KABARBURSA.COM - Pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan faktor-faktor di balik suksesnya Toyota dalam meningkatkan penjualan mobil di kuartal I 2024.
Yannes mengatakan, faktor-faktor ekonomi dan kondisi pasar yang berubah, seperti krisis chip global, memainkan peran dalam memperkuat posisi grup Toyota.
Kata Yannes, Toyota tidak hanya menawarkan produk berkualitasnya saja meski memiliki jaringan dealer yang menjangkau di berbagai daerah.
"Toyota tidak hanya menawarkan produk berkualitas, tapi juga membangun kepercayaan dan kepuasan pelanggan, memastikan posisi mereka sebagai merek pilihan di tengah ketidakpastian ekonomi," ujarnya kepada Kabar Bursa, Sabtu 6 April 2024.
Yannes melanjutkan hal lainnya yang membuat Toyota mendominasi pasar di Indonesia karena beberapa faktor. Salah satunya, kata dia, adalah program kredit yang menarik.
"Seperti kualitas dan keandalan mobil, jaringan dealer yang luas, nilai jual kembali yang tinggi, harga yang terjangkau, dan program kredit yang menarik," jelas dia.
Hal senada juga diungkapkan pengamat otomotif lainnya, Bebin Djuana. Dia mengatakan dominasi Toyota pada kuartal I karena pabrikan asal Jepang ini bisa menyimak pasar dengan baik.
"Toyota mampu menjaga pasarnya, tentu mereka jeli menyimak pasar, siap dengan program marketing yang ditawarkan pada konsumen saat penjualan mulai surut," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, menurut data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara grosir pada Januari 2024 tercatat sebanyak 69.647 unit. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen menjadi 70.698 unit pada bulan Februari, dan kembali meningkat sebesar 5,7 persen menjadi 74.724 unit pada bulan Maret 2024.
Meskipun demikian, jumlah penjualan grosir pada bulan Maret 2024 mengalami penurunan sebesar 26,2 persen dibanding penjualan grosir pada bulan Maret 2023 yang mencapai 101.272 unit.
Berdasarkan rinciannya, merek Toyota masih mendominasi pasar kendaraan bermotor di Indonesia. Penjualan Toyota tercatat 65.655 unit dengan pangsa pasar 30,5 persen.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.