KABARBURSA.COM - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) bersedia memberikan dukungan kepada pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dengan memanfaatkan lahan secara optimal melalui sistem tumpang sari di perkebunan kelapa sawit.
Eddy Martono, Ketua Umum Gapki, menyatakan bahwa mereka telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membahas pemanfaatan lahan di area peremajaan kelapa sawit guna penanaman padi gogo melalui sistem tumpang sari.
"Kami di Gapki berkomitmen untuk membantu pemerintah, khususnya dalam hal ketahanan pangan, terutama di sektor beras," ujar Eddy Martono dalam keterangannya di Jakarta, pada Rabu 28 Februari 2024.
Menurutnya, program tumpang sari antara kelapa sawit dan padi gogo akan dimulai di Kalimantan Selatan, diikuti oleh cabang-cabang Gapki lainnya. Saat ini, terdapat 739 perusahaan yang menjadi anggota Gapki dengan total luas lahan mencapai 3,7 juta hektar tersebar di 15 cabang.
R.Azis Hidayat, Ketua Bidang Perkebunan Gapki, menambahkan bahwa program tumpang sari sawit dan padi gogo di Kalimantan Selatan akan melibatkan lahan seluas 5 hektar dengan kebutuhan benih sekitar 100 kg.
Gapki sebelumnya telah berhasil menerapkan program serupa, seperti budidaya jagung di antara pertanaman kelapa sawit. Dalam pengembangan padi gogo melalui sistem tumpang sari, Gapki optimis akan mencapai kesuksesan, meskipun diperlukan pendampingan penyuluh bagi petani kelapa sawit yang ingin menanam padi gogo.
Hidayat juga menyoroti potensi masalah terkait hama dan penyakit, terutama ancaman tikus, yang perlu mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan program tumpang sari sawit dan padi gogo.
Selain itu, pentingnya adanya pihak yang menjamin pembelian hasil panen padi dari petani, sebagai langkah krusial untuk menjaga kelangsungan program ini.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.