KABARBURSA.COM - PT Bank BCA Syariah ikut serta dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan atau Environmental Social Governance (ESG). Mengikuti jejak para bank konvensional lainnya.
Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, mengungkapkan pihaknya telah menyusun kebijakan dan roadmap keuangan berkelanjutan sebagai landasan untuk menerapkan praktik bisnis yang mengutamakan prinsip keberlanjutan sejak 2023 kemarin.
"Sebesar 30,1 persen dari total pembiayaan yang kami salurkan merupakan pembiayaan pada sektor berkelanjutan. Ini merupakan bentuk komitmen BCA Syariah dalam menjaga keseimbangan antara people, profit dan planet," ujarnya dalam Paparan Kinerja 2023 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024.
Tercatat hingga Desember 2023, capaian pembiayaan berkelanjutan di BCA Syariah mencapai Rp 2,7 triliun.
Pembiayaan ini diterapkan pada 6 sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB), di antaranya, efesiensi energi sebesar Rp 367,7 miliar; pembiayaan eco-efficient Rp 315,4 miliar, pengelolaan sumber daya hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp195,5 miliar; pencegahan dan pengendalian polusi Rp 10,7 miliar; pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan Rp 2,5 miliar dan sektor transportasi ramah lingkungan Rp2,3 miliar.
Sementara untuk tahun ini, 2024, Yuli mengungkapkan BCA Syariah bakal menetapkan target pertumbuhan sebesar 5persen YoY untuk tahun ini.
"Untuk target tahun ini, kami berharap bisa tumbuh 5 persen yoy," kata dia.
Di samping itu, kata dia, BCA Syariah juga akan tetap fokus untuk meningkatkan jumlah nasabah baik pembiayaan maupun dana melalui penguatan infrastrukur IT, peningkatan fitur layanan dan memperkuat sinergi dengan para stakeholder.
Dalam kesempatan yang sama, dia menyampaikan keberhasilan bank dalam melewati tantangan ekonomi tercermin dalam laba bersih pada akhirr 2023.
Adapaun BCA Syariah menutup tahun 2023 dengan laba bersih Rp 153,8 miliar, tumbuh 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 117,6 miliar.
Peningkatan laba ditopang oleh akselerasi penyaluran pembiayaan yang tetap menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga kualitas pembiayaan terjaga dengan baik dan akuisisi customer base khususnya nasabah CASA, serta manajemen aset dan liabilitas yang berimbang.
Di 2023, total aset BCA Syariah mencapai Rp 14,5 triliun meningkat 14,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset ini didukung dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 10,9 triliun tumbuh 15,5 persen yoy dan penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 9, triliun, tumbuh 18,8 persen yoy. (yub/prm)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.