Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Harga Bitcoin Cetak Rekor lagi, Tembus 76 Ribu Dolar AS

×

Harga Bitcoin Cetak Rekor lagi, Tembus 76 Ribu Dolar AS

Sebarkan artikel ini
jievani weerasinghe NHRM1u4GD A unsplash 1 1 jpg
BITCOIN - Harga Bitcoin menunjukkan penguatan pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024. Bahkan, berhasil menembus rekor baru. (Foto: Unsplash/Jievani Weerasinghe)

KABARBURSA.COM – Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) dengan mencapai USD76.000 atau sekitar Rp1,2 miliar.

Lonjakan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dan peningkatan minat dari investor institusional.

Sentimen positif yang menguat di pasar kripto turut berperan besar dalam kenaikan tersebut.

Sebagian investor mengaitkan hasil Pilpres AS, di mana Trump mengalahkan Kamala Harris, dengan prospek yang lebih baik bagi pasar aset digital.

Trump, yang dikenal mendukung kebijakan pro-teknologi dan kripto, dianggap memberikan dorongan psikologis yang signifikan terhadap pasar.

“Rekor harga Bitcoin yang baru ini mencerminkan besarnya kepercayaan dan harapan para investor. Faktor politik, terutama kemenangan Trump yang berpihak pada kripto, turut berperan dalam memberikan sentimen positif,” ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan.

Dia juga menekankan pentingnya peran institusi besar dalam mendorong adopsi Bitcoin lebih lanjut.

“Adopsi Bitcoin kini tidak hanya didorong oleh investor ritel, tetapi juga oleh semakin banyak institusi keuangan. Salah satu contoh pentingnya adalah pengajuan ETF Spot Bitcoin oleh perusahaan besar seperti BlackRock, yang menunjukkan bahwa Bitcoin kini dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang,” ujar Oscar.

Oscar menjelaskan bahwa permintaan dari investor institusional yang lebih stabil dan berjangka panjang berkontribusi pada keberlanjutan harga Bitcoin di level tinggi.

“Dengan masuknya institusi besar, pasar kripto mendapatkan likuiditas dan legitimasi tambahan, yang semakin mengukuhkan posisi Bitcoin sebagai aset yang diterima oleh kalangan mainstream,” terang Oscar.

Di sisi lain, Indodax, sebagai platform perdagangan aset digital terbesar di Indonesia, mengingatkan para investor untuk tetap waspada terhadap volatilitas pasar kripto.

Mereka juga menegaskan komitmennya untuk memberikan akses yang mudah serta memastikan keamanan dan transparansi bagi para penggunanya.

Kemenangan Trump Perkuat Posisi ETF dan Bitcoin di Pasar Kripto

Sebelumnya, Oscar mengatakan kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS, ditambah dengan meningkatnya minat institusional, diyakini telah memberi dorongan positif pada pasar kripto. Terbukti dengan lonjakan harga Bitcoin (BTC) yang mencapai rekor tertinggi, yakni USD76.000 atau sekitar Rp1,2 miliar.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menilai bahwa fenomena ini mencerminkan kuatnya dampak peristiwa politik AS terhadap fluktuasi harga Bitcoin.

“Ketika Bitcoin mencatatkan rekor harga tertinggi, ini menunjukkan kepercayaan besar dari investor. Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang lebih pro-kripto dalam Pilpres AS, memberikan pengaruh psikologis yang signifikan di pasar,” ujar Oscar di Jakarta, Jumat 8 November 2024.

Trump, yang dikenal dengan sikap pro terhadap kebijakan yang mendukung aset digital dan sektor teknologi, dipandang memberikan angin segar bagi pasar kripto. Selain itu, dia juga memiliki rencana untuk membentuk cadangan Bitcoin nasional dan menjadikan AS sebagai pemimpin global dalam hal aset Bitcoin.

Oscar juga menyoroti peran penting pergerakan dana institusional dalam mendorong kenaikan harga Bitcoin akhir-akhir ini. Berdasarkan data dari Farside Investors, pada 6 November 2024, arus masuk ETF Bitcoin tercatat sebesar USD621,9 juta, seiring dengan kemenangan Trump.

Dia menambahkan, bahwa institusi besar kini mulai berperan besar dalam adopsi Bitcoin. Tidak hanya investor ritel, tetapi kini semakin banyak institusi keuangan yang melihat Bitcoin sebagai instrumen investasi jangka panjang, terutama setelah perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock mengajukan ETF Spot Bitcoin.

“Ini menunjukkan adanya perubahan paradigma di kalangan institusi, yang kini melihat aset kripto sebagai peluang investasi yang berkelanjutan, bukan sekadar spekulasi,” kata Oscar.

Dalam penjelasannya, Oscar mengungkapkan bahwa permintaan dari kalangan institusional, yang cenderung lebih stabil dan berorientasi pada jangka panjang, menjadi salah satu faktor utama yang menopang harga Bitcoin di level tinggi.

Ketika institusi mulai berinvestasi dalam Bitcoin, lanjutnya, mereka membawa likuiditas yang lebih besar serta memberikan legitimasi lebih kuat pada pasar kripto. Hal ini semakin membuktikan bahwa Bitcoin diterima lebih luas oleh kalangan mainstream dan bukan hanya sebagai instrumen spekulatif semata.

Meski demikian, Oscar mengingatkan para investor untuk tetap waspada, mengingat volatilitas yang tinggi di pasar kripto.

“Kami tetap berkomitmen untuk memberikan akses mudah ke aset digital dan memastikan setiap transaksi dilakukan dengan aman dan transparan,” pungkas Oscar Darmawan. (*)