KABARBURSA.COM – PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Kolaborasi ini adalah upaya mendukung pengembangan industri kecil menengah (IKM) sandang melalui digitalisasi.
Direktur Utama RUNS Sony Rachmadi Purnomo mengatakan, program ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan inovasi di sektor industri tersebut. Global Sukses Solusi akan berperan sebagai agen digitalisasi melalui implementasi Enterprise Resource Planning (ERP).
Selain itu, menurut Sony, kerja sama ini akan memberikan keuntungan strategis bagi Global Sukses Solusi. Karena pada periode tahun sebelumnya, RUNS juga berhasil mengimplementasikan ERP pada segmen serupa.
“Dengan sumber daya dan mitra yang dimiliki RUNS, disinergikan dengan pengalamannya dalam membantu industri serupa melalui digitalisasi proses bisnis, menjadi competitive advantage untuk dapat menggarap 90 persen lebih potensi pasar yang masih tersedia,” ujarnya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Kerja sama kali ini, tutur Sony, memfokuskan pada salah satu pelaku usaha IKM sandang yakni CV Paradise Batik. Ini merupakan perusahan grup produk tekstil ternama di Yogyakarta yang masuk dalam klasifikasi industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Lebih lanjut, industri TPT adalah salah satu industri padat karya yang berkontribusi penting pada perekonomian nasional. Berdasarkan data yang dirangkum dari Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri tekstil dan pakaian jadi mencapai angka Rp127,43 triliun pada 2021.
Market industri sandang di Indonesia sangat besar. Di sektor hulu, ditopang oleh 33 industri dengan kapasitas produksi 3,31 juta ton per tahun. Kemudian di sektor antara (midterm) ditopang melalui 294 industri untuk pemintalan (spinning) dengan kapasitas produksi 3,97 juta ton per tahun.
Industri TPT juga ditunjang dari sektor weaving, dyeing, printing, dan finishing sebanyak 1.540 industri skala besar serta 131 ribu industri kecil dan menengah (IKM). Adapun total kapasitas produksinya mencapai 3,13 juta ton per tahun. Sementara di sektor hilir, terdapat produsen pakaian jadi dengan jumlah 2.995 industri skala besar dan 407 ribu IKM.
Adapun, Sony menguraikan, implementasi Cloud ERP RUN System One (R1) akan memberikan manfaat besar bagi IKM dalam meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing industri. Dengan digitalisasi seluruh alur kerja, IKM dapat mengelola persediaan dengan lebih baik, menghindari masalah seperti overstock, stockout, atau dead stock, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu.
“Ini sebelumnya diterapkan pada PT Kusuma Sandang Mekarjaya (produsen kain grey jenis rayon, tetoron, polyester dan katun ke pasar domestik maupun ekspor), PT Molay Satrya Indonesia (tactical apparel brand), dan PT Adi Satria Abadi (leather & leather goods), di periode tahun sebelumnya,” ungkap Sony.
Tak hanya itu, sambung Direktur Utama RUNS, skses data real-time juga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, membantu bisnis merespons perubahan pasar dengan fleksibel sehingga bisnis lebih untung.
“Bagi industri, ERP mendukung pertumbuhan yang lebih terukur dan terintegrasi, menciptakan peluang ekspansi pasar yang lebih luas. Hal ini otomatis membantu Kemenperin dalam mewujudkan ketercapaian kebijakannya dengan baik,” pungkas dia.
Kinerja Keuangan RUNS
Adapun emiten yang bergerak di sektor informasi dan komunikasi serta perdagangan besar dan eceran piranti, mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4 persen pada semester I 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya perusahaan dalam memperkuat basis pendapatan.
Perusahaan melaporkan pendapatan sebesar Rp8,04 miliar hingga 30 Juni 2024, naik dari Rp7,75 miliar pada periode yang sama di tahun 2023 (year on year/yoy).
Sekitar 40 persen dari pendapatan pada semester I 2024 berasal dari produk grup RUN System, yang menggunakan model bisnis berlangganan (subscription), seperti R1 Cloud ERP dan eCampuz. Selain peningkatan bisnis pada paruh pertama 2024, perusahaan juga berhasil melakukan efisiensi biaya.
Pada semester I 2024, perusahaan mencatatkan penurunan beban usaha sebesar 21 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh implementasi teknologi artificial intelligence (AI) yang efektif di perusahaan.
Perusahaan mencatat beban usaha (beban umum dan administrasi) sebesar Rp9,77 miliar, turun dari Rp12,43 miliar secara yoy. Selain itu, strategi smart cost leadership yang diterapkan perusahaan berhasil meningkatkan laba bruto sebesar 4 persen dan mengurangi kerugian hingga 49 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Saham RUNS Hari ini
Saham RUNS mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini. Harga saham RUNS melonjak sebesar 9,09 persen atau naik 5 poin, ditutup di level Rp60 dari harga pembukaan Rp56. Kenaikan ini membawa harga saham RUNS menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada level tertinggi hari ini di Rp60.
Volume perdagangan saham RUNS juga mengalami peningkatan yang signifikan, dengan total volume mencapai 777.700 lot, jauh di atas rata-rata volume perdagangan harian yang tercatat sebesar 121.528 lot. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp46,3 miliar, menunjukkan minat kuat dari para investor.
Pergerakan saham RUNS hari ini terlihat stabil dengan kisaran harga harian antara Rp56 sebagai level terendah dan Rp60 sebagai level tertinggi. Tidak ada penurunan tajam yang menunjukkan adanya tekanan jual signifikan, dan frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 82 kali transaksi. (*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.