KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat pada Oktober 2023, dana pihak ketiga mencapai Rp7.982,3 triliun, menandai pertumbuhan sebesar 3,9 persen secara year on year (yoy), memberikan dukungan vital bagi fungsi intermediasi perbankan.
Perkembangan positif ini dipicu oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari perorangan dan korporasi, ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya di Jakarta pada hari Senin.
Erwin menjelaskan bahwa DPK perorangan menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,4 persen (yoy) pada Oktober 2023, sementara DPK korporasi mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,3 persen (yoy).
Tren pertumbuhan pada bulan Oktober 2023 juga mencakup giro yang tumbuh sebesar 1,8 persen (yoy), tabungan yang meningkat sebesar 2,6 persen (yoy), dan simpanan berjangka yang mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 6,9 persen (yoy).
Lebih lanjut, kapasitas pemberian kredit oleh perbankan tetap terjaga kuat berkat tingginya likuiditas. Pada Oktober 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) perbankan mencapai 26,36 persen.
Sementara itu, sektor kredit perbankan menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,99 persen (yoy) pada Oktober 2023, didukung oleh permintaan pembiayaan yang meningkat sejalan dengan kinerja positif dari sektor korporasi dan konsumsi rumah tangga yang tetap stabil. Secara sektoral, sektor jasa sosial, jasa dunia usaha, dan pertambangan menjadi pilar utama dalam pertumbuhan kredit.
Studi stres yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga memperlihatkan ketahanan perbankan yang tetap kuat menghadapi tekanan dari situasi global.
Bank Indonesia akan terus mengintensifkan kerjasama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk mengurangi risiko-risiko yang mungkin mengancam stabilitas sistem keuangan dan momentum pertumbuhan ekonomi.