Scroll untuk baca artikel
VideoKBHI

Selamat Datang Era Trump Trade 2.0

×

Selamat Datang Era Trump Trade 2.0

Sebarkan artikel ini

KABARBURSA.COM-Donald Trump kembali ke Gedung Putih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47! Mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat, Trump berhasil melampaui ambang batas suara elektoral setelah meraih kemenangan krusial di Wisconsin dan Pennsylvania. Di hadapan ribuan pendukungnya di Palm Beach County Convention Center, Florida, Trump menyampaikan pidato kemenangannya, menandai momen bersejarah ini.

Trump kembali terpilih, dan dunia perdagangan bersiap menghadapi “Trump Trade 2.0”. Dalam pidato kemenangannya, Trump mengingatkan kembali ambisinya untuk membawa Amerika kembali ke masa kejayaan dengan pendekatan kebijakan perdagangan proteksionis yang dikenal dengan Trump Trade.

Bank Indonesia siap hadapi dampak Trump Trade 2.0. Dengan kebijakan proteksionis terbaru dari Presiden Trump, Bank Indonesia bersiap mengantisipasi dampak negatif pada nilai tukar rupiah, arus modal keluar, dan ketidakpastian pasar global. Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan kesiapan BI dalam mengelola potensi inflasi, menguatnya dolar AS, suku bunga The Fed yang tetap tinggi, serta ancaman perang dagang berlanjut.

Kita awali berita pagi ini dengan kabar positif dari nilai tukar rupiah. Di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah dilaporkan menguat 0,46 persen, berada di level Rp15.767 per dolar AS. Penguatan serupa juga terjadi di pasar spot, di mana rupiah berhasil unggul dibandingkan semua mata uang utama di Asia. Bank Indonesia mencatat, nilai tukar ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah hari ini, ditutup turun 140 poin atau 1,90 persen ke level 7.243,86. Hanya sektor properti dan barang konsumsi non-primer yang bertahan di zona hijau, sementara sektor lainnya tertekan. Pada akhir perdagangan 7 November 2024, sebanyak 221 saham mengalami kenaikan, 263 saham melemah, dan 199 saham stagnan.