Logo
>

Harga Minyak Dunia Turun Akibat Isu Perlambataan Permintaan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Minyak Dunia Turun Akibat Isu Perlambataan Permintaan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga minyak mengalami penurunan pada akhir perdagangan Rabu, tertekan oleh kekhawatiran meningkat terhadap permintaan bahan bakar global. Data AS menunjukkan peningkatan persediaan bensin yang jauh lebih besar dari perkiraan, memengaruhi sentimen pasar.

    Minyak mentah berjangka Brent turun sebesar 2,9 dolar AS atau 3,8 persen ke level 74,3 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Desember mengalami penurunan sebesar 2,94 dolar AS atau 4,1 persen, berada pada 69,38 dolar AS per barel.

    Wakil Presiden Senior Perdagangan BOK Financial, Dennis Kissler, mengungkapkan bahwa penurunan permintaan berasal dari sisi bahan bakar. Saat ini, pasar lebih memfokuskan perhatian pada aspek permintaan daripada pasokan.

    Kekhawatiran terkait kesehatan perekonomian China dan permintaan bahan bakar masa depan menjadi beban tambahan pada harga. Sehari setelah Moody's menurunkan prospek peringkat A1 China menjadi negatif dari stabil, hal ini semakin mempengaruhi sentimen pasar.

    Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan bahwa stok bensin AS naik 5,4 juta barel pekan lalu, melebihi perkiraan analis yang hanya mencapai 1 juta barel. Harga bensin berjangka AS bahkan mencapai level terendah dalam dua tahun terakhir.

    Meskipun bukan musim puncak bensin, permintaan selama liburan Thanksgiving akhir pekan menurun. John Kilduff dari Again Capital LLC menyatakan bahwa permintaan bensin minggu lalu tertinggal dari rata-rata musiman 10 tahun sebesar 2,5 persen.

    Dolar AS yang mencapai level tertinggi dalam dua minggu juga memberikan tekanan pada permintaan, membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

    Meskipun terjadi penurunan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS, hal tersebut tidak banyak mendukung harga. Persediaan minyak mentah turun 4,6 juta barel, melebihi ekspektasi analis sebesar 1,4 juta barel.

    OPEC+ dan sekutunya telah menyetujui pengurangan produksi sukarela sekitar 2,2 juta barel per hari untuk kuartal pertama 2024. Namun, harga minyak turun sekitar 11 persen sejak pertemuan OPEC+ pada 29 November.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab dan Arab Saudi untuk membahas isu minyak dan OPEC+. Harga minyak mentah AS pada masa depan berada pada titik tertinggi, menandakan pasokan yang cukup namun meningkatnya kekhawatiran akan lambatnya permintaan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi