Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Rencana Pelantikan Presiden buat Rupiah Menguat Tipis

×

Rencana Pelantikan Presiden buat Rupiah Menguat Tipis

Sebarkan artikel ini
DSC03397 11zon
Rupiah hari ini ditutup menguat tipis, tersulut rencana pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih RI. Foto: Kabar Bursa/abbas sandji

KABARBURSA.COM – Sentimen lokal, yaitu rencana pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih RI, memberikan sinyal kuat terhadap rupiah. Di sesi terakhir perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024, rupiah ditutup menguat, meskipun tipis.

Hingga pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp15.507 per dolar AS, dibandingkan penutupan sehari sebelumnya di level Rp15.510. Penguatan rupiah ini terjadi meskipun dolar AS mengalami kebangkitan di pasar global, didorong oleh faktor-faktor dari pemilu Amerika Serikat serta ekspektasi kebijakan bank sentral utama dunia.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa penguatan dolar AS saat ini disebabkan oleh sentimen pasar yang mengesampingkan kemungkinan pemotongan suku bunga besar dari Federal Reserve pada pertemuan kebijakan berikutnya. Selain itu, ekspektasi kemenangan mantan Presiden Donald Trump dalam pemilu AS juga turut menguatkan mata uang tersebut.

“Trump dipandang membawa kebijakan yang pro-dolar, seperti pemangkasan pajak, pelonggaran regulasi keuangan, dan kenaikan tarif perdagangan. Ini akan mendorong inflasi dan memperkuat imbal hasil obligasi AS, yang mendukung dolar untuk mencapai level tertingginya sejak awal Agustus,” kata Ibrahim dalam keterangannya, dikutip hari ini.

Pasar taruhan daring saat ini menunjukkan Trump berada sedikit di depan Wakil Presiden Kamala Harris, meskipun jajak pendapat resmi dari media masih menunjukkan Harris memimpin tipis. Namun, dengan sisa waktu sekitar tiga minggu hingga pemilu, persaingan ketat terus berlangsung, yang membuat pasar waspada.

Ekspektasi Suku Bunga Global

Selain faktor politik AS, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada langkah kebijakan moneter global, terutama Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan mereka malam ini. “Pasar mengantisipasi lebih banyak pemotongan suku bunga dari bank sentral utama, yang diharapkan dapat mempengaruhi pergerakan mata uang global,” tambah Ibrahim.

Kabinet Baru dan Pertumbuhan Ekonomi

Di dalam negeri, rupiah mendapat dukungan dari ekspektasi positif terkait pembentukan susunan kabinet baru di pemerintahan Indonesia. Investor optimistis bahwa tim baru ini dapat membawa angin segar dalam perekonomian, terutama untuk mewujudkan target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun.

Meski demikian, pelaku pasar masih menantikan kejelasan lebih lanjut terkait siapa saja yang akan masuk dalam kabinet dan seberapa jauh program yang mereka usung dapat membawa perubahan nyata bagi ekonomi Indonesia.

“Respons pelaku pasar terhadap pemilihan kabinet cukup positif, namun tantangannya adalah bagaimana kabinet baru ini bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius. Ini akan menjadi salah satu faktor yang diperhatikan dengan sangat hati-hati,” ujar Ibrahim.

Secara keseluruhan, meski penguatan rupiah hari ini terbilang tipis, faktor global seperti pemilu AS dan ekspektasi pemotongan suku bunga tetap menjadi penentu pergerakan mata uang di pasar. Di sisi lain, di dalam negeri, pembentukan kabinet baru menjadi sorotan, dengan harapan membawa dorongan positif bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Aksi Jual Mata Uang Asia