KABARBURSA.COM - Harga emas mengalami penurunan lebih dari 2 persen pada penutupan perdagangan Senin (4/12/2023) waktu setempat, menyusul lonjakan hingga level tertinggi sepanjang masa.
Meskipun emas batangan masih bertahan di atas US$2.000 per troy ounce, investor melihat koreksi signifikan setelah mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Federal Reserve pada awal 2024.
Harga emas di pasar spot melorot 2,1 persen menjadi US$2.026,69 per troy ounce pada Senin, menuju penurunan terparah sejak Februari 2023. Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS ditutup turun 2,3 persen menjadi US$2.042,20.
Pada awal sesi perdagangan Asia, emas mencapai rekor baru US$2.135,4, dipicu oleh meningkatnya keyakinan terhadap potensi penurunan suku bunga setelah komentar Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu.
Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, menggambarkan kondisi pasar, "Meskipun pasar semakin dekat dengan poros Federal Reserve, mungkin terlalu dini untuk melihat harga-harga ini dipertahankan... pasar ini menjadi sedikit lelah."
Faktor lain yang memberi tekanan pada emas adalah penguatan indeks dolar sebesar 0,5 persen, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan.
Pedagang, melalui indikator FedWatch Tool CME, mengindikasikan peluang 57 persen untuk penurunan suku bunga pada Maret 2024, sedikit turun dari 63 persen pada Jumat.
Penurunan suku bunga diharapkan dapat mengurangi cost opportunity pemegang emas batangan. Data minggu lalu yang mencatat penurunan tekanan inflasi dan pelonggaran pasar tenaga kerja, menjadi sinyal potensial bagi penurunan suku bunga lebih awal.
Para pelaku pasar kini menantikan rilis data non-farm payrolls AS pada Jumat, yang diharapkan memberikan pandangan lebih jelas terkait prospek suku bunga.
Sementara itu, logam mulia lainnya seperti perak mengalami penurunan signifikan sebesar 3,6 persen, mencapai US$24,50 per ounce, menandai hari terburuk dalam dua bulan setelah mencapai puncak tujuh bulan. Paladium juga turun 1,7 persen menjadi US$917,31, sementara platinum merosot 2,8 persen menjadi US$972,67 pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat.