KABARBURSA.COM – PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) kembali meraih sertifikasi halal untuk unit bisnis logistiknya. Salah satu unit usaha pengiriman express milik perusahaan, Anteraja, resmi mendapatkan sertifikasi halal yang mencakup jasa penyimpanan dan pendistribusian pada 3 Oktober 2024.
Sebelumnya, ASSA telah mengantongi sertifikasi halal untuk bisnis logistiknya melalui ASSA Logistics dan CargoShare Logistics pada November 2023. Hal ini menjadikan ASSA sebagai salah satu perusahaan logistik terbesar yang memiliki sertifikasi halal. CargoShare Logistics, yang berfokus pada segmen B2B, menyediakan solusi logistik end-to-end dengan menangani seluruh kebutuhan rantai pasokan. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 18 Oktober 2024.
Dengan penetapan aturan sertifikasi halal oleh pemerintah untuk seluruh proses logistik per 17 Oktober 2024, rantai pasok bisnis logistik ASSA kini sepenuhnya bersertifikasi halal, dari hulu hingga hilir. Perusahaan siap memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya.
Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, menyatakan bahwa sertifikasi halal ini memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa produk yang mereka distribusikan melalui ASSA diproses secara halal. “Dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, sertifikasi halal ini akan memperluas jangkauan pasar ASSA,” ujarnya.
Prodjo juga optimis bahwa sertifikasi ini akan mendukung pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan. Selain itu, ASSA terus mengembangkan ekosistem logistiknya dengan berbagai layanan tambahan, seperti green logistics yang menyediakan kendaraan listrik untuk kebutuhan komersial, serta ekspansi layanan rantai dingin melalui Coldspace.
“ASSA siap meraih pertumbuhan pendapatan 5-10% dan pertumbuhan laba bersih double digit di tahun 2024,” kata Prodjo, optimistis dengan pencapaian kinerja Semester I 2024, di mana laba bersih tercatat sebesar Rp128,4 miliar, hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Ekosistem Mobilitas Orang Dan Barang
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), perusahaan yang beroperasi di ekosistem mobilitas orang dan barang melalui berbagai layanan, termasuk penyewaan kendaraan, transportasi logistik, layanan pengemudi, balai lelang otomotif, car sharing, jual beli kendaraan online, dan pengiriman parsel, berhasil melakukan turnaround yang mengesankan.
Perusahaan ini mencatatkan kenaikan laba bersih mendekati empat kali lipat menjadi Rp152,83 miliar pada Semester 1 2024, setelah mengalami penurunan laba di tahun 2023. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 30 Juli 2024.
Peningkatan laba bersih yang mencolok ini merupakan hasil dari strategi efisiensi yang diterapkan pada anak usaha Anteraja.
Langkah ini berhasil mengurangi beban pokok pendapatan dan meningkatkan sinergi dalam ekosistem logistik melalui kemitraan dengan Cargoshare Logistics. Pendapatan ASSA pada periode ini stabil di sekitar Rp2,37 triliun, sebanding dengan periode yang sama tahun lalu.
Langkah efisiensi yang diambil termasuk penurunan beban pokok pendapatan sebesar 7,08 persen YoY, dari Rp1,82 triliun menjadi Rp1,69 triliun. Beban umum dan administrasi menurun 8,40 persen YoY menjadi Rp350,55 miliar, sementara beban bunga berhasil dikurangi 4,90 persen YoY menjadi Rp144,14 miliar. Pengurangan biaya ini secara signifikan berkontribusi pada peningkatan laba bersih.
Unit bisnis penjualan kendaraan bekas memberikan dorongan substansial dengan mencatatkan laba operasi sebesar Rp80,42 miliar, tumbuh 26,88 persen YoY. Sementara itu, anak usaha di bidang lelang, PT JBA Indonesia, melaporkan pertumbuhan laba operasi sebesar 99,00 persen YoY, mencapai Rp46,57 miliar.
Di sektor solusi logistik terintegrasi B2B, anak usaha ASSA, Cargoshare, mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23,29 persen YoY menjadi Rp139,06 miliar. Fokus perusahaan saat ini adalah memperkuat supply chain logistik untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada pelanggan dari berbagai industri.
Sementara itu, bisnis penyewaan kendaraan korporat, autopool, dan juru mudi melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 1,54 persen YoY, mencapai Rp934,11 miliar.
Melihat perkembangan positif dari ketiga pilar bisnisnya—penyewaan kendaraan korporat, logistik, dan penjualan kendaraan bekas—perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5-10 persen dan laba bersih dengan pertumbuhan double digit untuk tahun 2024.
Ke depan, perusahaan akan terus fokus pada pertumbuhan organik dan terbuka untuk berbagai peluang pertumbuhan anorganik, demikian disampaikan Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto.
Tambah Modal Anak Usaha
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) kembali memperkuat lini bisnisnya di bidang logistik. Perseroan menambah modal di anak usahanya, PT Adi Sarana Transportasi (ASTA), sebesar Rp20 miliar.
Penambahan modal ini dilakukan dengan cara menyetorkan modal baru kepada ASTA. Dengan suntikan modal tersebut, modal ditempatkan dan disetor penuh ASTA menjadi Rp120 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp100 miliar.
“Dalam menjalankan usahanya, ASTA membutuhkan tambahan modal, yang di mana diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada perseroan,” jelas Jerry Fandy Tunjungan, Corporate Secretary PT Adi Sarana Armada Tbk dalam keterangan resminya.
Sementara itu porsi kepemilikan saham ASSA di dalam ASTA tetap bertahan sebanyak 99,99 persen. Sisanya sebanyak 0,01 persen dimiliki oleh Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati.
Penambahan modal ini diharapkan dapat memperkuat jaringan kargo ASSA dan meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada kinerja keuangan ASSA secara keseluruhan.(*)