KABARBURSA.COM - Indonesia dan Selandia Baru menjalin kerja sama yang bertujuan untuk meningkatkan pasar buah tropis.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menyatakan bahwa kedua negara memiliki komitmen untuk meningkatkan nilai perdagangan dua arah hingga mencapai NZD4 miliar atau sekitar USD2,4 miliar pada tahun 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas akses pasar buah tropis Indonesia ke Selandia Baru.
Menurut Jerry, buah-buahan seperti pisang, mangga, dan pepaya merupakan jenis buah yang memiliki potensi besar untuk dipasarkan di Selandia Baru.
Selain itu, mengingat populasi Selandia Baru yang hanya sekitar 5,2 juta penduduk, Indonesia juga dapat mempromosikan perdagangan jasa, terutama di bidang Pergerakan Orang Perseorangan (Movement of Natural Persons/MNP), untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Selandia Baru.
“Selandia Baru telah berkomitmen dalam sektor jasa melalui Indonesia Special Work Visa. Dalam program ini, Selandia Baru memberikan kuota bagi 100 juru masak Indonesia, 20 penyembelih halal, dan 20 asisten guru bahasa,” ungkap Jerry.
Data perdagangan antara Indonesia dan Selandia Baru pada periode Januari-Februari 2024 menunjukkan total perdagangan senilai USD284,5 juta.
Ekspor Indonesia ke Selandia Baru mencapai USD98,6 juta, sementara impor dari Selandia Baru ke Indonesia mencapai USD185,9 juta.
Jerry Sambuaga juga menyoroti pentingnya Kerangka Ekonomi Indonesia-Pasifik (Indonesia-Pacific Economic Framework/IPEF) dan perjanjian perdagangan tentang pertanian berkelanjutan.
Dalam konteks ini, Indonesia telah mengajukan proposal untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk investasi berbasis teknologi, riset dan pengembangan, serta pertukaran praktik yang baik.
Indonesia berkeinginan untuk memperdalam kerja sama dengan Selandia Baru dalam bidang-bidang kunci guna mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan bersama.
Jerry juga mengapresiasi dukungan Selandia Baru terhadap upaya aksesi Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (The Organization for Economic Co-operation and Development/OECD).