KABARBURSA.COM - Dominic Sumarli, CEO aplikasi keuangan Whiz, menyatakan bahwa Whiz Smart Saver dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan inflasi yang diproyeksikan tinggi di Indonesia pada tahun 2024 ini.
"Dengan tingkat bunga sebesar 6,75 persen, Whiz Smart Saver tidak hanya mampu mengimbangi laju inflasi, tetapi juga memberikan potensi peningkatan daya beli uang pengguna," ujar Dominic dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa 19 Maret 2024.
Dominic menyoroti pentingnya kebutuhan akan tabungan yang aman namun juga memberikan hasil yang optimal bagi pengguna.
Dengan kerja sama bersama Bank Perekonomian Rakyat (BPR), Whiz Smart Saver menawarkan tingkat bunga yang tinggi dan tetap aman karena dijamin penuh oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Dengan berbagai opsi penempatan, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan, Whiz Smart Saver memberikan fleksibilitas kepada pengguna," tambahnya.
Menurut Dominic, Whiz Smart Saver memastikan bahwa tabungan pengguna tidak hanya terlindungi dari dampak inflasi, tetapi juga dapat tumbuh seiring waktu.
"Dengan tabungan jangka panjang ini, pengguna dapat memiliki tabungan yang aman dan menguntungkan, menciptakan stabilitas keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi," jelas Dominic.
Sebagai informasi tambahan, per Februari 2024, tingkat bunga rata-rata pada rekening tabungan dan deposito di lima bank terbesar di Indonesia berkisar antara 0,1 hingga 3 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan kemungkinan BI akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada semester II-2024. Perry juga memproyeksikan inflasi pada tahun 2024 mencapai 3,2 persen.
Dominic menilai bahwa tingkat bunga yang rendah seperti itu dapat merugikan bagi mereka yang menyimpan uang dalam bentuk tabungan dengan tingkat bunga yang minim, karena hal tersebut dapat mengakibatkan terkikisnya daya beli uang yang disimpan.