KABARBURSA.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Nelayan Rajungan Nusantara dan Startup Fishlog untuk memperkuat pola komunal pemasaran rajungan yang ditangkap oleh nelayan.
Rajungan merupakan salah satu komoditas prioritas KKP yang memiliki nilai ekspor mencapai US$ 448 juta pada tahun 2023, serta memberikan penghidupan bagi sekitar 90 ribu nelayan dan 180 ribu pengupas rajungan.
Menurut Budi Sulistiyo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) di KKP, rajungan merupakan salah satu dari lima komoditas prioritas yang ditekankan oleh KKP. Dia menyatakan komitmen KKP untuk menjaga rajungan sebagai produk perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 13 April 2024.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah mendorong peningkatan produksi rajungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidup dari rajungan.
Forum Komunikasi (Forkom) Rajungan Nusantara merupakan wadah para nelayan rajungan yang berkomitmen untuk menjaga penangkapan rajungan secara berkelanjutan. Forkom telah mendapatkan dukungan dari Sustainable Fisheries Partnership (SFP) dalam menerapkan praktik penangkapan yang berkelanjutan.
Melalui nota kesepahaman antara Ditjen PDSPKP KKP dengan Forkom dan Fishlog, KKP bertujuan untuk memfasilitasi penguatan kelembagaan dan akses pasar untuk nelayan rajungan. Tujuannya adalah agar nelayan dapat mendapatkan harga yang lebih fair dan transparan.
KKP bersama dengan SFP dan Fishlog juga sedang memfasilitasi Forkom dalam pengembangan usaha rajungan yang memenuhi standar mutu dan keamanan hasil perikanan. Mereka juga melakukan pendampingan dalam pengembangan ekosistem bisnis dan membangun jaringan dengan lembaga keuangan dan pemasaran.
Budi berharap sinergi antara semua pihak dalam menjaga ekologi dan sumber daya kelautan akan mendukung keberlanjutan usaha nelayan rajungan, dan bisa menjadi model yang dapat diterapkan juga di komoditas lain atau di area lainnya.