Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

BUKA Bahas Perubahan Susunan Direksi dan Penggunaan IPO di RUPSLB

×

BUKA Bahas Perubahan Susunan Direksi dan Penggunaan IPO di RUPSLB

Sebarkan artikel ini
story 1
Aplikasi Bukalapak.com. (Foto: Dok. BUKA)

KABARBURSA.COM – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyampaikan agenda perubahan susunan direksi dan penggunaan dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sekretaris Perusahaan BUKA Cut Fika Lutfi, melalui keterbukaan informasi, mengatakan, RUPSLB yang akan digelar Selasa, 3 Desember 2024 meminta persetujuan para pemegang saham menunjuk direktur utama dan beberapa direktur baru. Hal ini sejalan dengan pengunduran diri Teddy Nuryanto Oetomo selaku Direktur BUKA.

“Mengacu pada surat permohonan yang diterima perseroan, pihak manajemen mengusulkan agar pengunduran diri tersebut diterima oleh pemegang saham dan efektif berlaku setelah penutupan rapat,” jelasnya, Selasa, 12 November 2024.

Merespons hal tersebut, Bukalapak.com mengusulkan susunan direksi perseroan yang baru akan menjadi sebagai berikut, Direktur Utama Willix Halim, Direktur Natalia Firmansyah, Direktur Victor Putra Lesmana.

Selain perubahan di direksi, agenda lainnya adalah perubahan penggunaan dana hasil IPO yang telah disetujui pada RUPSLB sebelumnya pada 23 Desember 2021.

“Perseroan mengajukan perubahan tersebut dengan alasan adanya dinamika dalam perusahaan dan kebutuhan untuk menyesuaikan dengan kondisi bisnis terkini,” sambung Cut Fika.

Perubahan penggunaan dana tersebut, ujar Cut Fika, mencakup alokasi dana yang lebih besar untuk modal kerja perusahaan dan anak perusahaan, serta untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi bisnis.

Berikut adalah rincian perubahan penggunaan dana:

  1. Modal Kerja Perseroan: Dana yang dialokasikan untuk modal kerja Perseroan akan meningkat dari sekitar 33 persen menjadi 40 persen.
  2. Modal Kerja Anak Perusahaan:
    • PT Buka Mitra Indonesia: Penggunaan dana untuk modal kerja akan berkurang dari 15 persen menjadi 12 persen.
    • PT Buka Usaha Indonesia: Alokasi dana akan menurun tajam, dari 15 persen menjadi hanya sekitar 0,10 persen.
    • PT Buka Investasi Bersama: Penggunaan dana akan meningkat dari 1 persen menjadi 0,50 persen.
    • PT Buka Pengadaan Indonesia: Penggunaan dana untuk modal kerja akan berkurang dari 1 persen menjadi 0,20 persen.
    • Bukalapak Pte. Ltd.: Penggunaan dana akan menurun dari 1 persen menjadi hanya 0,05 persen.
    • PT Five Jack: Dana yang dialokasikan untuk modal kerja akan meningkat dari 1 persen menjadi 0,50 persen.

Lebih lanjut, tutur Cut Fika, sisanya akan digunakan oleh perseroan dan anak perusahaan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi bisnis, baik yang telah berjalan maupun yang akan datang, termasuk melalui akuisisi saham, aset, serta pelunasan pinjaman yang digunakan untuk ekspansi.

Adapun RUPSLB PT Bukalapak.com Tbk ini akan dilaksanakan secara elektronik sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, serta No. 16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Secara Elektronik.

Pemegang saham dapat mengikuti rapat melalui aplikasi e-RUPS yang disediakan oleh KSEI melalui tautan https://akses.ksei.co.id/egken/. Kehadiran fisik hanya dibatasi untuk profesi penunjang pasar modal yang ditunjuk, manajemen Perseroan, dan perangkat rapat.

Sementara itu, Cut Fika mengatakan, Bukalapak.com tidak mengetahui informasi terkait rencana aksi akuisisi perseroan oleh e-commerce dari TEMU, perusahaan dari China.

“Sehubungan dengan itu, perseroan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang belaku apabila perseroan menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut,” tegas Cut Fika dalam keterbukaan informasi sebelumnya.

Artinya Bukalapak.com tidak akan menyampaikan informasi kepada publik mengenai isu akusisi TEMU kepada perseroan.

Keuangan BUKA Masih Rugi

Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren menyoroti pelemahan kinerja BUKA yang berlangsung dalam dua periode beruntun. Laba inti (core profit) Bukalapak.com pada kuartal III 2024 mengecil menjadi Rp36 miliar sehingga lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun 2023 (Rp62 miliar) dan kuartal lalu (Rp121 miliar).

“Adjusted EBITDA pada triwulan III 2024 tercatat minus Rp167 miliar, sedangkan kuartal yang sama 2023 Rp95 miliar, sehingga adjusted EBITDA sembilan bulan pertama tahun 2024 menjadi negatif Rp193 miliar,” kata Edi melalui risetnya, dikutip Sabtu, 2 November 2024.

Adapun hasil pada periode Januari-September 2024 masih lebih baik dibandingkan episode yang sama tahun lalu yang tercatat di angka Rp429 miliar.

Disampaikan sebelumnya, rugi periode berjalan Bukalapak.com mencapai Rp545,97 miliar hingga September 2024. Rugi ini merosot 23,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp792,78 miliar.

Meskipun masih merugi, BUKA masih mampu memperoleh pendapatan bersih Rp3,39 triliun, lebih tinggi dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu sebesar Rp3,33 triliun. (*)