KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 9 poin atau turun 0,12 persen pada perdagangan Senin, 11 November 2024.
Melansir data perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainer ialah DAAZ (+25 persen), ERTX (+20,79 persen), DWGL (+15,48 persen), MLPT (+10 persen), dan SOUL (+10 persen).
Sementara lima saham yang mengalami koreksi paling dalam yakni IDPR (-34,74 persen), JAWA (-10,40 persen), KJEN (-10,29 persen), POLU (-9,38 persen), dan VINS (-8,62 persen).
Di sisi lain, mayoritas sektor terpantau berada di zona hijau pada perdagangan pagi ini. Sektor yang paling menguat ialah teknologi (+2,13 persen), basic (+0,49 persen), dan energi (+0,25 persen).
Sedangkan hanya tiga sektor yang mengalami pelemahan di antaranya finance (-0,44 persen), industrial (-0,14 persen), dan transportasi (-0,11 persen).
Sementara itu Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk, memproyeksikan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilisnya data penjualan mobil bulan Oktober, serta akan bergerak dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 7,182 dan resistance pada level 7,386.
Reliance melaporkan, secara teknikal candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami (reversal pattern) dengan upper shadow yang cukup panjang serta indikator stochastic golden cross pada area oversold.
“Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikannya,” tulis Reliance dalam risetnya kepada Kabarbursa.com di Jakarta.
Adapun berdasarkan riset Reliance, terdapat sejumlah saham yang memiliki potensi kenaikan pada beberapa hari mendatang yaitu GZCO, BREN, ADMR, PSAB.
DAAZ Masuk Top Gainer
PT Daaz Bara Lestari Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin, 11 November 2024.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, perusaahan dengan kode saham DAAZ itu langsung menunjukkan tajinya dengan menduduki lima besar top gainers.
Merujuk data perdagangan Stockbit pukul 09.04 WIB, DAAZ dibuka menguat 220 poin atau naik 25 persen dengan berada di level 1,100.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dalam IPO ini DAAZ melepas sebanyak 300 juta saham, atau sekitar 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp880 per saham. Total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp264 miliar.
Henan Putihrai Sekuritas dan CGS International Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) dalam IPO ini.
Prestasi yang paling mencolok dari IPO DAAZ adalah oversubscription yang mencapai 323 kali. Angka ini menunjukkan minat yang sangat tinggi dari investor terhadap saham DAAZ, yang menandakan optimisme pasar terhadap potensi kinerja perusahaan di masa depan.
Tingginya permintaan ini mencerminkan keyakinan investor terhadap model bisnis dan prospek pertumbuhan perusahaan di sektor logistik dan pertambangan nikel.
Rencana Penggunaan Dana IPO
Dana sebesar Rp264 miliar yang diperoleh dari IPO ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai rencana strategis perusahaan. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pembelian bijih nikel dan modal kerja guna mendukung pengembangan anak usahanya.
Berikut rincian penggunaan dana IPO DAAZ:
Sebanyak 33,34 persen dialokasikan untuk pembelian bijih nikel, yang mengacu pada perjanjian jual beli dengan PT Gag Nikel dan PT Nusanjaya Persadatama Mandiri.
Sebanyak 1,4 persen akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk biaya tenaga kerja dan logistik.
Sementara sisanya, 66,66 persen akan disalurkan sebagai pinjaman kepada dua anak perusahaan, yaitu PT Bara Makmur Dwitama (BMD) sebesar 50 persen, dengan 98 persen di antaranya dialokasikan untuk pembelian batu bara berdasarkan perjanjian dengan PT Titan Infra Energy. Sedangkan 2 persen lainnya digunakan untuk modal kerja, biaya tenaga kerja, dan logistik.
Langkah ini sejalan dengan fokus DAAZ untuk memperkuat posisinya di industri nikel, yang merupakan salah satu sektor penting dalam pengembangan energi bersih dan industri baterai.
Selama Sepekan, IHSG Alami Perubahan 2,9 Persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan atau pada periode 4 – 8 November 2024, mengalami perubahan sebesar 2,91 persen menjadi level 7.287,191 dari sebelumnya 7.505,257.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan, pergerakan investor asing pada Jumat, 8 November 2024, mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,22 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp33,75 triliun.
BEI juga melaporkan pasar modal Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang positif pada pekan kemarin. Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi saham selama sepekan mencapai 3,27 persen sebesar Rp11.686 triliun dari Rp11.315 triliun pada pekan sebelumnya.
“Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 2,87 persen menjadi 1,30 juta kali transaksi dari 1,27 juta kali transaksi pada pekan lalu,” tulis BEI.
Peningkatan turut terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 0,31 persen menjadi 21,53 miliar lembar saham dari 21,47 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
“Perubahan dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa sebesar 2,86 persen menjadi Rp12.241 triliun dari Rp12.601 triliun pada pekan sebelumnya,” tulis BEI.(*)