KABARBURSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan upaya Indonesia dalam mentransformasikan pariwisata menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, dalam pertemuan tingkat tinggi UN General Assembly Sustainability Week di New York, Amerika Serikat.
Menparekraf menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan beberapa produk pariwisata seperti desa wisata dan ekowisata.
"Kehadiran kami dalam forum ini diharapkan semakin memperkuat Indonesia sebagai destinasi wisata yang sangat peduli terhadap isu-isu perubahan iklim dan isu-isu yang berkaitan kesejahteraan dan tujuan pembangunan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu 17 April 2024.
Indonesia saat ini menjadi acuan dalam hal transformasi pariwisata pascapandemi dan menunjukkan keberpihakan terhadap pariwisata regeneratif serta yang bisa membantu mengurangi emisi karbon.
Wujud konkretnya melalui sejumlah upaya seperti offset emisi karbon, penanaman hutan mangrove di beberapa destinasi wisata, restorasi terumbu karang, dan kegiatan penanganan isu sampah, makanan terbuang (food loss dan food waste).
Program desa wisata juga hadir untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan kearifan adat istiadat setempat, menampilkan pariwisata sebagai sektor dengan peluang luas dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas.
"Dan kita perlu sandingkan dengan ekonomi kreatif baik dari segi produk dan jasa yang bisa mengangkat posisi Indonesia dalam transformasi menuju ekonomi digital," ujarnya.
Sandiaga mengungkapkan keinginannya untuk menampilkan wajah destinasi Indonesia sebagai destinasi yang dekat dengan alam, budaya, namun penuh petualangan, serta menarik wisatawan berdasarkan ketenangan, spiritual, dan keberlanjutan.
Indonesia memiliki destinasi wisata yang unik dan menarik, bukan hanya Bali, tetapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang sedang dibangun secara totalitas.
Selain Bali dan lima DPSP, ada juga IKN yang akan menjadi destinasi wisata baru yang sedang dalam tahap pembangunan secara masif, mengedepankan interkonektivitas berbasis kelestarian alam, termasuk infrastruktur yang ramah lingkungan di Kalimantan.