KABARBURSA.COM – Pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja luar biasa dengan menyentuh all time high beruntun selama periode 19 hingga 23 Agustus 2024. IHSG naik sebesar 1,51 persen dari level 7.432,090 menjadi 7.544,298. Tidak hanya itu, investor asing juga mencatatkan beli bersih yang fantastis, nilai cuan mencapai Rp 8,26 triliun. Penguatan ini didorong oleh optimisme pasar dan meningkatnya kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia. Lantas bagaimana potensi cuan di akhir bulan?
Ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika, The Fed, semakin kuat setelah pidato Jerome Powell di Jackson Hole memberikan sinyal yang sangat jelas soal rencana pemangkasan suku bunga. Dengan meningkatnya risiko di pasar tenaga kerja dan inflasi yang semakin mendekati target 2 persen, langkah ini dianggap sebagai waktu yang tepat.
Sektor telekomunikasi, keuangan, dan consumer staples diprediksi akan meraih keuntungan signifikan jika Bank Sentral Amerika Serikat memangkas suku bunga acuan pada September mendatang. Dengan kinerja fundamental yang solid, saham-saham dari sektor-sektor ini berpotensi mendapatkan dorongan besar.
Pernyataan Jerome Powell bahwa “waktunya telah tiba” menjadi angin segar bagi pasar keuangan global, termasuk bursa Asia dan Indonesia. Euforia ini terlihat jelas dengan penguatan nilai tukar Rupiah dan indeks harga saham gabungan yang semakin menghijau.
Sektor properti kini semakin disorot karena diprediksi akan meraih keuntungan besar jika terjadi pemangkasan suku bunga, terutama dalam hal Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Penurunan suku bunga dapat meningkatkan daya beli masyarakat, memberikan pembiayaan lebih rendah bagi pengembang properti, dan merangsang investasi baru di sektor ini.