KABARBURSA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan jumlah investor di Indonesia hingga November 2024. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyebut bahwa kenaikannya mencapai 2,21 juta Single Investor Identification (SID).
“Sehingga total SID saat ini telah mencapai lebih dari 14 juta,” ujar dia dalam acara Capital Market Summit & Expo 2024 (CMSE 2024) di Jakarta pada Kamis, 7 November 2024.
Inarno menjelaskan, dari penambahan tersebut, sebesar 55 persen di antaranya merupakan investor berusia muda di bawah 30 tahun. Catatan positif itu, lanjut dia, mencerminkan masih tingginya minat dan juga kepercayaan dari masyarakat terhadap pasar modal Indonesia.
Selain itu, Inarno mengungkapkan per 6 November 2024 pula Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan peningkatan sebesar 1,53 persen. “Sehingga year to date itu indeks sudah mencapai di angka 7.383,” tutur dia.
Kapitalisasi pasar Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Inarno menyebut per 6 November 2024 kapitalisasi telah mencapai Rp12.356 triliun rupiah.
“Ini menunjukkan kenaikan yang mencerminkan minat dan kepercayaan investor baik domestik maupun asing terhadap potensi ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
Inarno menuturkan OJK terus berupaya menjaga stabilitas pasar modal dengan menjalin sinergi dan juga kerja sama yang kuat dengan pemerintah dan juga stakeholder terkait dalam rangka meningkatkan literasi yang pertama dan inklusi keuangan.
“Selanjutnya, OJK terus meningkatkan pengawasan dan juga penegakan hukum, yang ketiga adalah meningkatkan kerja sama dengan pemangku kepentingannya yaitu untuk memperkuat pertumbuhan dan juga keberlanjutan pasar modal,” sebut dia.
Dan yang terakhir, OJK mengeluarkan berbagai kebijakan yang berorientasi pada penguatan kewenangan untuk menjaga volatilitas, peningkatan variasi produk, dan juga perlindungan investor.
BEI Selenggarakan CMSE 2024
PT Bursa Efek Indonesia atau BEI menggelar Capital Market Summit & Expo 2024 (CMSE 2024) yang diselenggarakan di Main Hall BEI pada 7–9 November 2024.
Kegiatan bertema ”Aku Investor Saham” itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, mengatakan penyelenggaraan CMSE 2024 menekankan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk mencapai kemandirian secara finansial di masa depan.
“Sekaligus memperkuat ekonomi bangsa Indonesia,” ujar dia saat dalam sambutan acara, Kamis, 7 November 2024.
Iman menyatakan rangkaian road to show CMSE 2024 ini cukup positif dengan capaian total jumlah investor pasar modal yang hingga akhir Oktober 2024 telah mencapai 14,4 juta.
“Tentunya pencapaian ini turut terselenggara karena sinergi yg baik antara OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan seluruh stakeholder pasar modal,” ungkapnya.
Selama tiga hari ke depan, lanjut Iman, CMSE 2024 akan mengadakan tema-tema seminar aktual dan relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini .
Adapun sesi seminar utama pada penyelenggaraan kali ini akan membahas arah investasi yang perlu diketahui para investor di era pemerintahan baru.
“Dan dilanjutkan dengan berbagai seminar dengan topik terkini seperti CEO talk, go public tak show, podcast pasar modal syariah, dan produk baru di pasar modal,” sebut Iman.
Investor Pasar Modal Lampaui 14 Juta SID
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, jumlah investor pasar modal di Indonesia telah melampaui 14 juta single investor identification (SID). Per Kamis, 3 Oktober 2024, jumlah investor pada modal sebanyak 14.001.651 SID, tumbuh 1.833.590 SID baru dibanding posisi di akhir tahun lalu sebesar 12.168.061 SID.
Iman Rachman, mengatakan industri pasar modal memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara.
“Pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata dia dalam keterangannya dikutip Jumat, 11 Oktober 2024.
Walau demikian, hal tersebut harus tetap disertai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat. Karena, pertumbuhan investasi yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing.
Adapun BEI telah menyelenggarakan 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta sejak awal tahun ini hingga akhir September 2024. Kegiatan tersebut di antaranya Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM), dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh Indonesia tentang investasi.
BEI juga aktif mengampanyekan gerakan #AkuInvestorSaham, yang sukses menarik perhatian generasi muda. Saat ini, sekitar 79 persen dari total investor baru berusia di bawah 40 tahun, menunjukkan tingginya partisipasi dan ketertarikan generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal.
Pencapaian ini berhasil diraih berkat sinergi yang erat antara BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organizations (SRO), serta para pemangku kepentingan lainnya, dan didukung oleh strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang senantiasa dilakukan oleh BEI. (*)