Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Prajogo Pangestu Habiskan Rp73 Miliar Borong 10 Juta Saham BREN

×

Prajogo Pangestu Habiskan Rp73 Miliar Borong 10 Juta Saham BREN

Sebarkan artikel ini
prajogo pangestu jpg
Konglomerat Prajogo Pangestu. (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melaporkan perubahan kepemilikan saham yang dilakukan oleh salah satu pemegang saham utama, Prajogo Pangestu.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterima Bursa Efek Indonesia (BEI), Prajogo membeli 10 juta lembar saham tambahan perusahaan pada 11 November 2024. Pembelian saham ini setara dengan 0,00747 persen dari total saham yang telah diterbitkan perusahaan dan dilakukan dengan harga rata-rata sebesar Rp7.322 per lembar.

“Dengan pembelian ini, kepemilikan saham Prajogo Pangestu di BREN meningkat dari 119.789.700 saham menjadi 129.789.700 saham,” kata Merly, Sekretaris Perusahaan BREN, dalam pernyataannya, Selasa, 12 November 2024.

Persentase kepemilikan Prajogo Pangestu di BREN juga bertambah dari 0,08954 persen menjadi 0,09701 persen. Total investasi yang dikeluarkan dalam pembelian kali ini mencapai sekitar Rp73,22 miliar.

Prajogo Pangestu, ujar Merly menjelaskan, tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi pribadi. Meskipun kepemilikan sahamnya bertambah, persentase pengendalian Prajogo dalam perusahaan tidak mengalami perubahan signifikan.

BREN sendiri menyebutkan bahwa status Prajogo sebagai pemegang saham pengendali tidak langsung tetap tidak berubah pasca pembelian ini.

Kendati pembelian saham ini relatif kecil dibandingkan dengan total saham yang beredar, langkah ini menunjukkan adanya keyakinan pemegang saham utama terhadap prospek perusahaan di masa depan.

Pembelian saham oleh Prajogo Pangestu ini dilakukan sebagai bagian dari investasi pribadi, tanpa adanya perjanjian untuk menjual kembali saham tersebut (repurchase agreement). Artinya, saham yang dibeli akan dimiliki secara langsung oleh Prajogo, dan tidak akan digunakan dalam transaksi balik atau pembelian kembali. Dengan demikian, posisi keuangan BREN tidak terdampak langsung oleh transaksi ini.

Optimisme Terhadap Kinerja BREN

Langkah Prajogo Pangestu untuk menambah kepemilikan saham di BREN dapat dilihat sebagai sinyal positif terhadap prospek perusahaan. BREN, yang berfokus pada sektor energi terbarukan, telah menarik perhatian investor dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya minat pada energi hijau dan keberlanjutan.

Kendati tidak signifikan secara persentase, tambahan investasi ini menunjukkan adanya kepercayaan terhadap pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Dengan permintaan energi terbarukan yang semakin tinggi, BREN memiliki peluang besar untuk mengembangkan bisnisnya.

Sebagai pemegang saham utama, langkah Prajogo Pangestu dapat dianggap sebagai tanda kepercayaan bahwa BREN akan terus tumbuh dan berkontribusi pada pasar energi yang ramah lingkungan.

Dari lantai bursa, saham BREN terus menarik perhatian pasar dengan kinerja positifnya hari ini. Harga saham BREN ditutup di level Rp 7.550 per lembar, naik 2,37 persen atau bertambah Rp 175 dari harga penutupan sebelumnya, Rp 7.375. Kenaikan ini menjadi indikasi meningkatnya sentimen positif di kalangan investor terhadap saham perusahaan energi terbarukan tersebut.

Pada pembukaan perdagangan, harga BREN berada di level Rp 7.500, sedikit naik dari harga penutupan hari sebelumnya. Sepanjang sesi, harga saham sempat menyentuh titik tertingginya di Rp 7.775, sebelum ditutup di Rp 7.550. Dengan harga Auto Reject Atas (ARA) di Rp 8.850 dan Auto Reject Bawah (ARB) di Rp 5.900, saham BREN masih berada dalam rentang fluktuasi yang diizinkan Bursa Efek Indonesia (BEI), memberi ruang bagi pergerakan harga lebih lanjut di masa depan.

Volume perdagangan BREN tercatat mencapai 19,77 juta lembar saham dengan nilai transaksi harian yang mencapai Rp 150 miliar. Meskipun volume perdagangan harian ini sedikit di bawah rata-rata volume harian perusahaan yang berada di angka 40,39 juta lembar saham, frekuensi transaksi yang tinggi sebanyak 198 ribu lot menunjukkan bahwa minat investor tetap kuat.

Keuangan Emiten Prajogo Pangestu Solid

Sebelumnya, BREN melaporkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga 2024 yang menunjukkan stabilitas, meskipun terjadi sedikit penurunan pada beberapa indikator utama dibandingkan tahun lalu. Perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun, sedikit menurun dari Rp 1,31 triliun pada periode yang sama tahun 2023, dengan laba bersih per saham (EPS) mencapai Rp 9,74 per lembar.

Pendapatan BREN mencapai Rp 6,68 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 2,9 persen dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 6,9 triliun. Kendati demikian, laba bersih yang turun tipis hanya 0,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga efisiensi dan stabilitas keuntungan di tengah ketatnya persaingan di sektor energi terbarukan.

BREN berhasil mencatat gross margin sebesar 74,6 persen dan EBITDA margin sebesar 62,7 persen, yang menunjukkan efisiensi operasional perusahaan yang masih cukup baik meskipun ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun net margin sebesar 19,4 persen menandakan bahwa sebagian besar pendapatan dapat dikonversi menjadi laba bersih, menunjukkan pengelolaan biaya yang efektif.

Di sisi struktur permodalan, BREN memiliki rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity Ratio) sebesar 4,14 kali, dengan total utang jangka panjang mencapai Rp 41,05 triliun dan utang jangka pendek Rp 5,10 triliun. Ketergantungan yang signifikan pada utang menjadi potensi risiko finansial, terutama karena rasio utang terhadap EBITDA sebesar 11,11 menunjukkan beban utang yang tinggi terhadap laba operasional perusahaan.

Rasio EBITDA terhadap beban bunga sebesar 2,67 mengindikasikan bahwa laba operasional BREN hanya sedikit di atas beban bunga yang harus dibayarkan, sehingga rentan terhadap perubahan tingkat suku bunga.

Harga saham BREN diperdagangkan dengan PER yang sangat tinggi, yakni 698,15 kali, mencerminkan antusiasme pasar terhadap prospek perusahaan di sektor energi terbarukan. Rasio PBV (Price to Book Value) yang mencapai 81,6 kali juga menunjukkan bahwa harga saham BREN jauh lebih tinggi dari nilai buku per sahamnya.

Return on Assets (ROA) sebesar 2,27 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 11,68 persen menunjukkan bahwa meskipun leverage perusahaan tinggi, BREN masih menghasilkan pengembalian positif terhadap ekuitas pemegang saham. (*)