Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

DAAZ Sukses Oversubscription 323 Kali, Besok Listing di BEI

×

DAAZ Sukses Oversubscription 323 Kali, Besok Listing di BEI

Sebarkan artikel ini
DAAZ
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ). Foto: Dok Daaz

KABARBURSA.COM – PT Daaz Bara Lestari Tbk dengan kode saham DAAZ akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai Senin, 11 November 2024.

Langkah ini diambil melalui proses initial public offering (IPO) yang menarik perhatian pasar dengan tingkat permintaan yang luar biasa tinggi.

Dalam IPO ini, DAAZ melepas sebanyak 300 juta saham, atau sekitar 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp880 per saham. Total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp264 miliar.

Henan Putihrai Sekuritas dan CGS International Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) dalam IPO ini.

Henan Putihrai sebelumnya juga menjadi underwriter dalam IPO PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yang merupakan salah satu emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu.

Dengan pengalaman tersebut, Henan Putihrai mampu mengelola IPO DAAZ dengan sangat baik.

Prestasi yang paling mencolok dari IPO DAAZ adalah oversubscription yang mencapai 323 kali. Angka ini menunjukkan minat yang sangat tinggi dari investor terhadap saham DAAZ, yang menandakan optimisme pasar terhadap potensi kinerja perusahaan di masa depan.

Tingginya permintaan ini mencerminkan keyakinan investor terhadap model bisnis dan prospek pertumbuhan perusahaan di sektor logistik dan pertambangan nikel.

Rencana Penggunaan Dana IPO

Dana sebesar Rp264 miliar yang diperoleh dari IPO ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai rencana strategis perusahaan. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pembelian bijih nikel dan modal kerja guna mendukung pengembangan anak usahanya.

Berikut rincian penggunaan dana IPO DAAZ:

  1. Sebanyak 33,34 persen dialokasikan untuk pembelian bijih nikel, yang mengacu pada perjanjian jual beli dengan PT Gag Nikel dan PT Nusanjaya Persadatama Mandiri.
  2. Sebanyak 1,4 persen akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk biaya tenaga kerja dan logistik.

Sementara sisanya, 66,66 persen akan disalurkan sebagai pinjaman kepada dua anak perusahaan, yaitu PT Bara Makmur Dwitama (BMD) sebesar 50 persen, dengan 98 persen di antaranya dialokasikan untuk pembelian batu bara berdasarkan perjanjian dengan PT Titan Infra Energy. Sedangkan 2 persen lainnya digunakan untuk modal kerja, biaya tenaga kerja, dan logistik.

Langkah ini sejalan dengan fokus DAAZ untuk memperkuat posisinya di industri nikel, yang merupakan salah satu sektor penting dalam pengembangan energi bersih dan industri baterai.