Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

IHSG Diprediksi Menguat, Uji Level 7.910

×

IHSG Diprediksi Menguat, Uji Level 7.910

Sebarkan artikel ini
MGL7450 11zon
Aktifitas pengunjung depan Papan Pantau Saham di Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/10/2024). Panah Hijau terlihat di Papan Pantau Saham BEI. foto: Kabar Bursa/abbas sandji

KABARBURSA.COM – MNC Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 18 Oktober 2024, berpotensi melanjutkan penguatannya. Saat ini, IHSG berada di bagian dari wave (iii) dari wave [iii] menurut skenario bullish. Kondisi ini membuka peluang bagi indeks untuk menguji level resistance berikutnya di kisaran 7.810 hingga 7.910.

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG menguat 1,13 persen ke level 7.735, dengan volume transaksi yang didominasi oleh pembelian. Secara teknikal, support terdekat IHSG berada di level 7.595 dan 7.518, yang akan menjadi acuan untuk mengantisipasi potensi koreksi.

Rekomendasi Saham Pilihan

1. ANTM (PT Aneka Tambang Tbk) – Buy on Weakness

  • Harga penutupan: Rp1.620
  • ANTM menguat 3,18 persen dengan volume pembelian yang tinggi. Diperkirakan sedang berada di bagian wave v dari wave (v). Selama harga masih di atas Rp1.570, ANTM berpotensi menguat.
  • Rekomendasi: Buy on Weakness pada rentang Rp1.585 – Rp1.605
  • Target Price: Rp1.665, Rp1.720
  • Stoploss: Rp1.570

2. AUTO (PT Astra Otoparts Tbk) – Spec Buy

  • Harga penutupan: Rp2.380
  • Meskipun terkoreksi 3,25 persen, AUTO masih menunjukkan adanya volume pembelian. Saat ini, posisi AUTO diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [iii].
  • Rekomendasi: Spec Buy pada rentang Rp2.320 – Rp2.370
  • Target Price: Rp2.520, Rp2.650
  • Stoploss: Rp2.230

3. ARNA (PT Arwana Citramulia Tbk) – Buy on Weakness

  • Harga penutupan: Rp765
  • ARNA menguat 5,52 persen dengan peningkatan volume. Saat ini diperkirakan berada di awal wave 3 dari wave (5).
  • Rekomendasi: Buy on Weakness pada rentang Rp725 – Rp755
  • Target Price: Rp840, Rp905
  • Stoploss: Rp705

4. MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk) – Spec Buy

  • Harga penutupan: Rp1.295
  • MEDC terkoreksi 0,77 persen, namun masih ada volume penjualan yang moderat. Selama harga bertahan di atas Rp1.280, MEDC diprediksi berada di awal wave (iii) dari wave [i].
  • Rekomendasi: Spec Buy pada rentang Rp1.285 – Rp1.295
  • Target Price: Rp1.345, Rp1.425
  • Stoploss: Rp1.280

Ditutup Ceria

IHSG sebelumnya mencatatkan kinerja positif pada perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024. IHSG ditutup menguat 86,099 poin atau 1,13 persen ke level 7.735,04. IHSG berhasil menembus level psikologis 7.700, memperpanjang tren positifnya di tengah sentimen global yang masih bergerak dinamis.

Sepanjang hari, IHSG konsisten berada di zona hijau, dengan posisi tertinggi menyentuh level 7.758,670 dan terendah di 7.657,721. Data perdagangan RTI Business mencatat, nilai transaksi mencapai Rp11,7 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 27,2 miliar lembar dalam 1,3 juta kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 343 saham menguat, 230 saham melemah, dan 224 saham stagnan.

Seiring kenaikan IHSG, ada lima besar top gainers yang mendorongnya, yaitu:

  • PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yang melonjak 34,68 persen
  • PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) naik 33,78 persen
  • PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (PICO) menguat 21,54 persen
  • PT Multipolar Tbk (MLPL) meningkat 19,61 persen
    PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) naik 19,59 persen

Sementara itu, saham-saham yang mencatatkan pelemahan terdalam di antaranya adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) turun 7,46 persen, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) melemah 5,81 persen, PT Grand House Mulia Tbk (HUMI) turun 4,41 persen, dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) turun 3,25 persen.

Sektor Penopang Kenaikan IHSG

Secara sektoral, mayoritas sektor mencatatkan penguatan. Sektor bahan baku (basic-ind) menjadi penopang terbesar dengan kenaikan 2,75 persen, diikuti oleh sektor energi yang naik 1,31 persen dan sektor keuangan dengan penguatan 1,12 persen. Saham-saham perbankan besar turut menjadi pendorong utama IHSG, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang berkontribusi sebesar 20,3 poin indeks, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 16,5 poin, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 4,3 poin.

Selain sektor perbankan, emiten energi baru terbarukan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turut menjadi salah satu saham penopang IHSG, menyumbang 11,5 poin pada indeks.

IHSG berhasil mencatatkan penguatan di tengah sikap hati-hati pasar terkait pengumuman data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi China. AS akan merilis angka klaim pengangguran yang dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan kebijakan suku bunga. Jika data menunjukkan peningkatan klaim pengangguran, maka peluang pemangkasan suku bunga The Fed akan semakin besar, yang berpotensi memengaruhi pasar modal global.

Di sisi lain, perhatian pasar juga tertuju pada China yang akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 pada Jumat besok. Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan mencapai 4,5 persen year-on-year (yoy), melambat dibandingkan 4,7 persen pada kuartal sebelumnya, dan ini menjadi yang terlemah sejak kuartal pertama 2023. Tekanan pada ekonomi China masih terkait dengan lemahnya permintaan domestik, krisis sektor properti, serta ketegangan perdagangan dengan negara-negara Barat.

Penguatan IHSG hari ini tidak hanya didorong oleh sentimen positif dari sektor keuangan dan energi, tetapi juga faktor eksternal yang menjadi perhatian pelaku pasar. Dengan stabilnya kondisi sektor perbankan dan energi, serta sentimen global yang mulai terarah, pasar saham Indonesia terus menunjukkan performa solid. Meskipun ada tantangan dari perkembangan global, IHSG berpeluang melanjutkan tren positifnya, terutama jika sentimen dari The Fed dan ekonomi China menunjukkan perbaikan lebih lanjut.

Naiknya IHSG seperti prediksi yang disebutkan pada pagi hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi hari telah menunjukkan tanda-tanda positif dengan rebound yang signifikan dan breakout pada resistance garis MA20, meskipun terjadi dengan volume yang relatif rendah.(*)