KABARBURSA.COM – PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) mengumumkan rencana untuk melakukan rights issue atau Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I.
Menurut keterbukaan informasi yang diterima oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Habco Trans Maritima Tbk berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.800.000.000 atau 1,8 miliar lembar saham biasa.
“Saham yang akan diterbitkan dihargai dengan nilai nominal Rp50 setiap saham,” kata Antonius Limbong Corporate Secretary HATM dalam pernyataannya, Selasa, 12 November 2024. Jadi, perkiraan dana yang akan terkumpul dari aksi rights issue ini adalah sekitar Rp90 miliar.
Proses pelaksanaan PMHMETD I ini masih membutuhkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB untuk memperoleh persetujuan tersebut akan diselenggarakan pada 18 Desember 2024.
“Rencana pelaksanaan PMHMETD I akan diajukan untuk persetujuan dalam RUPSLB pada tanggal 18 Desember 2024,” ujarnya.
Ketentuan lengkap mengenai rasio HMETD, harga pelaksanaan, jumlah saham baru yang diterbitkan, serta nilai emisi akan dijelaskan lebih lanjut dalam prospektus yang akan diterbitkan sebelum pelaksanaan PMHMETD I. Prospektus ini nantinya akan disediakan kepada para pemegang saham yang berhak.
Sementara itu PMHMETD I ini juga akan berdampak pada pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru. Dalam hal ini, persentase kepemilikan saham para pemegang saham lama dapat terdilusi hingga sebesar 20,45 persen.
Penggunaan Dana Hasil PMHMETD I
Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan PMHMETD I ini, setelah dikurangi biaya emisi, rencananya akan digunakan untuk dua tujuan utama, yaitu pelunasan pinjaman dan/atau belanja modal perusahaan.
“Kami berencana menggunakan dana hasil pelaksanaan PMHMETD I untuk mengurangi beban utang dan memperkuat struktur permodalan perusahaan, serta untuk investasi dalam belanja modal guna meningkatkan kapasitas operasional,” tambah Antonius Limbong.
Jika dana hasil HMETD digunakan untuk melunasi pinjaman, hal tersebut diperkirakan akan menurunkan rasio pinjaman terhadap ekuitas, yang pada gilirannya dapat memperbaiki struktur permodalan perusahaan. Sementara itu, jika dana digunakan untuk belanja modal, perusahaan berharap dapat meningkatkan kapasitas operasional dan kinerja keuangan di masa mendatang.
“Dengan rencana penambahan modal melalui PMHMETD I ini, PT Habco Trans Maritima Tbk berharap dapat memperkuat posisi keuangan dan meningkatkan kapasitas operasional perusahaan,” jelas Antonius.
Ia menambahkan, penambahan modal diharapkan dapat mendukung ekspansi perusahaan dalam layanan angkutan laut dalam negeri untuk barang-barang khusus, yang merupakan sektor inti bisnis mereka.
Kerja Sama dengan Seacon
Bulan lalu, PT Habco Trans Maritimia TBK menandatangani perjanjian usaha patungan dengan Seacon Ships Management Group (HK) Limited (Seacon) untuk membentuk perusahaan baru bernama Horizon Sea Ships Pte. LTD., yang berlokasi di Singapura dan berfokus pada jasa pengelolaan kapal.
Perusahaan patungan ini memiliki modal ditempatkan sebesar USD100,000, dengan kepemilikan saham 50 persen masing-masing dari HATM dan Seacon.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang jasa manajemen kapal dan meningkatkan standar manajemen kapal HATM agar sesuai dengan standar global. HATM, yang berdiri sejak 2019 dan berbasis di Pekanbaru, telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022 dengan kode saham HATM. Perusahaan ini mengoperasikan 5 unit kapal bulk carrier.
Kinerja Keuangan HATM
PT Habco Trans Maritima Tbk sebelumnya telah merilis laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2024 yang menunjukkan kinerja stabil di tengah tantangan industri angkutan laut. Meski laba bersih sedikit menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, HATM mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang kuat serta mempertahankan struktur keuangan yang sehat.
Pada kuartal III 2024, HATM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 126,1 miliar, turun 5 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 132,7 miliar. Meski demikian, pendapatan perusahaan justru meningkat tajam sebesar 43,9 persen yoy menjadi Rp 563 miliar dari Rp 391,3 miliar di triwulan III 2023. Lonjakan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penjualan meskipun margin laba bersih sedikit tertekan.
Secara profitabilitas, HATM mencatat gross margin sebesar 30,7 persen dan EBITDA margin sebesar 33,5 persen. Margin laba bersih berada di angka 22,4 persen, yang mencerminkan efisiensi operasional perusahaan dalam mengelola biaya dan pendapatan. Selain itu, EBITDA HATM sebesar Rp 188,4 miliar menunjukkan stabilitas operasional yang terjaga.
HATM juga memiliki posisi neraca yang solid. Total aset perusahaan mencapai Rp 1,24 triliun, dengan kas sebesar Rp 313,7 miliar. Di sisi lain, utang jangka pendek perusahaan tercatat sebesar Rp 87,4 miliar dan utang jangka panjang sebesar Rp 202,4 miliar.
Rasio utang terhadap ekuitas berada pada angka 0,30, yang menunjukkan tingkat leverage yang rendah. Perusahaan juga memiliki kemampuan tinggi untuk memenuhi kewajiban bunga dengan rasio EBITDA terhadap biaya bunga sebesar 25,8 kali.
Di sisi kinerja saham, HATM mencatat laba per saham (EPS) sebesar Rp 18,02 dan Price to Earnings Ratio (PER) di level 16,09 kali, yang mencerminkan valuasi yang masih wajar. Sementara itu, rasio Price to Book Value (PBV) sebesar 2,12 kali menunjukkan valuasi saham yang terbilang moderat. (*)