Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

RI Punya Tambang Emas Baru: Dikelola PSAB, Sinyal Murah Logam Mulia?

×

RI Punya Tambang Emas Baru: Dikelola PSAB, Sinyal Murah Logam Mulia?

Sebarkan artikel ini
Emas
Ilustrasi Tambang Emas (Foto: Pixabay)

KABARBURSA.COM – Indonesia punya tambang emas baru. Adalah PT J Resources Asia Pasifik Tbk (J Resources) yang kembali mengukir langkah maju dalam pengembangan tambang emas dengan temuan prospek emas baru di wilayah tambang Sulawesi Utara.

Setelah menjalankan program eksplorasi pada tahun 2023, J Resources kini memasuki tahap lanjut yang menunjukkan potensi tambang yang ekonomis dengan hasil positif dari analisa keekonomian awal (Preliminary Economic Assessment/PEA) dan simulasi produksi.

Temuan prospek emas ini diproyeksikan menghasilkan emas sebesar 70 hingga 100 ribu ons per tahun dengan kapasitas pabrik sebesar 1,3 juta ton bijih per tahun, memberikan kontribusi signifikan terhadap portofolio produksi emas Perseroan selama lebih dari satu dekade.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterima pada Senin, 11 November 2024, J Resources telah melakukan berbagai program lanjutan pada tahun 2024 untuk memperkuat estimasi cadangan serta menganalisis metodologi pengolahan bijih emas.

Langkah-langkah ini meliputi pemetaan geologi detail, pengambilan sampel batuan, analisa metalurgi awal, hingga simulasi inventori emas yang hasilnya sangat menggembirakan.

Dalam studinya, J Resources mengidentifikasi mineralisasi emas tipe epitermal sulfida rendah (low sulfidation epithermal) pada tiga urat kuarsa utama yaitu Oboy, Odik, dan Mangkasep.

Pemodelan urat utama Oboy menghasilkan target eksplorasi berkisar 10 hingga 15 juta ton bijih dengan kadar emas 1,5 hingga 2,5 g/t. Dua urat lainnya, Odik dan Mangkasep, memberikan target eksplorasi tambahan sebesar 7 hingga 10 juta ton dengan kadar emas 1 hingga 3 g/t.

Potensi besar dari cadangan ini membuka peluang tambang yang sangat ekonomis untuk dikembangkan.

Pengujian metalurgi awal yang dilakukan oleh Perseroan melibatkan analisa berbagai metode pengolahan bijih emas. Dari total 959 kg sampel batuan bijih yang diambil dari lima jenis bijih berbeda, hasil uji menunjukkan nilai recovery yang sangat baik.

Pengujian pelindian cepat (Quick Leach Test/QLT) menghasilkan tingkat recovery antara 80 hingga 88 persen, dengan rata-rata 85 persen. Pengujian diagnostik (Diagnostic Leach Test/DLT) menunjukkan bahwa 90 persen emas yang terkandung dapat diekstraksi dengan sianida, sementara 10 persen lainnya terasosiasi dengan mineral karbonat, sulfida, dan silika.

Selain itu, pengujian pelindian botol (bottle-rolled test) menunjukkan tingkat recovery emas berkisar antara 89 hingga 93 persen. Namun, pengujian pelindian kolom (column test) dengan ukuran bijih 25mm menghasilkan nilai recovery yang lebih rendah, berkisar antara 45 hingga 74 persen.

Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa metode pengolahan yang paling cocok untuk bijih emas di lokasi ini adalah dengan proses Carbon in Leach (CIL), yang mampu memberikan potensi recovery emas lebih dari 90 persen.

Menariknya, area tambang emas baru ini telah menjadi target eksplorasi oleh beberapa perusahaan tambang internasional terkemuka sebelumnya.

Placer Dome Inc dari Kanada dan PT Antam melakukan eksplorasi awal pada 1989-1990, diikuti oleh Newmont pada 1993-2000, dan Avocet Plc dari Inggris pada 2000-2011.

Meskipun demikian, hasil eksplorasi terbaru dari J Resources membawa harapan baru dengan data yang lebih akurat dan strategi pengembangan yang lebih efektif.

Dengan potensi cadangan emas yang cukup besar dan hasil pengujian metalurgi yang menggembirakan, prospek tambang baru J Resources di Sulawesi Utara ini memiliki peluang kuat untuk berkembang menjadi tambang yang ekonomis.

Hasil estimasi dan pengujian metalurgi menunjukkan bahwa proyek ini dapat menghasilkan emas dalam jumlah signifikan dengan tingkat recovery yang tinggi melalui metode pengolahan CIL.

Langkah lanjutan yang akan dilakukan J Resources meliputi program pemboran dan pengembangan lainnya agar potensi tambang ini dapat segera diwujudkan.

Dengan demikian, Perseroan optimis bahwa prospek emas ini akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja produksi emas perusahaan di masa mendatang.

Prospek cerah ini akan menjadi salah satu aset strategis bagi J Resources untuk mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu produsen emas terkemuka di Indonesia.

Harga Saham Naik Tinggi

Sementara itu, mengutip data Stockbit, pada perdagangan hari ini, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mengalami kenaikan sebesar 2,55 persen, ditutup pada harga Rp322 per saham.

Kenaikan harga saham PSAB ini terjadi di tengah penurunan harga emas global untuk sesi kedua berturut-turut. Meskipun harga emas spot turun 0,53% menjadi USD2.670,45 per ons pada pukul 12.54 WIB, saham PSAB tetap menunjukkan performa positif.

Faktor yang mungkin mempengaruhi pergerakan positif saham PSAB adalah pengumuman perusahaan mengenai prospek emas baru di wilayah tambang Sulawesi Utara. Berdasarkan simulasi produksi dan analisis ekonomi awal, prospek ini diharapkan menghasilkan emas antara 70.000 hingga 100.000 ons per tahun selama lebih dari 10 tahun. Informasi ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Secara teknikal, kenaikan harga saham PSAB yang mencapai Rp322 menunjukkan adanya minat beli yang kuat dari investor, meskipun harga emas global sedang mengalami penurunan. Volume transaksi yang mencapai 3.597.000 lot dengan nilai Rp114,5 miliar juga mencerminkan likuiditas yang baik pada saham ini.

Namun, investor perlu tetap waspada terhadap volatilitas harga emas global dan faktor-faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja saham PSAB ke depan. Disarankan untuk terus memantau perkembangan perusahaan serta kondisi pasar secara keseluruhan sebelum mengambil keputusan investasi.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.