Logo

RATU, dari Lifting Menurun ke Laba Meningkat: Efisiensi atau Sekali Jalan?

RATU cetak laba tinggi di Q1 2025, tapi valuasi sahamnya memicu pertanyaan: akankah ini berlanjut atau jadi sinyal euforia jangka pendek?

Terbit 07 Jul 2025 • Jurnalis Yunilawati

RATU, dari Lifting Menurun ke Laba Meningkat: Efisiensi atau Sekali Jalan?

KABARBURSA.COM - Penurunan volume lifting minyak dan gas dari 54.000 menjadi 50.000 barel per hari biasanya menjadi sinyal awal penurunan kinerja, terutama bagi perusahaan migas hulu seperti PT Ratu Prabu Energi Tbk (RATU). 

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Di kuartal pertama 2025, RATU mencatatkan lonjakan laba bersih hingga 64 persen secara tahunan, naik dari USD3,6 juta menjadi USD5,9 juta. 

Lonjakan ini bukan didorong oleh pertumbuhan pendapatan, yang justru menurun tipis, melainkan oleh efisiensi biaya besar-besaran yang membuat beban pokok penjualan anjlok hingga sepertiganya. Di atas kertas, margin yang lebih sehat berhasil mengangkat profitabilitas perusahaan.

Namun capaian ini juga memunculkan pertanyaan baru, apakah ini pertanda bahwa RATU telah berhasil memperbaiki fondasi operasionalnya, atau sekadar hasil dari efisiensi satu kali yang tak bisa diulang dalam jangka panjang? 

Pasar tentu berharap ini bukan sekadar keberuntungan sesaat, apalagi dengan valuasi saham yang kini melambung tinggi. Dengan price to earnings ratio (PER) tahunan mencapai 43 kali, ekspektasi terhadap konsistensi kinerja sangat besar. 

Dalam situasi seperti ini, ujian sesungguhnya bagi RATU justru ada di kuartal-kuartal berikutnya.

Ingin Akses Lengkap Analisa Ini?

Anda sedang membaca bagian pembuka dari laporan analisis eksklusif. Untuk mendapatkan insight penuh, termasuk data penting dan proyeksi pasar. Ayo, segera upgrade ke Investor Pro sekarang juga.

Buka Akses Premium

Termasuk majalah bulanan, webinar eksklusif, dan forum diskusi bersama analis.