KABARBURSA.COM - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan fasilitas pinjaman Rp2,1 triliun kepada PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) bersama dengan tujuh anak perusahaannya
Anak perusahaan ERAA termasuk PT Data Citra Mandiri (DCM), PT Era Sukses Abadi (ESA), PT Erafone Artha Retailindo (EAR), PT Nusa Abadi Asukses Artha (NASA), PT Prakarsa Prima Sentosa (PPS), PT Multi Media Selular (MMS), dan PT Teletama Atha Mandiri (TAM).
DCM, ESA, EAR, NASA, PPS, MMS, dan TAM, sebagai peminjam, merupakan perusahaan yang dikendalikan secara langsung maupun tidak langsung. BCA bertindak sebagai pemberi pinjaman.
"Perjanjian perpanjangan fasilitas kredit yang disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi (kreditur dan debitur)," kata Amelia Allen, Kepala Bidang Hukum dan Sekretaris Perusahaan ERA, dikutip Senin, 6 Mei 2024.
Time Loan 2-Perpanjangan dengan plafon kredit Rp1 triliun merupakan rincian nilai fasilitas kredit yang dikantongi ERAA dan anak-anak usahanya. Untuk debiturnya ialah ERAA.
Penerima Kredit InvestasI 5-Baru dengan plafon kredit Rp800 miliar yakni EAR, DCM, dan Nasa. Kemudian EAR dan DCM juga mendapatkan Loan 3-tambahan dengan plafon kredit Rp300 miliar.
Bila dihitung pada total fasilitas kredit dari perpanjangan dan penambahan ini mencapai Rp2,1 triliun.
Jangka waktu ketiga fasilitas pinjaman tersebut masing-masing adalah 13 November 2025, tiga tahun tanpa grace period dan satu tahun sejak penandatangan addendum Perjanjian Kredit (PK).
Penandatanganan Perjanjian Perpanjangan dan Penambahan Fasilitas Kredit ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha dari anak usaha maupun perseroan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.