Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

KEJU Bagikan Dividen, Saham Terbang Tinggi Sentuh ARA

×

KEJU Bagikan Dividen, Saham Terbang Tinggi Sentuh ARA

Sebarkan artikel ini
prociz 1 jpg
Produk PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU). (Foto: Dok KEJU)

KABARBURSA.COM – PT Mulia Boga Raya Tbk dengan kode saham KEJU, berencana membagikan dividen kepada para pemegang saham. Bonus tersebut berasal dari tambahan modal disetor atau Agio per 31 Desember 2023, sebesar Rp206,25 miliar.

Dalam prospektus rencana pembagian saham bonus yang disampaikan Senin, 11 November 2024, Direktur KEJU Jeffry Halim, mengatakan akan meminta persetujuan kepada pemegang sahan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember nanti.

Jika disetujui, maka rasio saham bonus yang akan dibagikan adalah 4:11. Artinya, setiap pemegang saham empat lembar saham lama akan mendapat sebelas lembar saham baru. Sedangkan rasio lainnya ditentukan oleh Direksi dan disetujui Dewan Komisaris Perseroan.

“Pembagian saham bonus ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan memberikan benefit kepada para pemegang saham. Pembagian saham dilakukan secara proporsional dan akan membuat likuiditas saham meningkat. Ini akan memberikan dampak positif atas kinerja perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata Jeffry dalam keterangan tertulisnya, hari ini.

Dia menjelaskan, jumlah nilai dan rasio dari saham bonus ini merupakan asumsi. Untuk kepastian jumlahnya, nilai dan rasio yang akan dibagikan kepada para investor nantinya mengacu pada keputusan RUPSLB yang akan digelar pada 17 Desember.

Lanjutnya, pembagian dividen ini dilakukan dengan pembulatan ke bawah (round down) jika pemegang saham mendapatkan saham bonus dalam bentuk pecahan atau tidak mencapai satuan lembar saham. Perlu diperhatikan, perseroan tidak akan mengeluarkan saham yang tidak dapat ditentukan kepemilikannya (saham sisa).

Dasar penetapan harga binus sendiri berasal dari kapitalisasi saldo laba yang mengacu pada ketentuan pasal 9 dari Peraturan OJK 27/4 tahun 2020, yang menyatakan bahwa saham yang akan dibagikan ditentukan berdasarkan nilai nominal saham perseroan.

Ini tentunya dengan memperhatikan jumlah tambahan modal disetor (Agio) yang dapat dibagikan sebagai saham bonus sebesar Ro206,25 miliar. Dengan begitu, total saham bonus yang dapat diterbitkan berjumlah 4,125 miliar saham biasa atas nama.

Saham Melesat 25 Persen

Hari ini, saham KEJU mengalami kenaikan sebesar 25 persen, menembus batas Auto Reject Atas (ARA) di level Rp1.800. Kenaikan ini merupakan kenaikan maksimum yang diizinkan untuk satu hari perdagangan, yang menunjukkan adanya minat beli yang luar biasa dari para investor.

Saham KEJU dibuka pada harga Rp1.495, kemudian bergerak dengan cepat mencapai level tertinggi hari ini di Rp1.800 dan tetap berada di sana hingga penutupan perdagangan. Kenaikan sebesar Rp360 dari harga penutupan sebelumnya di Rp1.440 menunjukkan adanya sentimen positif yang sangat kuat terhadap saham ini.

Mengutip data Stockbit, hari ini volume perdagangan mencapai 12.000 lot dan nilai transaksi sebesar Rp2 miliar, terlihat bahwa saham KEJU menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini. Volume perdagangan yang signifikan ini menunjukkan likuiditas yang tinggi dan minat yang kuat dari pelaku pasar untuk membeli saham KEJU.

Kenaikan yang signifikan ini kemungkinan didorong oleh beberapa faktor, termasuk:

  1. Sentimen Positif Investor: Saham KEJU mungkin menarik perhatian karena faktor fundamental seperti laporan keuangan yang positif atau prospek pertumbuhan yang kuat dalam industri makanan dan minuman.
  2. Katalis Berita atau Pengumuman: Ada kemungkinan adanya berita terkait ekspansi bisnis, kemitraan baru, atau pencapaian perusahaan yang meningkatkan optimisme investor.
  3. Technical Buy: Pergerakan teknikal yang kuat dengan saham KEJU mencapai ARA dapat menarik perhatian para trader yang menggunakan strategi momentum untuk memanfaatkan tren kenaikan ini.

Dengan kenaikan yang signifikan ini, saham KEJU berpotensi mengalami konsolidasi atau penyesuaian harga dalam beberapa hari ke depan. Investor disarankan untuk memperhatikan perkembangan fundamental perusahaan dan menjaga kewaspadaan terhadap volatilitas yang mungkin terjadi pasca kenaikan besar ini.

Jika saham KEJU dapat mempertahankan momentum positifnya dan didukung oleh fundamental yang kuat, maka ada kemungkinan untuk melihat tren kenaikan berlanjut. Namun, bagi investor yang baru masuk, penting untuk memperhatikan batas ARB (Auto Reject Bawah) di Rp1.080 sebagai level risiko yang perlu diwaspadai.

Aksi Korporasi KEJU

Tidak hanya bagi-bagi bonus, KEJU juga berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham perseroan. Untuk aksi korporasinya ini, KEJU mengalokasikan dana sebanyak Rp7,5 miliar untuk buyback 4.885.993 lembar saham atau setara dengan 0,33 persen dari total lembar saham yang telah dikeluarkan perseroan.

Pembelian saham akan dilakukan secara bertahap, dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui pembelian kembali saham oleh RUPSLB yang rencananya dilaksanakan pada 17 Desember 2024.

Adapun pertimbangan utama perseroan dalam aksi ini adalah agar memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan jika harga saham tidak mencerminkan nilai atau kinerja perseroan.

Saham yang dibeli kembali nantinya dikuasai sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun, terhitung sejak tanggal pembelian kembali dilaksanakan. Akan tetapi, perseroan dapat sewaktu-waktu melakukan pengalihan atas saham yang telah dibeli kembali, sesuai dengan Pasal 21 POJK 29/2023.

Harga penawaran untuk itu nantinya akan memperhatikan dan mengacu pada ketentuan pasal 11 dan 12 POJK 29/2023.

“Perseroan memperkirakan, pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Perseroan tidak akan menimbulkan dampak penurunan pendapatan perseroan secara signifikan. Pembalian kembali ini tidak akan menimbulkan dampak material terhadap kepemilikan saham perseroan,” mengutip pengumuman PT Mulia Boga Raya Tbk dalam keterbukaan informasinya, Sabtu, 9 November 2024.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.