Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

SILO Undang Pemegang Saham Hadiri RUPS Luar Biasa, Rencana Ekspansi?

×

SILO Undang Pemegang Saham Hadiri RUPS Luar Biasa, Rencana Ekspansi?

Sebarkan artikel ini
website cms 16273593324767245
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) (Foto: Siloam Hospitals)

KABARBURSA.COM – Emiten pengelola rumah sakit, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), mengumumkan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Ratih Hadiwinoto, Sekretaris Perusahaan Senior SILO, menerangkan melalui keterbukaan informasi bahwa para pemegang saham berhak hadir dalam rapat tersebut pada Selasa, 26 November 2024, pukul 09.00 WIB.

“Yang berhak hadir dan memberikan suara dalam rapat adalah pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang sah yang nama-namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada hari Jumat, 1 November 2024 sampai dengan pukul 16.00 WIB,” ujarnya, seperti dikutip Sabtu, 19 Oktober 2024.

Selain itu, Ratih menambahkan, pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang namanya tercatat pada sub rekening efek Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 1 November 2024 pukul 16.00 WIB.

“Adapun lokasi penyelenggaraan RUPSLB bertempat di  Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) Hall,” jelas Ratih.

Perseroan mengimbau kepada seluruh pemegang saham perseroan untuk dapat memberikan kuasa secara elektronik atau e-Proxy yang dapat diakses melalui aplikasi eASY.KSEI (www.easy.ksei.com) yang disediakan oleh KSEI.

Pemegang saham dan kuasa pemegang saham dapat mengukuti rapat secara elektronik dengan mengakses website https://akses.ksei.co.id dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk penggunaan fasilitas AKSes.KSEI yang tercantum di dalamnya.

Namun demikian belum dijelaskan secara terang mata acara RUPSLB yang akan digelar oleh SILO.

Kinerja Keuangan SILO

Sementara itu, SILO melaporkan hasil kinerja keuangan yang solid pada semester I 2024. Pendapatan perusahaan tercatat meningkat sebesar 13,9 persen secara tahunan (yoy), menjadi Rp6,01 triliun dibandingkan Rp5,28 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan tren positif di tengah tantangan ekonomi global dan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan berkualitas.

Pada kuartal kedua 2024, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) SILO naik signifikan, mencapai Rp800 miliar, atau meningkat 11,2 persen dari kuartal sebelumnya dan 17,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan biaya operasional, termasuk penurunan biaya dokter sebesar 5 persen dan biaya medis sebesar 2,2 persen. Kinerja operasional yang efisien ini berkontribusi pada peningkatan EBITDA margin, yang naik menjadi 26,8 persen dari 23,8 persen pada tahun sebelumnya.

Samuel Sekuritas Indonesia melihat potensi pertumbuhan yang kuat untuk SILO, terutama dari rencana ekspansi perusahaan. SILO berencana untuk membuka satu hingga dua rumah sakit baru pada paruh kedua tahun 2024, yang berpotensi meningkatkan trafik pasien dan mendorong profitabilitas perusahaan lebih lanjut.

Ekspansi ini sejalan dengan strategi jangka panjang SILO untuk memperluas jaringan rumah sakitnya di Indonesia, sekaligus meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan.

Namun, meskipun kinerja keuangan SILO mengesankan, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi. Tingkat suku bunga yang tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat memengaruhi biaya operasional perusahaan, terutama yang terkait dengan komponen berbasis USD.

Selain itu, potensi kenaikan biaya dokter dengan masuknya dokter asing juga bisa berdampak pada biaya tenaga kerja, yang memerlukan perhatian manajemen dalam menjaga profitabilitas di masa mendatang.

Harga Saham SILO

Sementara dari lantai bursa, pada perdagangan Jumat, 18 Oktober 2024, saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) ditutup melemah sebesar 1,92 persen atau turun 60 poin menjadi Rp3.060 per lembar saham. Penurunan ini terjadi setelah saham SILO dibuka di level Rp3.130 dan mencapai titik tertinggi di Rp3.140. Harga saham terendah yang dicapai hari ini adalah Rp3.060, tepat di level penutupan.

Meskipun mengalami penurunan hari ini, saham SILO masih berada dalam rentang yang stabil. Harga rata-rata perdagangan tercatat di Rp3.096. Sementara itu, batas Auto Reject Atas (ARA) untuk saham SILO adalah Rp3.900 dan batas Auto Reject Bawah (ARB) berada di Rp2.340.

Volume perdagangan hari ini tercatat sebesar 1,87 juta lot, yang berada di bawah rata-rata volume harian selama 3 bulan terakhir sebesar 9,79 juta lot. Meski demikian, nilai transaksi total mencapai Rp5,8 miliar, menunjukkan likuiditas yang cukup baik di tengah penurunan harga.

Investor asing menunjukkan minat yang cukup besar terhadap saham SILO hari ini, dengan nilai pembelian oleh asing (F Buy) mencapai Rp3 miliar, sementara nilai penjualan asing (F Sell) tercatat sebesar Rp2,2 miliar. Aktivitas perdagangan saham SILO juga cukup aktif dengan frekuensi transaksi mencapai 863 kali.

Meski terkoreksi hari ini, saham SILO menunjukkan kinerja yang solid dalam beberapa bulan terakhir. Dalam sepekan, harga saham SILO mengalami kenaikan sebesar 3,03 persen, dan dalam jangka waktu tiga bulan terakhir, harga saham naik 14,61 persen.

Kinerja positif ini juga terlihat dalam periode enam bulan terakhir, di mana harga saham meningkat sebesar 27,50 persen. Secara tahunan, saham SILO telah mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 33,04 persen, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Penurunan harga saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) sebesar 1,92 persen pada hari ini merupakan koreksi wajar setelah kinerja positif dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun volume perdagangan di bawah rata-rata, minat investor asing tetap tinggi, menunjukkan adanya sentimen positif terhadap saham ini. (*)