasar. (*)