Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

IHSG Ditutup Ceria Lagi, Sebanyak 343 Saham Menguat

×

IHSG Ditutup Ceria Lagi, Sebanyak 343 Saham Menguat

Sebarkan artikel ini
MGL7363 11zon
IHSG kembali ditutup ceria, sejumlah emiten juga tampak menghijau. Foto: Kabar Bursa/abbas sandji

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja positif pada perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024, ditutup menguat 86,099 poin atau 1,13% ke level 7.735,04. IHSG berhasil menembus level psikologis 7.700, memperpanjang tren positifnya di tengah sentimen global yang masih bergerak dinamis.

Sepanjang hari, IHSG konsisten berada di zona hijau, dengan posisi tertinggi menyentuh level 7.758,670 dan terendah di 7.657,721. Data perdagangan RTI Business mencatat, nilai transaksi mencapai Rp11,7 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 27,2 miliar lembar dalam 1,3 juta kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 343 saham menguat, 230 saham melemah, dan 224 saham stagnan.

Seiring kenaikan IHSG, ada lima besar top gainers yang mendorongnya, yaitu:

  1. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yang melonjak 34,68 persen
  2. PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) naik 33,78 persen
  3. PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (PICO) menguat 21,54 persen
  4. PT Multipolar Tbk (MLPL) meningkat 19,61 persen
  5. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) naik 19,59 persen

Sementara itu, saham-saham yang mencatatkan pelemahan terdalam di antaranya adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) turun 7,46 persen, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) melemah 5,81 persen, PT Grand House Mulia Tbk (HUMI) turun 4,41 persen, dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) turun 3,25 persen.

Sektor Penopang Kenaikan IHSG

Secara sektoral, mayoritas sektor mencatatkan penguatan. Sektor bahan baku (basic-ind) menjadi penopang terbesar dengan kenaikan 2,75 persen, diikuti oleh sektor energi yang naik 1,31 persen dan sektor keuangan dengan penguatan 1,12 persen. Saham-saham perbankan besar turut menjadi pendorong utama IHSG, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang berkontribusi sebesar 20,3 poin indeks, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 16,5 poin, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 4,3 poin.

Selain sektor perbankan, emiten energi baru terbarukan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turut menjadi salah satu saham penopang IHSG, menyumbang 11,5 poin pada indeks.

IHSG berhasil mencatatkan penguatan di tengah sikap hati-hati pasar terkait pengumuman data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi China. AS akan merilis angka klaim pengangguran yang dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan kebijakan suku bunga. Jika data menunjukkan peningkatan klaim pengangguran, maka peluang pemangkasan suku bunga The Fed akan semakin besar, yang berpotensi memengaruhi pasar modal global.

Di sisi lain, perhatian pasar juga tertuju pada China yang akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 pada Jumat besok. Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan mencapai 4,5 persen year-on-year (yoy), melambat dibandingkan 4,7 persen pada kuartal sebelumnya, dan ini menjadi yang terlemah sejak kuartal pertama 2023. Tekanan pada ekonomi China masih terkait dengan lemahnya permintaan domestik, krisis sektor properti, serta ketegangan perdagangan dengan negara-negara Barat.

Penguatan IHSG hari ini tidak hanya didorong oleh sentimen positif dari sektor keuangan dan energi, tetapi juga faktor eksternal yang menjadi perhatian pelaku pasar. Dengan stabilnya kondisi sektor perbankan dan energi, serta sentimen global yang mulai terarah, pasar saham Indonesia terus menunjukkan performa solid. Meskipun ada tantangan dari perkembangan global, IHSG berpeluang melanjutkan tren positifnya, terutama jika sentimen dari The Fed dan ekonomi China menunjukkan perbaikan lebih lanjut.

Naiknya IHSG seperti prediksi yang disebutkan pada pagi hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi hari telah menunjukkan tanda-tanda positif dengan rebound yang signifikan dan breakout pada resistance garis MA20, meskipun terjadi dengan volume yang relatif rendah.

Menurut analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi, dalam risetnya, Kamis, 17 Oktober 2024, saat ini IHSG berada pada kisaran 7.649, dengan range pergerakan antara 7.500 hingga 7.700. Meskipun ada potensi untuk melakukan koreksi teknis, posisi IHSG di atas garis MA20 memberikan sinyal bahwa fase bullish masih mungkin berlanjut.

Wafi memaparkan, rebound yang terjadi menunjukkan adanya minat beli di pasar, dan selama IHSG tetap berada di atas garis MA20, kemungkinan untuk melanjutkan bullish tetap ada. Namun, jika IHSG mengalami breakdown dan kembali jatuh di bawah garis MA20, maka hal ini bisa menjadi sinyal untuk koreksi lebih dalam, dengan potensi pengujian support garis MA5.

Pada akhirnya, IHSG berhasil memantapkan posisinya dengan mengalami kenaikan lebih dari 1 persen. Kenaikan ini sesuai dengan prediksi yang disampaikan RHB Sekuritas, bahwa IHSG sedang dalam tren bullish.(*)