KABARBURSA.COM - PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari holding BUMN Danareksa, tengah mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi dinamika transaksi keuangan di Indonesia.
Dalam forum diskusi Economic Outlook 2024, dengan fokus pada sektor teknologi, yang diselenggarakan di Jakarta pada Kamis (29/2), Jalin menonjolkan upayanya dalam menanggapi tren transaksi keuangan yang semakin beralih ke platform mobile dan digital.
Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji, mengungkapkan bahwa hingga Desember 2023, nilai transaksi QRIS telah mencapai Rp225 triliun dengan total pedagang mencapai 30,41 juta. Data ini menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan dalam layanan keuangan digital di kalangan masyarakat.
Dalam diskusi tersebut, disebutkan bahwa jumlah transaksi di ATM mengalami penurunan seiring perubahan perilaku masyarakat yang lebih cenderung menggunakan layanan mobile dan digital. Meskipun demikian, hal ini tidak menghilangkan peran ATM sebagai titik transaksi tunai.
Ario Tejo Bayu Aji melihat fenomena ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Sebagai perusahaan penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran, fokus Jalin bukan hanya memperluas penetrasi di ranah digital, tetapi juga memperhatikan kebutuhan akan pengelolaan uang tunai yang masih menjadi kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat.
Jalin hadir dengan misi dari pemerintah untuk menghubungkan masyarakat dengan ekosistem finansial dan non-finansial, sesuai dengan visi mereka sebagai National Digital Highway, ungkap Ario.
Ia juga menegaskan bahwa kerja sama yang baik antara perusahaan penyelenggara jasa pembayaran (PJP), penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran (PIP), dan penyelenggara jasa pengolahan uang rupiah (PJPUR) akan dapat memperluas penerimaan layanan keuangan digital seperti QRIS, sambil tetap memaksimalkan peredaran uang tunai di masyarakat.
Selain itu, Ario mengungkapkan bahwa Jalin mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) secara bertahap. Penerapan AI dan machine learning diharapkan akan membantu Jalin dalam memberikan wawasan berupa analisis prediktif kepada industri perbankan, fintech, serta pemerintah melalui kementerian terkait, untuk membuat keputusan strategis yang lebih efisien, tambahnya.