KABARBURSA.COM - PT Utama Aset Digital Indonesia, yang dikenal sebagai Bittime, akan merilis token platform Palapa (PLPA) setelah resmi masuk ke dalam daftar 545 aset kripto yang dapat diperdagangkan, diumumkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Terdaftarnya token Palapa ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Bappebti (PerBa) Nomor 02 Tahun 2024 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.
CEO Bittime, Ryan Lymn, menjelaskan bahwa token Palapa menawarkan beragam fitur utilitas, termasuk staking, boost rewards, potongan biaya perdagangan, penarikan gratis, dan rewards token. Sebagian besar aktivitas pemasaran dan komunitas akan dilakukan melalui platform Bittime.
"Utilitas Palapa dirancang untuk meningkatkan keterlibatan pengguna, mendorong partisipasi, menikmati, serta menciptakan pengalaman baru dalam ekosistem. Dengan adanya Palapa, pengguna dapat mengeksplorasi potensi besar dari blockchain dan aset kripto yang berfokus pada pengguna," ujar Ryan seperti dalam keterangannya di Jakarta, Senin 8 April 2024.
Palapa dikembangkan menggunakan blockchain Ethereum dengan standar ERC-20, yang memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas. Ini memungkinkan Palapa untuk terintegrasi secara mudah dengan berbagai dompet digital, bursa, dan aplikasi terdesentralisasi yang mendukung token ERC-20.
Total pasokan token Palapa adalah 10 miliar PLPA, di mana 5 persen atau setara dengan 500 juta token Palapa akan dialokasikan untuk rewards komunitas melalui berbagai event seperti airdrop dan aktivitas kampanye lainnya. Presale Palapa direncanakan akan dilakukan pada bulan Mei 2024, diikuti dengan listing pada bulan Juni 2024.
Direktur Kepatuhan Bittime, Sera Purba, mengapresiasi langkah Bappebti yang telah mencatatkan token Palapa dalam daftar aset kripto legal terbaru, memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat dalam bertransaksi aset kripto di Indonesia.
Token Palapa menggunakan mekanisme buyback and burn untuk meningkatkan nilai bagi pemegang token. Ketika proyek Palapa menghasilkan profit, hingga 20 persen pasokan token dapat dibeli kembali dari pasar dan dibakar secara permanen. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pasokan token, meningkatkan kelangkaan, dan nilai seiring waktu, serta menciptakan efek deflasi dan potensi apresiasi harga.