KABARBURSA.COM – Investor senior Lo Kheng Hong menilai bisnis bank digital masih belum menunjukkan perkembangan yang berarti dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Lo, bank digital memiliki nilai aset yang relatif kecil, yaitu sekitar Rp20 triliun.
Katanya, tren bank digital yang muncul sejak tiga tahun lalu belum berhasil mendorong pertumbuhan signifikan pada emiten bank digital, terutama dari sisi aset.
“Bank kecil digital sulit sekali untuk menjadi besar. Sudah tiga atau empat tahun, namun asetnya tidak banyak bertambah, tetap seperti itu,” kata Lo Kheng Hong pada acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024, Kamis, 7 November 2024.
Sebaliknya, Lo berpendapat bank-bank besar lebih mudah untuk bertransformasi menjadi bank digital. Lo sendiri mengaku lebih memilih berinvestasi pada saham-saham sektor perbankan.
“Ada yang bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp60 triliun, ada juga yang Rp50 triliun. Bisnis apa lagi yang bisa memberikan laba sebesar itu, selain perbankan,” ujarnya.
Dalam memilih investasi di sektor perbankan, Lo fokus pada emiten bank dengan aset sebesar Rp200-350 triliun. Selain itu, ia juga lebih menyukai bank dengan rasio price-to-book value (PBV) di bawah satu kali.
“Saat melihat bank dengan aset Rp200-350 triliun, ada dua bank, dan satu lagi segera menyusul, yang di mana saya muncul sebagai pemegang saham 10 besar,” ungkapnya.
Tips Berburu Cuan di Pasar Modal
Di kesempatan yang sama, Lo Kheng Hong juga berbagi pengalaman tentang caranya meraih keuntungan besar di pasar modal. Menurutnya, pemahaman mendalam mengenai perusahaan adalah kunci utama dalam investasi yang sukses.
Langkah pertama yang ditekankan oleh Lo Kheng adalah mengenal siapa yang mengendalikan perusahaan. Bagi dia, penting untuk mengetahui latar belakang direksi dan komisaris perusahaan yang akan dijadikan target investasi. Ia menegaskan bahwa ia hanya tertarik pada perusahaan yang dipimpin oleh orang-orang yang jujur dan berintegritas tinggi.
“Pastikan untuk melihat siapa yang memegang kendali dalam perusahaan. Apakah mereka adalah orang yang dapat dipercaya? Jika mereka cenderung menyalahgunakan dana perusahaan untuk keuntungan pribadi, saya pasti tidak akan berinvestasi di sana,” ujarnya.
Menurut Lo, manajemen yang baik adalah fondasi dari perusahaan yang sehat. Ia menghindari perusahaan yang berpotensi terlibat dalam tindakan kecurangan atau tidak transparan. Integritas pengelola perusahaan menjadi salah satu pertimbangan utamanya.
Selain memperhatikan pihak pengendali, Lo juga memiliki preferensi dalam memilih perusahaan yang sudah mencetak laba besar. Ia tidak tertarik pada perusahaan yang belum menunjukkan keuntungan signifikan atau yang mengalami kerugian.