KABARBURSA.COM – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengumumkan kepada para pemegang saham tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro menyampaikan RUSPLB akan diselenggarakan pada Selasa, 17 Desember 2024.
“Pemegang saham yang berhak menghadiri RUPSLB adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau sub rekening efek KSEI pada penutupan perdagangan di BEI pada 22 November 2024,” ungkap Ganti, Jumat, 8 November 2024.
Mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kimia Farma, sambung Ganti, akan mengadakan RUPSLB secara fisik dan elektronik. Sistem elektronik yang digunakan adalah e-RUPS melalui eASY.KSEI, memberi fleksibilitas kepada pemegang saham untuk berpartisipasi secara jarak jauh.
Pemegang saham yang tidak dapat hadir secara langsung dapat memberikan kuasa dan suara mereka melalui e-Proxy pada sistem eASY.KSEI mulai dari tanggal pemanggilan Rapat hingga satu hari kerja sebelum pelaksanaan, yaitu hingga 16 Desember 2024.
“Panggilan resmi untuk RUPSLB ini akan dipublikasikan di situs web BEI, eASY.KSEI, dan situs web resmi perusahaan pada 25 November 2024,” jelas dia.
Berdasarkan POJK 15/2020, pemegang saham atau sekelompok pemegang saham yang memiliki minimal 5 persen dari seluruh saham dengan hak suara dapat mengajukan usulan mata acara rapat secara tertulis kepada direksi.
Batas waktu pengajuan usulan ini adalah 18 November 2024, dengan syarat usulan dibuat dalam itikad baik, mendukung kepentingan perusahaan, membutuhkan keputusan RUPSLB, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kimia Farma Ditimpa Kerugian
PT Kimia Farma Tbk mencatat kerugian sebesar Rp421,83 miliar hingga akhir kuartal ketiga 2024. Angka ini melonjak 137,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ketika perusahaan merugi Rp177,36 miliar. Akibatnya, laba per saham dasar turun tajam menjadi Rp99,03 dari Rp25,32.
Perusahaan membukukan penjualan bersih senilai Rp7,86 triliun, meningkat tipis sebesar 1,94 persen dari Rp7,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp5,51 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,89 triliun. Laba kotor yang diperoleh sebesar Rp2,35 triliun, sedikit menurun dari Rp2,81 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Beban usaha berkurang menjadi Rp2,65 triliun dari sebelumnya Rp2,77 triliun. Pendapatan lain-lain tercatat Rp107,84 miliar, menurun dari Rp194,03 miliar pada tahun lalu. Rugi selisih kurs meningkat menjadi Rp3,53 miliar dari Rp25,84 juta.
Laba usaha perusahaan mencapai Rp197,5 miliar, turun dari Rp240,58 miliar di tahun sebelumnya. Beban keuangan membengkak menjadi Rp442,24 miliar, naik dari Rp410,37 miliar.
Penghasilan dari keuangan juga mengalami penurunan menjadi Rp6,09 miliar dibandingkan Rp20,15 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Akumulasi kerugian sebelum pajak tercatat sebesar Rp633,65 miliar, naik dari Rp149,63 miliar.
Pajak penghasilan yang dibayar tercatat Rp82,81 miliar, meningkat dari Rp19,35 miliar pada tahun sebelumnya. Total rugi tahun berjalan mencapai Rp550,84 miliar, lebih tinggi dari rugi tahun sebelumnya yang sebesar Rp130,27 miliar.
Ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp5,7 triliun, turun dari posisi akhir 2023 yang senilai Rp6,39 triliun. Defisit meningkat menjadi Rp2,93 triliun, dari Rp2,51 triliun pada akhir tahun lalu.
Total liabilitas sedikit berkurang menjadi Rp11,09 triliun dari Rp11,19 triliun di akhir tahun lalu. Total aset pun menurun menjadi Rp16,8 triliun dari sebelumnya Rp17,58 triliun pada akhir 2023.
Pergerakan Saham KAEF
Dari lantai bursa, pada perdagangan Jumat, 8 November 2024 pukul 15:25 WIB, saham KAEF mencatat penurunan di tengah penutupan pasar, dengan harga berakhir di level Rp610 per saham. Harga ini turun sebesar Rp10 atau 1,61 persen dari harga penutupan sebelumnya yang berada di angka Rp620.
Sepanjang hari ini, saham KAEF dibuka pada level Rp615, kemudian mencapai level tertinggi di Rp635, dan sempat menyentuh titik terendahnya di Rp605 sebelum akhirnya ditutup pada Rp610.
Volume perdagangan saham Kimia Farma hari ini mencatat transaksi sebanyak 632.500 lot, dengan total nilai perdagangan mencapai Rp388,2 miliar. Rata-rata harga transaksi harian saham KAEF berada di level Rp614. Pergerakan harga hari ini terpantau dalam batasan regulasi dengan harga maksimum (ARA) di Rp775 dan harga minimum (ARB) di Rp466.
Dalam konteks performa harga saham, KAEF menunjukkan tren yang cenderung menurun pada berbagai periode waktu. Dalam seminggu terakhir, saham ini mengalami penurunan sebesar 10,29 persen. Penurunan yang lebih signifikan terlihat dalam satu bulan terakhir dengan koreksi sebesar 15,28 persen.
Sementara itu, dalam enam bulan terakhir, saham ini mengalami penurunan sebesar 14,69 persen. Secara tahunan, saham KAEF mengalami penurunan sebesar 23,75 persen. Meski demikian, dalam tiga bulan terakhir, saham KAEF justru menunjukkan sedikit peningkatan sebesar 3,39 persen. (*)