KABARBURSA.COM - Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menegaskan bahwa kebijakan fleksibilitas harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani, yang kini berada pada angka Rp6.000 per kilogram (kg), bertujuan untuk mengoptimalkan produksi beras dalam negeri.
“Dengan fleksibilitas harga gabah dan beras, kami dapat mengatur pengadaan dalam negeri secara efektif guna memenuhi kebutuhan pangan nasional,” ujar Suyamto dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Jumat 5 April 2024.
Suyamto menjelaskan bahwa Bulog sedang berupaya maksimal dalam menyerap gabah dan beras lokal untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP), yang menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional.
Selain memperkuat ketahanan pangan, penyerapan gabah dan beras dalam negeri ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pembelian dengan harga yang terjaga.
Dia berharap bahwa selain memenuhi kebutuhan stok beras nasional melalui pengadaan dalam negeri, petani juga akan mendapatkan imbalan harga yang adil atas hasil panen mereka.
“Mengamankan stok nasional melalui pengadaan dalam negeri selalu menjadi prioritas utama bagi Bulog,” tambahnya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan kebijakan fleksibilitas HPP GKP di tingkat petani, meningkatkannya menjadi Rp6.000 per kg dari sebelumnya Rp5.000 per kg.
Arief menjelaskan bahwa kebijakan tersebut berlaku mulai tanggal 3 April hingga 30 Juni 2024, bertujuan agar Bulog dapat meningkatkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang diperoleh dari produksi dalam negeri.
Tidak hanya untuk GKP, kebijakan fleksibilitas harga juga berlaku untuk gabah kering giling (GKG) dan beras di gudang Perum Bulog, sebagai bentuk perlindungan bagi petani.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.