BRIS Alami Tekanan Jual dan Pembiayaan Agresif, Ada Sinyal Apa?
Saham BRIS melemah di tengah tekanan jual dan ketatnya likuiditas. Pembiayaan tumbuh lebih cepat dari DPK, menimbulkan sinyal pendanaan yang mulai mengetat.
Terbit 08 Oct 2025 • Jurnalis Yunilawati

PT Bank Syariah Indonesia, dengan kode saham BRIS, sedang tidak baik-baik saja. Struktur transaksi sahamnya pada Rabu, 8 Oktober 2025, menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup kuat.
Dari data order book, jumlah penawaran jual mencapai sekitar 110 ribu lot. Angka ini hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan permintaan belu yang hanya sekitar 40 ribu lot. Ketidakseimbangan ini menandakan dominasi penjual di pasar, di mana banyak pihak terlihat ingin melepas saham pada kisaran harga Rp2.600 hingga Rp2.700.
Tidak hanya itu, catatan pertumbuhan pembiayaannya pun perlu diperhatikan secara serius. Catatan menunjukkan, pertumbuhan pembiayaan lebih agresif dibanding penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sepanjang 2025.
Berdasarkan laporan bulanan, Juli dan Agustus 2025, yang diperoleh KabarBursa.com, pembiayaan BRIS tumbuh sekitar 13,9 persen secara tahunan. Persentase itu cukup besar bila dibandingkan dengan pertumbuhan DPK yang tercatat hanya naik sebesar 8,8 persen.
Ada apa sebenarnya dengan BRIS?
Ingin Akses Lengkap Analisa Ini?
Anda sedang membaca bagian pembuka dari laporan analisis eksklusif. Untuk mendapatkan insight penuh, termasuk data penting dan proyeksi pasar. Ayo, segera upgrade ke Investor Pro sekarang juga.
Buka Akses PremiumTermasuk majalah bulanan, webinar eksklusif, dan forum diskusi bersama analis.