Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Ini Direktur Utama NETV setelah Ditinggal Manoj Punjabi

×

Ini Direktur Utama NETV setelah Ditinggal Manoj Punjabi

Sebarkan artikel ini
BOC HALIM1
Lie Halim, Direktur Utama PT Net Visi Media Tbk (NETV), yang menggantikan posisi Manoj Punjabi. (Foto: Net Visi Media)

KABARBURSA.COM – PT Net Visi Media Tbk (NETV) mengumumkan perubahan struktur manajemen, mencakup jajaran direksi dan komisaris, sebagai hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 7 November 2024.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan NETV Shinta Trisnawati Sutrisno menjelaskan, dalam jajaran direksi, posisi Direktur Utama kini dipegang oleh Lie Halim, menggantikan Manoj Dhamoo Punjabi yang memutuskan untuk mundur dari jabatan tersebut.

Selain itu, sambung Shinta, jajaran direksi NETV turut mengalami penyegaran dengan penunjukan Esmal Diansyah sebagai Direktur baru, yang juga efektif mulai 7 November 2024.

Sementara itu, Priyadharsi Anand dan Surya Hadiwinata tetap mempertahankan posisi mereka sebagai Direktur, dengan Priyadharsi Anand dilantik kembali pada 8 Oktober 2024 dan Surya Hadiwinata sejak 1 April 2021.

Perubahan juga terjadi di level komisaris. Manoj Dhamoo Punjabi kini menduduki jabatan Komisaris Utama, menggantikan Shania Manoj Punjabi, yang memilih untuk mundur.

Selain itu, Rommy Fibri Hardiyanto ditunjuk sebagai Komisaris menggantikan Dian Adhitama, yang sebelumnya juga mengundurkan diri. Sanjeva Advani mempertahankan posisinya sebagai Komisaris sejak 8 Oktober 2024, sedangkan Shania Manoj Punjabi kini bergabung sebagai Komisaris baru, yang menambah kekuatan di jajaran komisaris.

“Langkah perubahan jajaran pengurus ini diyakini sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk lebih responsif terhadap tantangan industri media yang cepat berubah, serta untuk memperkuat kepemimpinan NETV di sektor media digital,” ujar Shinta.

Dengan latar belakang pengalaman dan keahlian dari para pengurus baru, , imbuhnya, PT Net Visi Media Tbk diharapkan dapat menghadirkan inovasi serta meningkatkan daya saing dalam industri.

Kinerja Keuangan NETV

Hingga saat ini, PT Net Visi Media Tbk belum menyampaikan laporan keuangan untuk triwulan III 2024 atau hingga sembilan bulan pertama tahun ini. Namun di semester I, perusahaan media dan hiburan ini berhasil membalikkan keadaan dan mencatatkan laba sebesar Rp49,99 miliar, setelah di periode yang sama tahun 2023 mengalami kerugian hingga Rp146,41 miliar. Hal ini mencerminkan perbaikan signifikan dalam kinerja keuangan perusahaan, meskipun pendapatan mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, pendapatan NETV pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp118,73 miliar, turun 4,32 persen dibandingkan Rp124,09 miliar pada semester I 2023. Namun, beban usaha juga berhasil ditekan menjadi Rp109,74 miliar, sedikit lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar Rp112,76 miliar. Hal ini menghasilkan laba bruto sebesar Rp8,99 miliar, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp11,33 miliar.

Meski beban umum dan administrasi tercatat cukup besar sebesar Rp124,11 miliar, perusahaan berhasil menambah kas melalui pemulihan penurunan nilai piutang sebesar Rp9,19 miliar. Namun, tantangan datang dari beban keuangan yang meningkat signifikan menjadi Rp82,37 miliar, dibandingkan Rp47,91 miliar di periode yang sama tahun lalu, serta kerugian selisih kurs sebesar Rp722,67 juta. Kendati demikian, perusahaan memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp57,67 juta yang sedikit membantu mengurangi beban.

Di sisi lain, meskipun mengalami kerugian dari penjualan aset sebesar Rp14,06 miliar, NETV diuntungkan oleh laba dari pos usaha lainnya yang mencapai Rp281,48 miliar. Dengan pencapaian ini, NETV mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp78,45 miliar, dan setelah dikenakan beban pajak sebesar Rp28,08 miliar, perusahaan mampu mengantongi laba bersih Rp49,99 miliar di tengah tantangan sektor media.

Total aset NETV per pertengahan 2024 tercatat sebesar Rp1,09 triliun, turun 9,71 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,21 triliun. Kas dan setara kas juga mengalami penurunan signifikan menjadi Rp3,89 miliar dari Rp8,16 miliar pada periode yang sama tahun lalu, yang menunjukkan tantangan likuiditas di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.

Performa Saham NETV

Di lantai bursa, saham NETV terpantau turun 1,43 persen pada perdagangan Senin, 11 November 2024, ditutup di level Rp138 per saham, dengan volume perdagangan mencapai 218.300 lot, melampaui rata-rata volume harian sebesar 5,3 juta lot. Saham dibuka pada harga Rp139 dan sempat menyentuh level terendah di Rp138 dengan nilai transaksi sebesar Rp30,3 miliar.

Secara performa harga, saham NETV menunjukkan pergerakan yang cukup berfluktuasi selama periode setahun terakhir. Dalam jangka pendek, harga sahamnya mengalami penurunan signifikan, dengan return mingguan turun 11,76 persen dan penurunan bulanan sebesar 16,67 persen. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir, harga saham NETV telah terkoreksi hingga 28,19 persen.

Namun, secara tahunan, saham NETV masih mencatatkan kenaikan dengan return setahun mencapai 5,47 persen, dan bahkan dalam enam bulan terakhir berhasil tumbuh sebesar 20,54 persen. Performa ini menunjukkan adanya respons pasar yang dinamis terhadap upaya perbaikan kinerja keuangan perusahaan dan perkembangan strategi bisnis NETV. (*)