KABARBURSA.COM – Penjualan emas sedang menggila di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global. Sebagai perusahaan save haven, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan kinerja keuangan yang positif selama periode sembilan bulan pertama 2024.
Pada periode Januari hingga September 2024, perusahaan dengan kode saham ANTM ini mencatatkan pertumbuhan penjualan 40 persen menjadi Rp43,20 triliun jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30,90 triliun.
Dengan kontribusi penjualan bersih domestik yang mencapai Rp39,79 triliun atau setara 92 persen dari total penjualan bersih ANTAM periode ini.
Direktur Utama ANTAM Nico Kanter, mengatakan strategi Perseroan dalam memperkuat basis pelanggan domestik telah memberikan dampak yang signifikan.
“ANTAM tidak hanya berhasil memperkuat posisi strategisnya di dalam negeri, tetapi juga membangun ketahanan bisnis dari tantangan geopolitik dan ekonomi global,” kata Nico dalam keterangannya dikutip, Kamis, 31 Oktober 2024.
Antam juga membukukan laba periode berjalan sebesar Rp2,23 triliun. Selaras dengan pencapaian ini, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Perusahaan juga tercatat positif sebesar Rp3,93 triliun di periode yang sama.
Nico menyatakan pencapaian ini menegaskan kemampuan Perusahaan dalam menjaga stabilitas dan daya saing di tengah berbagai tantangan global.
“Kami terus berkomitmen untuk memberikan nilai positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan,” tuturnya.
Selain itu, Antam turut menorehkan capaian laba kotor sebesar Rp4,10 triliun, dengan laba usaha tercatat sebesar Rp1,86 triliun pada kuartal III 2024.
Namun mengalami penurunan sebesar 19 persen menjadi Rp2,24 triliun, dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp2,75 triliun. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan biaya terkait logistik dan asuransi seiring dengan terdampaknya penjualan komoditas nikel dan bauksit akibat kondisi perizinan selama 9M24.
Antam juga melaporkan penurunan beban keuangan di kurtal III 2024 sebesar 14 persen menjadi Rp176,49 miliar dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp205,76 miliar. Hal ini seiring dengan upaya menurunkan interest bearing debt di tahun 2024 sebagai bagian dari progrm efisiensi perusahaan.
Adapun pada akhir kuartal III 2024, capaian nilai laba bersih per saham dasar ANTAM tercatat sebesar Rp91,60 per saham dasar.
Antam juga meraih kenaikan aset sebesar Rp40,98 pada kuartal III 2024, meningkat 15 persen dibanding periode serupa tahu lalu yakni Rp35,50. Total liabilitas ANTAM turun 3 persen menjadi Rp10,60 triliun, dari nilai liabilitas di kuartal III 2023 sebesar Rp10,88 triliun.
Sedangkan nilai ekuitas ANTAM pada 9M24 tercatat sebesar Rp30,38 triliun, tumbuh 23 persen dari nilai ekuitas pada 9M23 sebesar Rp24,62 triliun.
Di sisi lain, Antam sukses membuat penurunan pinjaman berbunga (interest bearing debt) menjadi Rp1,63 triliun pada kuartal III tahun ini. Penurunan sebesar 45 persen dari posisi pinjaman pada 9M23 sebesar Rp2,99 triliun, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efesiensi biaya di tahun 2024.
Antam juga memperoleh pertumbuhan saldo kas dan setara kas yang mencapai Rp9,60 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 27 persen dari posisi pada akhir periode 9M23 sebesar Rp7,54 triliun.
Pada periode 9M24, Antam meningkatkan pangsa pasar domestik melalui produk Segmen Emas yang berkontribusi sebesar 83 persen terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp35,70 triliun, meningkat 85 persen dari capaian pada 9M23 sebesar Rp19,29 triliun.
Pada kuartal III 2024, ANTAM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 743 kg (23.888 troy oz.). Efektivitas dalam strategi pemasaran, inovasi produk dan penguatan pangsa pasar, berkontribusi pada peningkatan penjualan emas 9M24 sebesar 47 persen mencapai 28.567 kg (918.450 troy oz.), jika dibandingkan capaian penjualan pada 9M23 sebesar 19.460 kg (625.654 troy oz.).
Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada kuartal III 2024 berkontribusi sebesar 14 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan mencapai Rp6,10 triliun.
Kinerja penjualan Segmen Nikel dipengaruhi oleh tantangan perizinan yang terjadi diawal tahun 2024 sehingga berdampak pada penjualan perusahaan.
Sepanjang 9M24, volume produksi feronikel Antam mencapai 15.244 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang 9M24 mencapai 11.691 TNi. Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel ANTAM mencapai 7,30 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan bijih nikel ANTAM pada 9M24 tercatat sebesar 5,71 juta wmt.
Sementara itu kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina pada kuartal III 2024 memiliki proporsi 3 persen terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp1,16 triliun.
Sepanjang periode ini, Antam mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (“CGA”) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 637.713 wmt.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.